Ini video demo tahun 2021 di Lebanon, bukan 'saat konflik Israel-Hamas tahun 2023'
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Senin 30/10/2023 pukul 09:25
- Diperbarui pada hari Senin 30/10/2023 pukul 09:37
- Waktu baca 5 menit
- Oleh: AFP Amerika Serikat, AFP Timur Tengah & Afrika Utara, AFP Indonesia
- Terjemahan dan adaptasi Natalie WADE
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
"Pemuda Lebanon berusaha memanjat tembok penghalang Palestina," tulis sebuah postingan X, sebelumnya bernama Twitter, yang diunggah pada tanggal 13 Oktober 2023.
Postingan tersebut juga membagikan sebuah video berdurasi 12 detik, yang menunjukkan sejumlah orang memanjat sebuah pagar tinggi sembari membawa bendera Palestina.
Cuitan itu telah dibagikan lebih dari 900 kali.
Serangan mendadak kelompok militan Hamas ke Israel pada tanggal 7 Oktober 2023 memicu perang di Timur Tengah. Hamas membunuh lebih dari 1.400 orang -- sebagian besar adalah warga sipil -- dan menyandera sekitar 199 orang.
Sebagai balasan, Israel melakukan penyerangan udara dan mengebom wilayah Gaza. Per 29 Oktober 2023, kementerian kesehatan di wilayah kantong padat penduduk itu, mengatakan kepada AFP bahwa serangan militer Israel telah memakan lebih dari 8.000 korban jiwa dan setengahnya adalah anak-anak.
Potongan video tersebut beredar setelah ribuan demonstran turun ke jalan di berbagai kota di Timur Tengah untuk mendukung warga Palestina.
Vdeo itu juga muncul dengan klaim serupa di Facebook dan Snack Video, di mana video itu telah dibagikan lebih dari 1.200 kali dan ditonton lebih dari sejuta kali.
Video beredar dengan narasi mirip dalam bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Sanyol, bahasa Mandarin, bahasa Thailand dan bahasa Portugis.
Namun, video tersebut sebenarnya adalah video lama yang direkam di bulan Mei 2021.
Jurnalis AFP di biro Beirut mengenali klip itu. Pencarian gambar terbalik menemukan video itu telah beredar setidaknya sejak bulan Mei 2021, sebelum pecahnya konflik Hamas-Israel di tahun 2023 (tautan arsip).
Peristiwa itu juga terekam dalam sejumlah liputan media. Misalnya, foto yang diambil oleh fotografer Reuters bernama Aziz Taher pada tanggal 15 Mei 2021 (tautan arsip). Foto ini sempat diunggah di situs web Alamy.
Keterangan pada foto Reuters tersebut berbunyi: "Para demonstran berkumpul di desa Adaisseh, dekat perbatasan Lebanon-Israel, di sebelah selatan Lebanon pada 15 Mei 2021 dalam unjuk rasa yang diselenggarakan untuk mengekspresikan solidaritas mereka terhadap warga Palestina."
Foto itu menampilkan banyak elemen yang sepadan dengan elemen di dalam video sesat, seperti dinding beton di perbatasan dan sebuah bangunan di atas bukit yang tampak di latar belakang video.
Lebanon berbatasan dengan Israel -- bukan dengan wilayah Palestina, baik Jalur Gaza maupun Tepi Barat (tautan arsip).
Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan sesat (atas) dan foto Reuters (bawah), dengan fitur sepadan ditandai AFP:
Satu foto lagi, yang diambil oleh Taher pada hari yang sama, menunjukkan para demonstran memanjat sebuah menara besi dan mengibarkan sebuah bendera (tautan arsip).
Foto tersebut serupa dengan apa yang terlihat di awal video.
Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan sesat (kiri) dan foto Reuters kedua (kanan), dengan fitur sepadan ditandai AFP:
Unjuk rasa pada tahun 2021 itu terjadi setelah tembakan Israel menewaskan Mohamad Kassem Tahan, anggota kelompok Hizbullah yang pada saat itu sedang berdemo menentang serangan Israel di Jalur Gaza.
Unjuk rasa lain juga berlangsung di perbatasan Israel-Lebanon saat itu, jadi besar kemungkinan video tersebut juga direkam saat diselenggarakannya demo-demo tersebut.
AFP melakukan geolokasi pada lokasi tempat demonstrasi di Adaisseh di mana video tersebut direkam dengan terlebih dahulu melakukan penelusuran arsip foto AFP.
Dari perbatasan Israel, fotografer AFP Jalaa Marey mengambil foto gedung yang sama pada tahun 2021, seperti terlihat dalam video.
Dengan menggunakan detail-detail dalam foto tersebut, AFP menganalisa gambar satelit dari Google Earth yang menunjukkan area perbatasan Adaisseh untuk menentukan lokasi demo di sepanjang jalan menurun di samping pagar.
Berikut perbandingan tangkapan layar foto AFP (kiri) dan dan foto Reuters pertama (kanan), dengan elemen-elemen yang sepadan ditandai oleh AFP:
Terlihat di kedua foto adalah sebuah bangunan dengan atap berwarna oranye dan sebuah jalanan berbelok.
Gambar di bawah ini, diambil dari Google Maps, menunjukkan elemen-elemen tersebut (tautan arsip).
AFP menandai dengan tanda silang merah untuk menunjukkan di mana video tersebut direkam:
AFP sebelumnya membongkar video yang sama yang beredar dengan narasi salah bahwa itu adalah rekaman "invasi imigran ilegal di perbatasan Amerika Serikat".
Seiring dengan berkecamuknya perang Israel-Hamas yang telah memakan korban ribuan jiwa, hoaks terus menyebar di media sosial.
Laporan AFP yang menyanggah misinformasi seputar konflik Israel-Hamas di sini.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami