Video dan foto tak berkaitan digunakan untuk sebar klaim palsu 'penemuan makam bayi di Al-Zaytun'

  • Diterbitkan pada hari Jumat 22/09/2023 pukul 10:30
  • Diperbarui pada hari Jumat 29/09/2023 pukul 04:10
  • Waktu baca 5 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah video telah ditonton ratusan ribu kali selepas menyebarkan klaim salah bahwa telah ditemukan ratusan kuburan bayi hasil aborsi di perkebunan milik Ponpes Al-Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Nyatanya, video tersebut menggunakan sejumlah potongan klip dan foto yang tak berkaitan, termasuk video pemberitaan penemuan beberapa mayat bayi yang dibunuh oleh ayahnya sendiri di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kepala bidang humas Polda Jawa Barat mengonfirmasi kepada AFP bahwa mereka tak menemukan kuburan bayi di Al-Zaytun.

"GEMPAR ...!!! Ratusan Makam Bayi Ditemukan Pekerja Saat Bersih2 DiPerkebunan Al Zayitun Indramayu," bunyi teks yang disematkan di video TikTok ini, yang diunggah pada tanggal 31 Agustus 2023.

Teks sematan itu juga berbunyi: "ratusan tulang bayi aborsi".

Sementara narator video tersebut mengatakan, "Penemuan kuburan bayi pertama kali pada 19 Agustus 2023, terbungkus dengan kain daster, berhasil diamankan oleh pihak kepolisian Polresta Indramayu. Menyusul penemuan kuburan bayi lainnya, diduga bayi-bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap."

Video berdurasi dua menit dan 18 detik tersebut menampilkan rekaman sekelompok orang dan sejumlah anggota polisi berdiri di sekitar galian tanah dan wawancara dengan petugas kepolisian.

Video tersebut telah ditonton lebih dari 14.000 kali.

Image
Tangkapan layar unggahan sesat, diambil pada tanggal 21 September 2023

Postingan itu diunggah beberapa minggu setelah pemimpin Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang, ditahan oleh polisi atas tuduhan pencemaran agama dan ujaran kebencian pada tanggal 2 Agustus 2023.

Penangkapan itu dilakukan menyusul kecaman terhadap Al-Zaytun karena ponpes di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jabar, itu mengizinkan perempuan salat di saf yang sama dengan laki-laki dan memperbolehkan perempuan memberikan khotbah pada salat Jumat.

Video itu ditonton lebih dari 815.000 kali setelah dibagikan di postingan TikTok ini, ini, dan ini, serta di postingan Facebook, dan postingan SnackVideo ini, ini, dan ini.

Meski gedung yang terlihat di detik 27 adalah gedung Ponpes Al-Zaytun, klip dan gambar lain di video tersebut tidak kaitannya dengan sekolah itu (tautan arsip).

Kuburan bayi

Kombinasi pencarian gambar terbalik dan kata kunci tertentu di YouTube menemukan bahwa potongan video yang menunjukkan warga sipil dan polisi menggali di sebuah lahan kosong diambil dari video Kompas TV, yang diunggah di YouTube pada tanggal 2 Juli 2023 (tautan arsip).

Video aslinya memberitakan penemuan mayat bayi yang dibunuh oleh ayahnya sendiri di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Berikut perbandingan tangkapan layar video sesat (kiri) dan video asli Kompas TV (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video sesat (kiri) dan video asli Kompas TV (kanan)

Seorang petugas kepolisian terlihat saat narator di video sesat mengatakan pada menit 1:17, "Kapolresta Indramayu Kombes Edi Silitonga langsung memerintahkan kepada Satreskim Polresta Indramayu untuk mencari titik terang dalam kasus penemuan makam-makam ini dan mencari sosok pelakunya."

Namun, video Kompas TV di menit pertama melaporkan bahwa petugas tersebut adalah Kapolsek Purwokerto Selatan Puji Nurochman.

Berikut perbandingan tangkapan layar video sesat (kiri) dan video asli Kompas TV (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video sesat (kiri) dan video asli Kompas TV (kanan)

Puji terlihat mengenakan emblem Polda Jawa Tengah -- bukan emblem Polda Jawa Barat (tautan arsip ini dan ini).

Berikut perbandingan emblem yang dikenakan Puji di video (kiri), emblem Polda Jawa Tengah (tengah) dan emblem Polda Jawa Barat (kanan):

Image
Perbandingan emblem yang dikenakan Puji di video (kiri), emblem Polda Jawa Tengah (tengah) dan emblem Polda Jawa Barat (kanan)

Seorang pria juga terlihat di detik 25 pada video yang sesat, ketika narator mengatakan, "Penemuan kuburan bayi pertama kali pada 19 Agustus 2023, terbungkus dengan kain daster, berhasil diamankan pihak kepolisian Polresta Indramayu."

Pencarian di YouTube menemukan bahwa potongan video tersebut diambil dari laporan video Kompas TV perihal kasus yang sama, diunggah pada tanggal 27 Juni 2023 (tautan arsip).

Video aslinya berjudul: "Pelaku Pengubur 7 Bayi Hasil Inses di Banyumas Ditangkap Polisi!"

Pria yang sama terlihat di menit 2:18 pada video Kompas TV, dan disebut sebagai salah satu warga yang pertama kali yang menemukan kuburan bayi di Banyumas.

Berikut perbandingan tangkapan layar video sesat (kiri) dan video asli Kompas TV (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video sesat (kiri) dan video asli Kompas TV (kanan)

Insiden di masjid

Pada menit 1:46, video sesat menampilkan seseorang memakai cadar yang dinarasikan sebagai ibu dari bayi-bayi yang ditemukan di Al-Zaytun.

Pencarian gambar terbalik menemukan bahwa foto tersebut aslinya adalah foto seorang pria yang menyamar sebagai wanita dengan mengenakan cadar untuk melecehkan jemaah putri di sebuah masjid di Sukoharjo, Jawa Tengah. Kejadian di bulan September 2019 itu diunggah di postingan Facebook (tautan arsip).

Berikut perbandingan tangkapan layar gambar di video sesat (kiri) dan foto asli (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar gambar di video sesat (kiri) dan foto asli (kanan)

Kejadian ini juga diberitakan oleh Tribunnews dan Solopos (tautan arsip ini dan ini).

Video sesat juga menggunakan gambar lain yang tak berkaitan. Foto wanita bercadar dicomot dari laporan Radar Sukabumi tentang pasangan suami-istri yang ditangkap atas dugaan ada kaitannya dengan jaringan teroris, sementara gambar yang menunjukkan polisi melakukan penyelidikan di lapangan adalah foto dari kasus Banyumas, yang diambil oleh kantor berita Antara (tautan arsip ini dan ini).

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan kepada AFP bahwa tak ada kuburan bayi yang ditemukan di Al-Zaytun.

"Sudah dicek oleh Polres [Indramayu]. Itu tidak benar," katanya via pesan WhatsApp pada tanggal 18 September 2023.

Sebelumnya, AFP juga telah menyanggah klaim sesat tentang Ponpes Al-Zaytun di sini, sini, sini dan sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami