(AFP/STR)
Video yang telah disunting diklaim menunjukkan rudal menghantam pelabuhan Beirut
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Rabu 12/08/2020 pukul 11:10
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: Juliette MANSOUR, AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Rekaman video berdurasi satu menit itu dibagikan di Facebook di sini pada tanggal 7 Agustus 2020 dan telah ditonton lebih dari 1.500 kali.
Sebagian status unggahan itu berbunyi: “Ledakan di LEBANON Pemicu nya Adalah RUDAL dari ISRAEL LAKNATULLAH.
Bukan Dr PETASAN
“NAMPAK REKAMAN KAMERA INFRA RED MENUNJUKKAN ADANYA SERANGAN RUDAL DARI LANGIT, DIDUGA PELAKU NYA ADALAH ISR43L...( LAKNATULLAH ’ALAIHIM AJMA’IN )
WALLAHU A’LAM.”
Video itu juga muncul di sini dan di sini di Facebook, di sini di Twitter dan di sini di Instagram, dan telah ditonton sedikitnya 7,900 kali.
Video itu juga telah ditonton lebih dari 66.000 kali setelah diunggah dengan klaim serupa dalam bahasa Inggris di sini dan di sini di Facebook, di sini di YouTube, di sini di Twitter dan di sini di Instagram.
Rekaman video itu telah dibagikan dengan klaim dalam bahasa Prancis dan bahasa Arab.
Video itu memperlihatkan gumpalan besar asap membumbung di atas pelabuhan Beirut dan, sekitar enam detik kemudian, terlihat sebuah rudal menghantam pelabuhan dan menyebabkan ledakan besar.
Bagi pengguna media sosial yang membagikan video tersebut, itu merupakan bukti nyata bahwa ledakan di Beirut pada tanggal 4 Agustus 2020, yang menewaskan sedikitnya 160 orang dan melukai ribuan lainnya, diakibatkan oleh serangan rudal.
Presiden Lebanon Michel Aoun pada tanggal 7 Agustus 2020 telah mengatakan “kelalaian” atau sebuah “rudal atau bom” telah memicu meledaknya 2.750 ton amonium nitrat – zat yang sangat mudah meledak – yang disimpan di pelabuhan, tetapi penyebab pasti ledakan tersebut masih belum jelas.
Ledakan itu memicu aksi protes di mana para demonstran menyatakan bencana itu tidak mungkin terjadi tanpa korupsi dan ketidakmampuan pemerintah Lebanon.
Video asli
Dengan menggunakan InVid-WeVerify untuk mendapatkan frame video, AFP melakukan pencarian gambar terbalik.
Versi pertama video tersebut bisa dilihat di situs web CNN Arabic, tertanggal 4 Agustus 2020. Diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia, judul video itu adalah: “Lebanon ... Ledakan besar di dekat pelabuhan Beirut mengakibatkan cedera, kerusakan parah dan kekacauan di pusat ibu kota.”
Video yang sama dengan yang dibagikan di media sosial muncul pada detik ke-11 dalam video CNN, meskipun tidak ada rudal yang terlihat dan tidak ada filter negatif yang memberikan ilusi pencitraan inframerah.
Video ledakan lainnya, yang diambil oleh banyak orang dan dari berbagai sudut, tidak menunjukkan rudal atau bom apapun sebelum ledakan.
Video mudah untuk disunting
Pengguna Twitter membuat video modifikasi mereka sendiri, menambahkan rudal, untuk menunjukkan betapa mudahnya video dapat disunting.
Pengguna ini menambahkan rudal palsu ke video ledakan lainnya dan menambah filter negatif.
Video rekayasa serupa yang diklaim bahwa rudal adalah penyebab ledakan di Beirut juga tersebar di media sosial dan diperiksa oleh AFP dalam bahasa Portugis di sini.
Sementara klaim-klaim menyesatkan lainnya tentang ledakan di Beirut, termasuk yang menyatakan itu adalah ledakan nuklir, telah diperiksa oleh AFP dan dapat dilihat di sini.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami