Gambar hasil buatan AI diklaim sebagai foto serangan Israel di dekat bandara internasional Lebanon

Pada tanggal 20 Oktober 2024, militer Israel melancarkan serangan menyasar institusi keuangan yang terkait dengan kelompok Hizbullah di Beirut, ibu kota Lebanon. Segera setelah serangan itu terjadi, sejumlah pengguna media sosial membagikan dua gambar buatan teknologi AI disertai klaim salah bahwa foto tersebut diambil setelah serangan Israel di dekat bandara internasional di Beirut.

"Sebuah pesawat maskapai MEA mendarat di Bandara Internasional Rafik Hariri di Beirut dengan latar belakang ledakan dari pembom Angkatan Udara Israel," tulis keterangan foto yang dibagikan dalam sebuah utas di X pada tanggal 21 Oktober 2024.

Postingan lain di utas tersebut membagikan foto berbeda dan diberi keterangan: "Foto menunjukkan sebuah pesawat mendarat di Bandara Internasional Beirut di tengah serangan udara Israel yang tiada henti."

Kedua gambar yang dibagikan di utas itu menunjukkan peristiwa yang mirip, yakni sebuah pesawat milik maskapai nasional Lebanon, Middle East Airlines (MEA), mendarat di Bandara Internasional Beirut-Rafic Hariri dengan latar belakang ledakan akibat serangan Israel.

Image
Tangkapan layar postingan salah di X, diambil pada 24 Oktober 2024

Foto-foto tersebut menyebar juga dalam berbagai bahasa dengan klaim yang sama, termasuk dalam bahasa Spanyol, Prancis, Jerman, Italian, Belanda, Portugis, YunaniArab, Persia, TurkiMandarin, Rusia, Ukraina, Malayalam, Thailand dan Malaysia

Pada tahun 2006, resolusi Dewan Keamanan PBB -- yang menyerukan penghentian perang antara Israel dan Hizbullah -- berhasil mengakhiri perang yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Lebanon, sebagian besar warga sipil, dan 160 orang di Israel, sebagian besar adalah tentara (tautan arsip di sini dan di sini).

Namun, setelah Hamas menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober 2023, Hizbullah memulai serangan lintas batas dengan intensitas rendah untuk mendukung Hamas.

Militer Israel lalu membalas serangan tersebut, dan aksi saling serang yang terjadi hampir setiap hari memaksa puluhan ribu orang di kedua belah pihak meninggalkan rumah mereka.

Setelah hampir setahun perang di Gaza, Israel sekarang mengalihkan fokusnya ke Lebanon, dan bersumpah untuk melawan Hizbullah sampai perbatasan utara Israel kembali aman dan sampai para pengungsi Israel dapat kembali ke rumah mereka. Israel mengklaim 29 tentara mereka tewas selama bentrokan dengan Hizbullah.

Serangan Israel ke Beirut terutama menyasar Al-Qard Al-Hassan, sebuah bank yang menurut pihak Amerika Serikat digunakan Hizbullah sebagai kedok untuk mengelola aktifitas keuangan mereka (tautan arsip).

Selama beberapa minggu ini, Bandara internasional di Beirut terancam keamanannya karena serangan yang dilancarkan Israel di kota itu, namun menteri transportasi Lebanon sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa dia menerima "jaminan" dari pejabat Israel bahwa bandara itu tidak akan menjadi target serangan.

Seorang pegawai keamanan Lebanon mengatakan penerbangan Middle East Airlines terpaksa berpindah landasan pendaratan pada tanggal 21 Oktober karena serangan Israel terjadi terlalu dekat dengan landasan pacu utama (tautan arsip).

Namun, gambar yang dibagikan dalam postingan tersebut tidak menunjukkan armada milik Middle East Airlines.

Pada tanggal 21 Oktober, seorang juru bicara Middle East Airlines menyampaikan kepada AFP bahwa gambar yang beredar adalah hasil rekayasa AI dan "jauh dari kenyataan".

Pencarian kata kunci di media sosial menemukan beberapa akun Instagram yang mengunggah gambar yang sama (tautan arsip di sini dan di sini). Pemilik akun mengatakan bahwa gambar itu dibuat menggunakan AI dan kredit gambar diberikan pada akun milik south.to.north.

Kedua gambar buatan AI itu sudah tidak ada di akun Instagram south.to.north. Akan tetapi, akun ini masih menyimpan beberapa gambar dengan latar belakang yang mirip, diunggah di waktu yang hampir sama (tautan arsip).

Image
Tangkapan layar diambil dari postingan Instagram pada tanggal 22 Oktober 2024; beberapa informasi penting telah ditandai AFP

Matthew Stamm, seorang associate professor teknik elektro dan komputer di Universitas Drexel di Philadelphia, Amerika Serikat, mengatakan meski analisa forensiknya tidak mendapatkan sebuah kesimpulan pasti, namun dia menemukan elemen-elemen "yang tidak biasa" yang menunjukkan bahwa gambar tersebut hasil rekayasa AI (tautan arsip).

Siwei Lyu, direktur Laboratorium Media Forensik di Universitas Buffalo di New York, Amerika Serikat, juga menggarisbawahi beberapa "fragmen" dalam gambar pesawat yang menurutnya "jelas" tidak asli (tautan arsip).

Di antaranya adalah tiang listrik yang tampak melewati salah satu ekor pesawat, juga bentuk roda pendaratan yang ganjil dan sudut aneh dari salah satu sayap pesawat.

Image
Tangkapan layar postingan Instagram yang diambil pada 22 Oktober 2024, dengan beberapa elemen yang telah ditandai oleh AFP
Image
Tangkapan layar postingan Instagram yang diambil pada 22 Oktober 2024, dengan beberapa elemen yang telah ditandai oleh AFP

Bendera Lebanon di ekor pesawat juga terlihat berbeda dengan yang tampak di pesawat asli milik Middle East Airlines.

Image
Pesawat Airbus A320 Middle East Airlines saat akan mendarat di Bandara Internasional Larnaca di Siprus Selatan pada tanggal 28 Agustus 2022 (AFP / Roy ISSA)

Meskipun sebagian besar maskapai telah menghentikan layanan ke Beirut karena konflik regional yang sedang terjadi, Middle East Airlines tetap beroperasi setelah Lebanon memperketat keamanan untuk mencegah serangan Israel (tautan arsip di sini, di sini dan di sini).

Video AFP yang diambil saat ledakan pada 20 Oktober menunjukkan bahwa tidak tidak pesawat yang lewat di landasan pacu di depan ledakan tersebut. 

AFP sebelumnya telah menyanggah misinformasi lain seputar konflik Israel-Palestina di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami