
Unggahan di media sosial menyebarkan klaim sesat tentang GeNose, mesin deteksi Covid-19
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari 08/02/2021 pukul 07:50
- Diperbarui pada hari 27/04/2021 pukul 16:42
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video itu diunggah di Facebook di sini pada tanggal 30 Januari 2021 dan telah ditonton lebih dari 1.300 kali.
Sebagian status unggahannya berbunyi: “Mulai tgl 5 Feb'21 di station dan bandara dan tempat2 umum dikenakan biaya Rp 5 rb sd 10 rb per org per 1x test..Ge Nose C19
“Ternyata Indonesia ngga kalah... Merdeka!!!! Luar biasaa!!!!
Tes covid jadi simpel. Mudah n murah. Rp 15 rb, 10 detik, akurasi 99,9%. Gak hrs swab, gak hrs diambil darah.”

GeNose C 19 adalah mesin deteksi cepat virus corona jenis baru melalui hembusan nafas yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada.
Video yang sama dengan klaim serupa telah ditonton lebih dari 550 kali di unggahan Facebook lainnya di sini, di sini, di sini dan di sini.
Klaim-klaim itu menyesatkan.
Pencarian kata kunci menemukan video asli diunggah oleh Detik.com pada tanggal 23 Januari 2021 dengan judul: “Menteri Luhut Jajal GeNose Alat Canggih Deteksi Covid-19 di Stasiun Senen.”
Stasiun Senen berlokasi di Jakarta.
Tulisan di dalam video Detik.com itu berbunyi: “Akurasi GeNose ini diklaim diatas 90% dalam mendeteksi Covid-19. Menggunakan sample hembusan napas dengan memakan waktu hanya 50 detik.”
Mesin GeNose telah dipasang di Stasiun Senen dan Stasiun Tugu di Yogyakarta pada tanggal 5 Februari 2021, sebagai alternatif rapid test antigen yang merupakan syarat untuk penumpang kereta api jarak jauh, seperti dilansir Kompas.com di sini.
Biaya satu kali tes dengan mesin GeNose ditetapkan sebesar 20.000 rupiah, sedangkan biaya rapid test antigen sebesar 105.000 rupiah.
Kuwat Triyana, ketua tim pengembang GeNose dari Universitas Gadjah Mada memberi tahu AFP pada tanggal 5 Februari 2021 via telepon tingkat akurasi GeNose “sekitar 95 persen” dan bisa mendeteksi Covid-19 “hanya dalam 45 detik”.
Juru bicara ketua satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan GeNose bukanlah alternatif tes PCR. “Perlu diingat bahwa metode GeNose berfungsi untuk screening dan tidak bisa menggantikan PCR yang berfungsi untuk diagnostik,” kata Wiku saat briefing media secara daring pada tanggal 28 Januari 2021.
Tes Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan metode yang biasanya digunakan untuk mengidentifikasi virus corona baru, seperti direkomendasikan oleh WHO.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami