Video 'belalang teratai' yang viral ini dibuat dengan AI

Video buatan teknologi akal imitasi (AI) yang seolah-olah menunjukkan seekor serangga langka belakangan viral di media sosial berbagai negara. Namun faktanya, video itu menunjukkan tanda-tanda dibuat dengan AI, misalnya tangan berjari enam yang tampak di dalamnya. Selain itu, video itu semula dibagikan oleh akun yang biasanya membagikan konten hasil AI. 

"Belalang Teratai: Keajaiban Langka di Pegunungan!" tulis keterangan pada sebuah postingan Instagram yang diunggah pada 11 Maret 2025.

Video dalam unggahan itu menunjukkan seekor serangga mirip belalang dengan bunga teratai di punggungnya yang hinggap di tangan seseorang. 

"Sebuah legenda membawa saya ke perjalanan mendaki penuh tantangan—hanya untuk menemukan makhluk luar biasa ini.  Saat matahari terbit, di sanalah ia... belalang yang menyerupai kelopak bunga, seperti dongeng yang menjadi nyata."

Image
Tangkapan layar postingan salah, diambil pada 7 April 2025

Video viral itu juga beredar dalam berbagai bahasa termasuk Inggris, Thailand dan Korea.

Sebuah pencarian gambar terbalik di Google menemukan bahwa video itu diunggah oleh sebuah akun Instagram bernama "oleg.pars" (tautan arsip di sini dan sini).

Akun itu mengunggah banyak gambar dan klip buatan AI yang bertema serangga fantasi, misalnya seperti laba-laba kristal, tawon salju, dan ulat punggung bunga aster.

Pemilik akun, Oleg Parshentsev, menyebut dirinya sebagai "seniman media" di websitenya (tautan arsip).

Tangan yang tampak di dalam video itu terlihat memiliki enam jari -- menurut para ahli, menemukan kesalahan seperti ini adalah salah satu cara untuk mengenali gambar dan video hasil buatan AI. 

Image
Perbandingan tangkapan layar postingan salah (kiri) dan video dari Instagram milik oleg.pars (kanan)

Dalam keterangan postingan, disebutkan beberapa program AI seperti Flux, Kling, dan ElevenLabs -- juga disertakan tanda pagar #ai dan #digitalart.

AFP sebelumnya telah menyanggah misinformasi yang dibagikan dengan menggunakan hasil AI  di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami