Postingan medsos melebih-lebihkan pemadaman listrik di Paris setelah pembukaan Olimpiade
- Diterbitkan pada hari Kamis 08/08/2024 pukul 09:52
- Diperbarui pada hari Kamis 08/08/2024 pukul 11:54
- Waktu baca 4 menit
- Oleh: Mary KULUNDU, AFP Kenya, AFP Indonesia
- Terjemahan dan adaptasi Celine SEO
Hak Cipta © AFP 2017-2024. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
"Berita terkini: Pemadaman Listrik Besar-besaran terjadi di Paris. 24 jam setelah waria mengejek Tuhan selama Upacara Pembukaan," tulis sebagian keterangan unggahan Facebook pada tanggal 28 Juli 2024.
Unggahan itu berisi foto yang memperlihatkan Menara Eiffel diapit dua bangunan dalam keadaan yang gelap gulita.
Olimpiade 2024 resmi dimulai pada tanggal 26 Juli di Paris melalui rangkaian upacara dan hiburan yang berlangsung selama empat jam, dan untuk pertama kalinya berlangsung di luar ruangan (tautan arsip). Lebih dari 7.000 atlet mengikuti acara tersebut dengan menaiki kapal yang berlayar sepanjang Sungai Seine.
Upacara pembukaan tersebut memicu kontroversi setelah sebuah adegan yang melibatkan penari, ratu drag dan DJ berpose yang oleh beberapa pihak dianggap menirukan adegan Perjamuan Terakhir -- makan malam terakhir Yesus bersama murid-muridnya.
Beberapa kelompok Katolik dan keuskupan Prancis telah mengutuk apa yang mereka anggap sebagai "adegan ejekan dan penghinaan kepada Kekristenan" (tautan arsip).
Koreografer acara, Thomas Jolie, membantah bahwa ia terinspirasi oleh Perjamuan Terakhir, dan panitia penyelenggara Olimpiade telah meminta maaf atas ketersinggungan yang terjadi (tautan arsip).
Klaim tentang "pemadaman listrik besar-besaran di Paris" juga dibagikan di potingan X dan Facebook.
Sebuah postingan dalam bahasa Inggris bahkan membagikan foto kota Paris yang gelap gulita dan hanya bangunan Basilika Sacré-Cœur yang terlihat terang.
Namun, klaim tersebut salah.
Foto lama
Penelusuran gambar terbalik di Google menemukan bahwa foto Menara Eiffel yang gelap gulita di unggahan pertama adalah hasil jepretan fotografer AFP, dan foto itu diabadikan saat pembatasan sosial pandemi Covid-19 tahun 2020.
"Seorang pria mengayuh sepeda melewati Trocadero Esplanade saat awan hujan gelap muncul di atas Menara Eiffel di Paris pada tanggal 9 Mei 2020, pada hari ke-54 lockdown di Prancis yang bertujuan membatasi penyebaran Covid-19, yang disebabkan oleh virus corona baru," tulis keterangan foto AFP.
Selain itu, penggambaran pemadaman listrik yang terjadi pada hari itu dengan kata "besar-besaran" berlebihan dan dapat menimbulkan kesalahpahaman.
Enedis, perusahaan yang mendistribusikan listrik di kota Paris, mengonfirmasi bahwa memang benar bahwa terjadi pemadaman listrik di beberapa wilayah di Paris, namun listrik berhasil dialirkan kembali dalam waktu 10 menit (tautan arsip).
Pemadaman singkat itu dilaporkan terjadi sebelum tengah malam pada tanggal 27 Juli.
"Pada pukul 23.30 kemarin, gangguan jaringan yang disebabkan oleh masalah teknis menyebabkan pemadaman listrik di berbagai bagian Paris. Gangguan listrik di semua pelanggan berhasil dipulihkan dalam waktu maksimal 10 menit," tulis Enedis dalam postingan X.
⚠️ Hier soir à 23h30, un incident réseau dû à une anomalie technique a provoqué des coupures d’électricité dans plusieurs arrondissements de Paris. L’ensemble des clients a été rétabli en 10 minutes au maximum. Nous les prions de bien vouloir nous excuser pour la gêne occasionnée
— Enedis (@enedis) July 28, 2024
Perusahaan itu menjelaskan kepada media setempat bahwa terdapat "hampir 85.000 pelanggan" di empat distrik di Paris yang terdampak, termasuk distrik 1, 9, 17, dan 18, terkena kegagalan listrik (tautan arsip).
Menara Eiffel, yang lokasinya berada di distrik ke-7 kota Paris, tidak terkena pemadaman itu.
Hasil pencarian gambar basilika di unggahan kedua menemukan beberapa unggahan X di sini dan di sini, yang menyebut terjadi pemadaman listrik -- namun tanpa disertai bukti -- dan mengaitkannya dengan dugaan sabotase.
Foto yang dibagikan itu memperlihatkan basilika dalam keadaan terang, berbeda dari bangunan lain di barisan depan foto yang gelap gulita. Namun, jika diperhatikan dengan lebih teliti, bangunan lain di sekitar basilika tersebut juga sebenarnya terang.
Selain itu, klaim terkait adanya sabotase tersebut muncul setelah serangan pembakaran terkoordinasi di beberapa jalur kereta api beberapa jam sebelum pembukaan Olimpiade (tautan arsip).
Artikel ini telah dikoreksi untuk membenarkan keterangan postingan yang menyebut bahwa pemadaman listrik di Paris terjadi 24 jam setelah upacara pembukaan Olimpiade Paris. Artikel ini sebelumnya secara salah mengutip postingan bahwa pemadaman listrik di Paris berlangsung selama 24 jam.8 Agustus 2024 Artikel ini telah dikoreksi untuk membenarkan keterangan postingan yang menyebut bahwa pemadaman listrik di Paris terjadi 24 jam setelah upacara pembukaan Olimpiade Paris. Artikel ini sebelumnya secara salah mengutip postingan bahwa pemadaman listrik di Paris berlangsung selama 24 jam.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami