Ini video ledakan di Beirut tahun 2020, bukan rekaman saat konflik India-Pakistan

  • Diterbitkan pada hari 12/05/2025 pukul 11:29
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Rekaman lama sebuah ledakan yang meratakan sebagian besar ibu kota Lebanon, Beirut, tahun 2020, muncul kembali di media sosial saat Pakistan dan India terlibat dalam pertempuran sengit selama empat hari sebelum mereka menyetujui gencatan senjata yang ditengahi AS pada 10 Mei. Potongan video dalam postingan yang beredar itu serupa dengan gambar jalan di Beirut yang terlihat di Google Maps.

"BREAKING NEWS: Pakistan dan India terlibat perang terbuka dan saling menyerang secara brutal. (ket: Salah satu misil Pakistan menyerang balik India)," tulis keterangan dalam postingan X yang diunggah pada 7 Mei 2025.

Postingan berdurasi enam detik itu menunjukkan sebuah ledakan besar yang menghancurkan gedung-gedung di sebuah jalan.

Image
Tangkapan layar postingan salah diambil pada 9 Mei 2025

Video dengan klaim yang sama juga beredar dalam bahasa Inggris dan juga dibagikan di Facebook, Instagram dan Threads setelah India melancarkan serangan udara pada 7 Mei yang mereka klaim menargetkan "kamp teroris" di Pakistan (tautan arsip). India menyebut serangan tersebut dilakukan sebagai upaya balasan atas aksi teror pada 22 April 2025 yang menewaskan 26 orang di wilayah Kashmir di bagian India yang masih disengketakan. New Delhi menuduh Islamabad bertanggung jawab atas serangan itu yang hingga kini dibantah oleh mereka.

Dalam pertempuran selama empat hari itu lebih dari 60 orang terbunuh di kedua belah pihak, sebelum Presiden AS Donald Trump tiba-tiba mengumumkan gencatan senjata pada 10 Mei (tautan arsip). 

Sebuah pencarian gambar terbalik menggunakan potongan gambar menemukan bahwa rekaman yang beredar itu muncul sebagai bagian dalam video liputan yang lebih panjang yang diunggah di kanal YouTube milik CNBC International pada 2 Agustus 2021 (tautan arsip).

"4 Agustus menandai satu tahun sejak ledakan Beirut dan belum ada satu orangpun yang dinyatakan bertanggung jawab," tulis judul berita itu.

Image
Perbandingan tangkapan layar video dari postingan salah (kiri) dan laporan YouTube dari CNBC (kanan)

Ledakan yang terjadi pada 4 Agustus 2020 di pelabuhan Beirut itu membunuh lebih dari 220 orang dan melukai lebih dari 6.500 serta merusak banyak bangunan di ibukota Lebanon itu (tautan arsip).

Pihak berwenang mengatakan ledakan itu dipicu oleh kebakaran di gudang tempat persediaan pupuk amonium nitrat yang disimpan dalam jumlah besar selama bertahun-tahun tanpa standar keamanan optimal.

Hingga kini belum ada yang bertanggung jawab atas salah satu ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah itu.

AFP menelusuri Google Maps di dekat pelabuhan Beirut dan menemukan bangunan-bangunan dalam video itu mirip dengan lokasi di sepanjang jalan yang bernama Chafaka (tautan arsip).

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video di postingan salah (kiri) dan lokasinya tampak di Google Street View (kanan), dengan bagian yang sama telah ditandai oleh AFP

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami