Video tidak menunjukkan demonstrasi umat Kristen setelah pembukaan Olimpiade Paris

Menyusul sejumlah kritik atas beberapa penampilan pada pembukaan Olimpiade Paris 2024, sejumlah pengguna media sosial membagikan video yang mereka klaim sebagai rekaman aksi protes umat Kristiani atas pagelaran olahraga tersebut. Klaim ini keliru, sebab video itu direkam di Lourdes, Prancis, saat perayaan Hari Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga di tahun 2022.

"Banjir besar umat Kristiani di Perancis turun ke jalan untuk mengecam pelecehan moral dan agama yang melampaui batas setelah pertunjukan Perjamuan Terakhir Kristus di Olimpiade yang dilakukan oleh kaum homoseksual dan transgender," tulis keterangan video yang diunggah di X pada tanggal 29 Juli 2024.

Image
Tangkapan layar postingan X, diambil pada 1 Agustus 2024 (Satya Adhi)

Postingan serupa juga beredar di X dalam beberapa bahasa, termasuk bahasa Arab, Prancis, Portugis, dan Inggris.

Di Indonesia, video dengan klaim sama juga dibagikan di X di sini dan sini, YouTube di sini, dan TikTok di sini

Olimpiade dibuka pada 26 Juli lewat upacara pembukaan di Sungai Seine. Ini pertama kalinya pembukaan Olimpiade dilakukan di luar stadion. Acara pembukaan tersebut diisi para penampil dari beragam ras, serta pengisi acara pentingnya adalah para perempuan dan kelompok LGBTQ. Hal ini membuat sejumlah kelompok konservatif mengkritik pertunjukkan yang mereka sebut sebagai gerakan "woke" itu, sehingga memicu arus misinformasi di jagat daring.

Kritik terutama dilontarkan pada sebuah pertunjukkan yang menampilkan para penari, ratu drag, dan seorang DJ yang berpose dalam sebuah adegan yang disebut meniru Perjamuan Terakhir.

Direktur Thomas Jelly -- yang mengkoreografikan adegan tersebut -- membantah bahwa adegan itu terinspirasi dari Perjamuan Terakhir, dan juru bicara Paris 2024 Anne Descamps mengatakan kepada jurnalis pada 28 Juli 2024 bahwa, "jelas, tidak pernah ada niat untuk menunjukkan sikap tidak hormat terhadap kelompok agama apapun ... jika publik merasa tersinggung, kami tentu saja benar-benar meminta maaf."

Meskipun demikian, sejumlah kelompok Katolik dan keuskupan di Prancis telah mengutuk apa yang mereka anggap sebagai "adegan mengejek dan menghina Kekristenan."

Namun, video yang beredar daring tidak berkaitan dengan pembukaan Olimpiade. AFP juga tidak menemukan bukti adanya demonstrasi besar setelah acara pembukaan itu.

Pencarian gambar terbalik dan kata kunci tertentu menemukan beberapa postingan video yang sama, termasuk sebuah unggahan dari akun X resmiNotre-Dame de Lourdes pada 14 Agustus 2022 (tautan arsip).

Keterangan dalam bahasa Prancis di postingan tersebut mengatakan, "Selamat Hari Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga untuk semua. Dalam persatuan doa umat Katolik seluruh dunia. Semoga Santa Perawan Maria bersinar di hatimu."

Image
Perbandingan tangkapan layar antara unggahan misinformasi (kiri) dan postingan akun X Notre Dame de Lourdes (kanan)

Pada 15 Agustus 2022, sebuah artikel dalam bahasa Prancis berjudul "Lourdes: Ribuan Jemaat Merayakan Hari Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga" juga menyertakan tangkapan layar video itu (tautan arsip).

Setiap tahun, kota Lourdes di Hautes-Pyrénées, Prancis, merayakan hari naiknya ibunda Yesus, Santa Maria, ke Surga.

AFP sebelumnya telah membantah misinformasi lain terkait Olimpiade Paris di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami