Ini video AI untuk mengkritik fast fashion, bukan 'demo pro-Palestina karena iklan kontroversial Zara'

Sebuah video yang menunjukkan tumpukan pakaian yang dibuang di depan toko Zara di Times Square, Kota New York, tak ada hubungannya dengan kemarahan orang Amerika terhadap kampanye iklan Zara yang dianggap tidak sensitif terhadap korban perang Israel-Hamas. Video itu dibuat dengan kecerdasan buatan (AI) dan dirilis oleh Vestiaire Collective, platform jual-beli barang mewah bekas, pada bulan November 2023 sebagai statemen perusahaan Prancis itu menentang fast fashion.

Video berdurasi 10 detik itu diunggah di Facebook di sini pada tanggal 14 Desember 2023.

"KAPOK KOE....Setelah Zara membuat iklan yang tidak sopan tentang konflik Gaza, orang-orang Amerika membuang semua pakaian Zara mereka di depan perusahaan tersebut. Sialan bagi Zionis dan siapa pun yang mendukung mereka," bunyi keterangan postingan itu.

Video yang sepertinya menunjukkan tumpukan baju yang dibuang di depan toko Zara di Times Square, di Kota New York, telah ditonton lebih dari 30 kali.

Image
Tangkapan layar unggahan sesat, diambil pada tanggal 21 Desember 2023

Video itu telah ditonton lebih dari 518.000 kali selepas juga diunggah di SnackVideo, serta di TikTok di sini dan di sini.

Postingan serupa juga muncul dalam bahasa Inggris, bahasa Thai, bahasa Spanyol dan bahasa Prancis.

Unggahan itu beredar setelah pada awal Desember 2023, Zara merilis kampanye iklan yang menampilkan model di antara runtuhan puing memegang apa yang tampak seperti jasad yang dibungkus kain kafan (tautan arsip).

Zara, yang dimiliki oleh grup Inditex dari Spanyol, peritel fashion terbesar di dunia, menjelaskan bahwa foto-foto itu diambil pada bulan September 2023, sebelum perang Israel-Hamas meletus, dan bahwa figur yang dibungkus tersebut dimaksudkan sebagai karya patung yang belum selesai.

"Sayangnya, beberapa pelanggan merasa tersinggung oleh foto-foto ini -- yang sekarang telah dihapus -- dan melihatnya sebagai sesuatu yang jauh berbeda dari apa yang dimaksudkan ketika dibuat," kata Zara dalam pernyataan yang diunggah di akun Instagram mereka pada tanggal 12 Desember 2023 (tautan arsip).

Buntut hujatan publik yang menganggap iklan Zara menghina korban dan situasi di Jalur Gaza, serta ramainya seruan untuk memboikot Zara, peritel fashion tersebut menarik iklan mereka (tautan arsip).

Serangan udara Israel telah menghancurkan wilayah pemukiman di Jalur Gaza dan memakan banyak korban jiwa (tautan arsip). Per 20 Desember 2023, angka kematian warga Palestina telah mencapai 20.000 orang, sekitar 70% di antaranya wanita dan anak-anak, menurut pemerintah Hamas.

Israel mulai membombardir Gaza setelah serangan mendadak Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.140 orang -- sebagian besar warga sipil -- dan menyandera sekitar 250 orang, menurut angka resmi terkini dari Israel.

Kontroversi iklan Zara memicu demo pro-Palestina di toko mereka di berbagai negara, dari Jerman dan Tunisia sampai Turki dan Australia (tautan arsip ini, ini dan ini). Hal ini terjadi di tengah kencangnya seruan untuk memboikot bisnis yang dipandang mendukung Israel (tautan arsip).

Namun, video yang beredar di postingan di atas tidak menunjukkan demo tersebut.

Pencarian kata kunci di platform media sosial menemukan bahwa video itu sebelumnya diunggah pada tanggal 16 November 2023 di akun Instagram dan TikTok milik Vestiaire Collective, platform jual-beli barang mewah bekas (tautan arsip ini dan ini).

"Dengan 92 juta ton tekstil dikirim ke TPA setiap tahunnya, sekarang adalah saatnya untuk bertindak. Itu sebabnya, mulai hari ini, kami melarang 30 merek fast fashion dari Vestiaire Collective, termasuk Zara, H&M, Gap, Abercrombie & Fitch, Mango , Urban Outfitters, dan Uniqlo," bunyi sebagian keterangan postingan Instagram.

Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan sesat (kiri) dan video asli dari Vestiaire Collective (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video di unggahan sesat (kiri) dan video asli dari Vestiaire Collective (kanan)

Marie Tobaly, juru bicara Vestiaire Collective, mengatakan kepada AFP melalui email tertanggal 13 Desember 2023 bahwa sebuah agensi Prancis dengan spesialisasi AI membuat video tersebut.

Lebih lanjut Tobaly menjelaskan bahwa klip tersebut dirilis pada tanggal 16 November 2023 -- "hampir sebulan" sebelum iklan Zara diluncurkan -- sebagai bagian dari inisiatif start-up Prancis tersebut menentang fast fashion dan limbah pakaian (tautan arsip ini dan ini).

AFP telah membongkar misinformasi lainnya terkait perang Israel-Hamas di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami