Video serangan di Yerusalem tahun 2017 dibagikan dengan klaim salah sebagai 'serangan truk di Tel Aviv'
- Diterbitkan pada hari Selasa 05/11/2024 pukul 05:17
- Waktu baca 4 menit
- Oleh: AFP Timur Tengah & Afrika Utara
- Terjemahan dan adaptasi AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2024. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Peringatan: konten berisi video yang dapat mengganggu kenyamanan.
"Detik-detik serangan 'Truk Kamikaze' di depan markas Mossad dan Unit 8200 di utara Tel Aviv," tulis keterangan video yang diposting di X pada 27 Oktober.
Video yang telah dilihat lebih dari 168.000 kali tersebut memperlihatkan rekaman yang agak buram terkait sebuah truk menabrak sekelompok orang. Dalam video terlihat pula orang-orang di sekitar berlarian untuk berlindung dari truk tersebut.
"Dalam serangan tersebut setidaknya lima tentara tewas, dan 50 lainnya luka-luka, dengan setidaknya 10 orang dalam kondisi kritis," lanjut cuitan dalam postingan tersebut.
Video itu menyebar setelah sebuah truk yang dikendarai seorang sopir menabrak kerumunan orang di halte bus di sebuah kota dekat Tel Aviv (tautan arsip). Peristiwa itu menyebabkan satu orang meninggal dunia dan sekitar 29 orang luka-luka (tautan arsip).
Insiden itu terjadi tidak jauh dari kantor pusat badan intelijen Israel, Mossad. Meski begitu, polisi setempat belum menyimpulkan apakah peristiwa itu merupakan serangan atau hanya sekadar kecelakaan.
Namun polisi mengatakan bahwa warga sipil yang ada di lokasi "menembak dan melumpuhkan pengemudi truk."
Kelompok milisi Hamas dalam sebuah pernyataan menyebut "serangan tabrakan heroik" itu sebagai "respon dari kejahatan-kejahatan yang dilakukan Zionis" terhadap warga Palestina.
Sejumlah serangan oleh kelompok milisi tersebut sudah menyasar Israel sejak perang berlangsung di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Sebelumnya, milisi Hamas -- kelompok yang juga didukung Iran -- melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang kemudian memicu perang di Gaza.
Serangan itu menyebabkan setidaknya 1.206 korban tewas, mayoritas warga sipil, menurut angka yang dilaporkan otoritas Israel yang dihimpun AFP. Angka ini termasuk sandera yang tewas selagi dalam masa penahanan.
Dari 251 orang yang diculik pada hari serangan Hamas, sebanyak 97 orang masih berada di Gaza, sedangkan 34 orang telah meninggal dunia menurut militer Israel.
Serangan balasan Israel kemudian menewaskan lebih dari 43.000 orang di Gaza, yang juga sebagian besar warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas. PBB menyebut angka ini dapat dipercaya.
Rekaman serupa juga disebarkan oleh akun X dengan ribuan pengikut seperti di sini dan sini, keduanya berisi klaim salah bahwa klip tersebut memperlihatkan insiden penabrakan oleh truk di Tel Aviv.
Padahal, rekaman itu menunjukkan peristiwa penabrakan oleh truk lain beberapa tahun sebelumnya di Yerusalem.
Serangan di Yerusalem
Pencarian gambar terbalik menemukan video yang sama diunggah oleh media The Jerusalem Post dan sebuah situs berita Israel, Ynet, pada 8 Januari, 2017 (tautan arsip di sini dan sini).
Berita yang diterbitkan The Jerusalem Post berjudul: "Video: Kamera pengawas merekam serangan truk mematikan di Yerusalem". Laporan itu menyebut bahwa serangan terjadi di pos pemantau Armon Hanatziv di Yerusalem.
Berikut perbandingan tangkapan layar antara video yang beredar dengan klaim salah (kiri) dan video yang diunggah Jerusalem Post (kanan):
Tampilan Google Street View mengonfirmasi bahwa video tersebut diambil di kawasan Tayelet Haas Promenade di Yerusalem yang lokasinya tidak jauh dari pos pemantau Armon Hanatziv (tautan arsip).
Di bawah ini adalah perbandingan tangkapan layar antara video yang beredar dengan klaim salah (kiri) dan tampilan dari Google Street View (kanan). Bagian yang menunjukkan kecocokan lokasi ditandai oleh AFP:
Empat orang tentara Israel tewas dan 17 lainnya luka-luka ketika truk menabrak sekelompok tentara yang sedang mengunjungi tempat wisata tersebut yang terkenal dengan pemandangannya yang indah (tautan arsip).
Otoritas Palestina mengidentifikasi pengemudi truk sebagai warga Palestina dari Yerusalem Timur. Pria yang masih berusia sekitar 20-an itu meninggal di lokasi.
Amerika Serikat, Uni Eropa, dan utusan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk proses perdamaian Timur Tengah mengutuk serangan tersebut.
Status Yerusalem menjadi salah satu masalah tersulit dalam konflik ini. Warga Palestina melihat Yerusalem Timur -- yang diduduki Israel pada tahun 1967 dan kemudian dianeksasi -- sebagai ibu kota negara mereka di masa mendatang. Sementara Israel memandang seluruh kota Yerusalem sebagai ibu kotanya.
AFP telah membantah berbagai misinformasi terkait dengan konflik di Timur Tengah di sini.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami