Video banjir secara mendadak di Malaysia adalah hasil gubahan AI

Menjelang musim hujan di Malaysia, sebuah video hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI) menyebar dengan narasi salah bahwa tayangannya memperlihatkan hujan yang turun secara tiba-tiba dan menyebabkan banjir di Kuala Lumpur. Faktanya, pembuat video mengatakan kepada AFP bahwa klip itu telah dibagikan dengan konteks salah untuk menyebar konten "sensasional".

"LANGIT RUNTUH? Hujan dan banjir berlaku secara tiba-tiba di Kuala Lumpur. Hanya turun di satu tempat #fbpro #jangkauanluaa #fyp #sorotansemuaorg #viral," tulis keterangan video yang diunggah di Facebook pada 2 November 2024 dan telah ditonton lebih dari seribu kali.

Video itu menunjukkan air hujan yang turun secara tiba-tiba di luar kompleks apartemen yang kemudian menyebabkan banjir. 

Image
Tangkapan layar video yang menyebar dengan klaim salah, diambil pada 26 November 2024

Video tersebut beredar menjelang musim hujan di Malaysia, yang biasanya terjadi pada bulan November hingga Maret dan sering mengakibatkan hujan besar serta banjir secara tiba-tiba (tautan arsip).

Video dengan klaim yang sama menyebar di postingan lain di Facebook seperti di sini, dan sini.  Klaim tersebut juga menyebar dalam bahasa Malaysia dan Thailand

Sebagian pengguna Facebook percaya bahwa video tersebut memang menunjukkan situasi di Malaysia. 

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un Loh macem di siram ya bg," kata salah seorang pengguna.

"Koq bisa. Astaghfirullah," kata pengguna lainnya. 

Namun, pencarian gambar terbalik di Google menemukan video tersebut pernah diunggah di TikTok oleh seorang kreator bernama Misba Zamar, yang sering mengunggah konten-konten yang dihasilkan dengan bantuan AI. 

Video di unggahan asli tersebut diberikan stiker yang berbunyi "#aigeneratedvideo", dan keterangan pada postingan menyebut bahwa video tersebut dibuat menggunakan teknologi AI.

Image
Tangkapan layar postingan video asli Misba Zamar di TikTok dengan keterangan tanda pagar "generativeAI".

Misba mengaku bahwa video tersebut ia buat dengan aplikasi bernama HailuoAI, yang memungkinkan pengguna untuk menghasilkan video dari teks ataupun gambar. Metode yang ia gunakan untuk mengedit video tersebut adalah dengan menggunakan fitur "image to video", yakni video dihasilkan dari gambar.

"Sayangnya, sebagian orang membagikan kembali dan mengubah keterangan pada video untuk menjadikannya sensasional," katanya kepada AFP.                                                                               

Elemen AI

Shu Hu, kepala Lab Machine Learning and Forensik Media di Universitas Purdue di Amerika Serikat, mengatakan kepada AFP bahwa gambar-gambar tersebut jelas "hasil sintesis AI, dengan beberapa objek terlihat jelas bertentangan dengan hal-hal yang ada di dunia nyata" (tautan arsip).

Hu menunjukkan beberapa elemen yang dibuat dengan AI, termasuk mobil kuning yang sempat terlihat pada awal video dan menghilang setelah "hujan" turun, tetapi justru ada mobil berwarna hitam yang tiba-tiba muncul.

Image
Perbandingan gambar yang memperlihatkan mobil kuning yang menghilang saat hujan dan banjir terjadi (kiri), sedangkan mobil hitam tiba-tiba muncul (kanan).

Pohon-pohon yang ada pada klip juga menunjukkan inkonsistensi. Ada pohon yang terlihat berayun dengan kencang, sementara lainnya tetap kokoh berdiri.

Beberapa pohon di depan kompleks apartemen tiba-tiba tumbuh semakin tinggi setelah hujan dan banjir terjadi.

Image
Tangkapan layar memperlihatkan perubahan tinggi pepohon sebelum (kiri) dan setelah hujan turun (kanan).

Jalanan di Singapura

Latar tempat pengambilan video juga tidak berasal dari Kuala Lumpur, melainkan di negara tetangga, Singapura, berdasarkan pernyataan Misba kepada AFP.

"(Bangunan apartemen yang terlihat) berada di bagian barat Singapura di daerah Chua Chu Kang, di kawasan Yew Tee," kata Misba.

AFP mengonfirmasi lokasi video dengan membandingkannya dengan area disebut Misba di Singapura melalui Google Street View, tampilannya bisa di lihat di bawah ini:

AFP telah mempublikasikan panduan untuk mengenali ciri-ciri gambar yang dibuat menggunakan bantuan AI dan seringkali dipakai untuk menyebarkan misinformasi.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami