Ini video Penjaga Pantai AS mengejar penyelundup narkoba, bukan 'kapal selam Israel digerebek Yaman'

  • Diterbitkan pada hari Selasa 19/12/2023 pukul 05:59
  • Diperbarui pada hari Selasa 19/12/2023 pukul 06:24
  • Waktu baca 4 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Milisi Houthi dari Yaman menyatakan bertanggung jawab atas meningkatnya serangan di Laut Merah, tak lama kelompok bekingan Iran ini mengatakan akan melawan Israel. Namun, sebuah video yang memperlihatkan perahu motor mengejar kapal di sebuah perairan tak ada hubungannya dengan serangan kelompok Houthi di perairan Timur Tengah itu. Video itu sebenarnya menunjukkan kapal Penjaga Pantai AS mengejar kapal penyelundup narkoba di Samudra Pasifik pada Juni 2019.

"Angkatan laut yaman menggerebek kapal selam teroris Israel," bunyi status postingan diunggah di sini di Facebook pada tanggal 23 November 2023.

Postingan itu mengunggah sebuah video berdurasi semenit yang memperlihatkan perahu motor yang mengejar kapal selam mini. Kapal selam itu kemudian dinaiki kru dari perahu pengejar.

Teks yang disematkan pada video mengulang apa yang tertulis pada status unggahan. Teks lain di video berbunyi: "Tak pernah gentar tentara Allah dalam menghadapi kejahatan manusia yang dilakukan teroris Israel".

Video berdurasi semenit itu telah ditonton lebih dari 200 kali.

Image
Tangkapan layar unggahan sesat, diambil pada tanggal 8 Desember 2023

Video itu telah ditonton lebih dari tiga juta kali selepas beredar dengan klaim serupa di Facebook di sini, di Instagram di sini dan di sini, dan di TikTok di sini.

Postingan itu beredar tak lama setelah milisi Houthi membajak kapal kargo Galaxy Leader, yang terafiliasi dengan seorang pebisnis Israel, dibajak milisi Houthi pada tanggal 19 November 2023.

Kelompok pemberontak Houthi -- yang menguasai banyak wilayah Yaman namun tidak diakui secara internasional -- merupakan bagian dari apa yang disebut "poros perlawanan" yang didukung Iran untuk melawan Israel. Mereka mengatakan aksi mereka adalah pembelaan bagi warga Palestina yang menderita pengeboman Israel di Jalur Gaza.

Konflik antara Israel dan Hamas ini pecah pada tanggal 7 Oktober 2023, setelah serangan mendadak Hamas menewaskan sekitar 1.140 warga Israel, menurut angka resmi Israel termutakhir.

Serangan militer Israel telah menghancurkan sebagian besar Jalur Gaza dan, per 18 Desember 2023, menewaskan lebih dari 19.400 orang Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas tersebut.

Lonjakan serangan oleh kelompok Houthi di Laut Merah memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik di Gaza. Pada tanggal 18 Desember 2023, Amerika Serikat mengumumkan koalisi 10 negara -- termasuk Inggris, Prancis, Bahrain dan Italia -- untuk meredam serangan Houthi di Laut Merah.

Dua perusahaan pelayaran raksasa -- yakni Maersk dari Denmark dan Hapag Lloyd dari Jerman -- mengumumkan pada tanggal 15 Desember 2023 mereka menghentikan perjalanan lewat Laut Merah. Tiga hari kemudian perusahaan minyak BP mengambil langkah serupa.

Namun, klip yang beredar di medsos tidak ada hubungannya dengan ketegangan di kawasan Timur Tengah. Faktanya video itu menunjukkan kapal Penjaga Pantai AS mengejar tersangka penyelundup narkoba di Samudera Pasifik pada tahun 2019.

Kapal penyelundup narkoba

Pencarian gambar terbalik dan kata kunci di Google dan Yandex menemukan bahwa klip tersebut pernah diunggah Departemen Pertahanan AS di situs web Layanan Distribusi Informasi Visual Pertahanan (DVIDS) di sini pada bulan Juli 2019 (tautan arsip).

Diterjemahkan ke bahasa Indonesia, judul video DVIDS berbahasa Inggris itu berarti: "Kapal Penjaga Laut AS, Munro, mencegat kapal terduga penyelundup narkoba".

Keterangan video tertulis: "Kru kapal Penjaga Laut AS, Munro (WMSL 755), menaiki kapal selam mini berpenggerak mandiri (self-propelled semi-submersible, atau SPSS) yang diduga menyelundupkan narkoba pada 18 Juni 2019, saat berpatroli di perairan internasional di Samudra Pasifik Timur.

"Kapal penyelundup yang dibuat khusus seperti SPSS didesain untuk menampung barang selundupan dalam jumlah besar sambil menghindari deteksi oleh otoritas penegak hukum."

Berikut perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan sesat (kiri) dan video DVDIS yang diunggah tahun 2019 (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan sesat (kiri) dan video DVIDS tahun 2019 (kanan)

Di video, kru perahu pengejar berulang kali meneriakkan frasa bahasa Spanyol "Alto su barco ahora", yang artinya "Hentikan kapalmu sekarang".

Klip yang sama pernah dimuat dalam laporan media AS, di antaranya The Washington Post dan CNN, pada bulan Juli 2019 (tautan arsip di sini dan di sini).

Laporan Washington Post mengatakan penyergapan itu terjadi "ratusan mil di lepas pantai Kolombia dan Ekuador di perairan yang dipatroli oleh kapal Penjaga Pantai AS, Munro".

Dikutip dalam laporan AFP sebelumnya, seorang pakar menjelaskan bahwa kelompok Houthi bukanlah pemerintah resmi Yaman ataupun pihak berkuasa resmi Yaman.

"Kelompok Houthi sering menyatakan mereka adalah wakil resmi Yaman, posisi yang digaungkan dalam kanal media mereka," kata Ahmed Nagi, analis senior di International Crisis Group, pada tanggal 1 November 2023 (tautan arsip).

AFP sebelumnya membongkar hoaks tentang sebuah video yang diklaim "menunjukkan kapal Israel yang diserang kelompok Houthi".

Laporan AFP soal misinformasi terkait perang Israel-Hamas bisa dibaca selengkapnya di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami