Ini mahasiswa Harvard memprotes diplomat Israel di tahun 2019, bukan tahun 2023

Perang antara Israel dan Hamas telah memicu perdebatan di universitas-universitas di Amerika Serikat, di mana mahasiswa, profesor dan pegawai kampus telah melontarkan tuduhan-tuduhan antisemitisme dan Islamofobia. Namun, sebuah video yang memperlihatkan mahasiswa Harvard melakukan protes tidak terkait dengan konflik di Timur Tengah tahun 2023 ini. Walaupun klip itu benar memperlihatkan mahasiswa Harvard melakukan protes saat pidato seorang diplomat Israel, aksi itu terjadi tahun 2019.

Video berdurasi 44 detik itu dibagikan di sini di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pada tanggal 5 November 2023.

"Konsul Jenderal Israel dari New York (salah satu anggota tim duta besar) di AS, datang ke Universitas Harvard untuk memberikan ceramah kepada mahasiswa tentang 'perjuangan Israel yang adil' dan bagaimana sikap netral terhadap konflik adalah 'anti- Semitisme', apalagi mengutuk Israel atas kejahatan perang di Palestina," tulis keterangan unggahan, yang telah dibagikan ulang sebanyak 20 kali dan disukai 29 kali.

"Tepat di awal pidato, seluruh mahasiswa berdiri dan meninggalkan aula sebagai tanda simpati terhadap lebih dari 4.000 anak-anak Palestina yang dibunuh secara brutal dalam waktu kurang dari sebulan."

Teks di berbahasa Inggris di video artinya: "Sekelompok mahasiswa Sekolah Hukum Harvard keluar ruang pidato berjudul 'Strategi Hukum untuk Pemukiman Israel' oleh Dani Dayan, Konsulat Jendral Israel di New York."

Para mahasiswa terlihat mengangkat tanda bertuliskan "Pendudukan adalah kejahatan perang" sambil meninggalkan ruangan, sehingga membuat ruangan kosong.

Image
Tangkapan layar unggahan sesat, diambil pada tanggal 23 November 2023

Video yang sama juga telah dibagikan dengan klaim yang mirip di bulan November 2023 -- sekitar satu bulan setelah serangan Hamas ke Israel -- di Facebook di sini dan di sini, dan di TikTok di sini di mana tayangannya telah disukai lebih dari 30 kali dan ditonton lebih dari 420 kali.

Postingan serupa juga beredar dengan narasi dalam bahasa Spanyol, bahasa Inggris dan bahasa Mandarin.

Perang antara Israel dan Hamas kali ini dipicu oleh serangan kelompok militan yang menyerbu Israel selatan dari Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang -- sebagian besar warga sipil -- dan menyandera sekitar 240 orang, menurut perkiraan terbaru dari pemerintah Israel.

Sebagai balasan, Israel melancarkan kampanye pengeboman dan serangan darat tanpa henti di Gaza. Menurut pemerintah Hamas, per 23 November 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 14.800 orang, termasuk lebih dari 6.100 anak-anak dan 4.000 wanita.

Di tengah perdebatan sengit di kampus-kampus universitas Amerika, yang dipicu konflik yang terjadi saat ini, Departemen Pendidikan AS mengusut kasus dugaan antisemitisme dan Islamofobia di beberapa universitas papan atas.

Gedung Putih mengatakan pada tanggal 30 Oktober 2023 bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah untuk melawan peningkatan insiden antisemitisme yang "mengkhawatirkan" di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sejak perang Israel-Hamas berlangsung.

Di Universitas Harvard, sebuah pernyataan yang ditandatangani kelompok mahasiswa yang menyatakan mereka "menilai rezim Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas semua kekerasan yang terjadi" memicu tanggapan yang keras.

Meskipun video yang beredar benar memperlihatkan mahasiswa Harvard memprotes pidato seorang diplomat Israel, video tersebut direkam pada tahun 2019, bukan tahun 2023.

Protes atas pemukiman Israel

Pencarian dengan kata kunci di Google menemukan rekaman yang lebih panjang, diunggah oleh situs berita Middle East Eye di akun YouTube dan Facebook mereka pada tanggal 14 November 2019 (tautan arsip ini dan ini).

Diterjemahkan dari bahasa Inggris, keterangan video berbunyi: "Mahasiswa dari Harvard Law School keluar dari ceramah Dani Dayan, konsul jenderal Israel di New York dalam acara 'Strategi Hukum untuk Pemukiman Israel'."

Dani Dayan -- orang yang disebut dalam video unggahan sesat -- menjabat konsul jenderal Israel di New York hingga tahun 2020, dan kemudian diangkat menjadi presiden Yad Vashem, Pusat Peringatan Holocaust Dunia Israel, pada tahun 2021 (tautan arsip).

Berikut perbandingan tangkapan layar unggahan sesat (kiri) dan video asli dari Middle East Eye (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar unggahan sesat (kiri) dan video asli dari Middle East Eye (kanan)

Penelusuran kata kunci lanjutan menemukan lebih banyak video protes di acara fakultas hukum universitas Amerika ternama tersebut. Salah satunya dari Komite Solidaritas Palestina Universitas Harvard yang menunjukkan mahasiswa meninggalkan ruang kuliah dari sudut yang berbeda, dan satu lagi dari Middle East Monitor (tautan arsip ini dan ini).

Per 22 November 2023, penjabat konsul jenderal Israel di New York adalah Aviv Ezra (tautan arsip).

Penelusuran pada akun X milik Dayan menemukan bahwa ia juga memposting tentang pidato dan aksi protes di sebuah utas pada tanggal 17 November 2019 (tautan arsip ini dan ini).

“Ketika saya mulai berbicara, sekitar 100 demonstran yang terorganisir dengan baik meninggalkan ruangan, mengepalkan tangan, dan membawa tanda anti Israel. Sekitar 80-90 orang tetap tinggal di kelas dan acaranya berlangsung dengan baik, termasuk sesi tanya jawab," tulis Dayan dalam utasnya di X.

AFP sebelumnya membongkar misinformasi lain terkait perang Israel-Hamas di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami