
Video Sri Mulyani sebut guru 'beban negara' adalah buatan AI
- Diterbitkan pada hari 26/08/2025 pukul 11:42
- Waktu baca 4 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
"Guru itu beban negara," kata Sri Mulyani dalam video Facebook yang seolah-olah menunjukkan dirinya sedang berbicara di atas podium.
Video berdurasi enam detik yang diunggah pada 17 Agustus 2025 itu telah ditonton lebih dari 348.000 kali.
"Jasa guru sudah tidak ada harganya lagi di mata dia.. padahal guru mencerdaskan anak bangsa. Tapi di mata dia sudah dianggap beban negara.. bagaimana menurut kamu.. masih diamkah guru-guru seluruh Indonesia..?" tulis keterangan dalam postingan Facebook itu.
Video beredar beberapa hari setelah Sri Mulyani berbicara tentang alokasi anggaran pemerintah untuk pendidikan, termasuk untuk guru dan dosen, dalam sebuah pidato di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tanggal 7 Agustus (tautan arsip).
Kesejahteraan guru dan dosen di Indonesia yang masih rendah sering menjadi topik pembicaraan di kalangan masyarakat, laporan-laporan media lokal juga banyak menunjukkan tentang rendahnya gaji pendidik sehingga banyak dari mereka yang terpaksa mengambil pekerjaan sampingan lain untuk bertahan hidup (tautan arsip di sini, sini dan sini).

Video yang sama juga beredar di Instagram, TikTok dan X.
"Kau itu yang sesungguhnya beban negara. Guru itu pahlawan tanpa tanda jasa," tulis komentar di salah satu postingan.
"Anda dididik oleh guru namun anda tidak punya rasa hormat terhadapnya," bunyi komentar lain.
Namun tidak ada laporan resmi bahwa Sri Mulyani pernah menyebut guru sebagai "beban negara".
Pencarian gambar terbalik di Google Lens menggunakan potongan gambar dari video yang beredar menemukan label "buatan Google AI".
Kemampuan Google dalam mendeteksi gambar AI ini didukung oleh teknologi SynthID yang diluncurkan pada 2023 lewat laboratoritum AI DeepMind milik perusahaan teknologi tersebut (tautan arsip di sini dan sini).
Selain itu, di pojok kanan bawah video juga terdapat watermarks bertuliskan "Veo", yakni platform pembuatan video milik Google yang memungkinkan pengguna menciptakan video AI berdurasi delapan detik (tautan arsip).

Baju yang dipakai Sri Mulyani, juga dekorasi panggung yang berada di belakangnya, sama persis dengan foto dan video pidatonya di ITB yang disiarkan secara langsung oleh kanal resmi YouTube milik Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (tautan arsip di sini dan sini).
Pidato Menteri Keuangan dapat dilihat dari menit ke 47:24 hingga 1:07:38.

"Cluster kedua adalah untuk guru dan dosen dan itu belanjanya dari mulai gaji sampai dengan tunjangan kinerja tadi. Banyak di media sosial saya selalu mengatakan 'Oh menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya nggak besar'," kata Sri Mulyani dalam pidato hari itu.
"Ini juga salah satu tantangan bagi keuangan negara, apakah semuanya harus dari keuangan negara ataukah ada partisipasi dari masyarakat?" tambahnya.
Sri Mulyani juga telah menyanggah klaim bahwa dia mengatakan guru sebagai beban negara dalam sebuah postingan di akun resmi Instagramnya dan menyebut video itu "hoax" (tautan arsip).
Postingan yang diunggahnya pada 19 Agustus itu berbunyi: "Video tersebut adalah hasil deepfake dan potongan tidak utuh dari pidato saya dalam Forum Konvensi Sains, Teknologi dan Industri Indonesia di ITB pada 7 Agustus lalu."
Klaim salah tentang Sri Mulyani sudah beberapa kali beredar di media sosial, termasuk misinformasi yang dibuat menggunakan teknologi AI.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami