Pejabat Denmark yang pingsan saat konferensi pers kemudian mengatakan dia telah pulih

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Kamis 22/04/2021 pukul 14:00
  • Diperbarui pada hari Rabu 24/11/2021 pukul 12:13
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah video telah ditonton ribuan kali di Facebook dan Instagram dengan klaim yang menyatakan video tersebut memperlihatkan seorang pejabat Denmark meninggal saat konferensi pers pelarangan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Klaim itu salah: pejabat Denmark yang bernama Tanja Erichsen itu kemudian mencuit di akun Twitternya bahwa dia telah pulih.  

Video itu diunggah di sini di Instagram pada tanggal 15 April 2021 dan telah ditonton hampir 5.400 kali. 

Teks yang ditempel di video tersebut berbunyi: “Denmark melarang vaksin AstraZeneca / dan selama pengumuman berlangsung / salah satu pejabat pemerintah pingsan dan meninggal.” 

Sedangkan keterangan video itu berbunyi: “Denmark ??
Salah satu pejabat pemerintah Denmark Pada saat pengumuman melarang penggunaan
Fucksin AstraZeneca tumbang seketika dan dikabarkan meninggal.” 

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 20 April 2021

Denmark mengumumkan untuk menghentikan menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca karena dugaan efek samping pembekuan darah yang langka namun serius, AFP melaporkan pada tanggal 14 April 2021.

Negara Nordik tersebut menyatakan akan melanjutkan kampanye imunisasi menggunakan vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna menyusul dua kasus trombosis, yang salah satunya fatal, yang menimpa orang-orang yang menerima vaksin AstraZeneca.

Video dan tangkapan layar yang sama diunggah di sini dan di sini di Facebook dengan klaim serupa. 

Klaim itu salah. 

Pencarian kata kunci menemukan pejabat di video di unggahan menyesatkan adalah Tanja Erichsen, kepala Badan Pengawas Obat Denmark

Video yang lebih panjang diunggah oleh TRT World di sini pada tanggal 15 April 2021. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, judul video itu berbunyi: “Pejabat Denmark pingsan saat konferensi Covid-19.” 

Keterangan video itu berbunyi: “Kepala Badan Pengawas Obat Denmark, Tanja Erichsen, pingsan saat siaran langsung konferensi pers di TV mengenai keputusan negara untuk menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca. 

“Badan pengawas kemudian mengumumkan dia dibawa ke rumah sakit sebagai tindakan pencegahan dan telah pulih.” 

Berikut perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video TRT World (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar antara video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video TRT World (kanan)

Badan Pengawas Obat Denmark mencuit di akun resmi Twitternya pada tanggal 14 April 2021 bahwa Erichsen pingsan saat konferensi pers tetapi kemudian pulih. 

Pada tanggal 19 April 2021, Erichsen mengunggah fotonya di Twitter dan berkata dia baik-baik saja. 

“Terima kasih banyak atas perhatian dan pesan-pesan Anda – ini menghangatkan hati saya. [Kecelakaan] itu adalah pukulan keras bagi kepala saya, tetapi saya hampir pulih sekarang. Banyaknya dukungan yang saya terima baik di sini di Twitter dan platform lain sangat berarti bagi saya. Terima kasih BANYAK”, katanya dalam bahasa Denmark. 

Walau cuitan tersebut diunggah oleh Erichsen dan memperlihatkan fotonya, akun Twitter tersebut kemudian diambil alih pada bulan Agustus 2021 oleh penggantinya, yaitu Line Michan. Akun Twitter tersebut kini menunjukkan nama Michan.

PEMBARUAN: Laporan ini diperbarui pada tanggal 24 November 2021 untuk mengklarifikasi bahwa akun Twitter yang menampilkan cuitan dan foto Erichsen setelah dia pingsan telah diambil alih oleh orang lain dan tidak lagi menunjukkan namanya.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami