Video demo perubahan iklim di Austria diklaim menunjukkan 'korban konflik palsu di Ukraina'
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Kamis 10/03/2022 pukul 06:45
- Diperbarui pada hari Jumat 01/04/2022 pukul 06:28
- Waktu baca 4 menit
- Oleh: AFP Hongkong, AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Rekaman video itu diunggah di Facebook di sini pada tanggal 3 Maret 2022 dan telah ditonton lebih dari 546.000 kali.
Video tersebut menunjukkan seorang reporter sedang melaporkan berita dalam bahasa Jerman di depan jejeran apa yang nampak seperti kantong mayat berwarna hitam.
Seseorang terlihat bergerak di balik "kantong mayat" sebelum seorang wanita bergegas untuk menutupi kembali orang tersebut.
Teks yang ditempel di video itu berbunyi: "TV Ukraina Terciduk Akting
"Geger di jagat Maya terlihat Jurnalis TV Ukraina Sedang Live Report di belakang Mayat Korban Sipil Ukraina."
Menurut data PBB, tertanggal 8 Maret 2022, setidaknya 474 warga sipil Ukraina tewas sejak Rusia melakukan invasi militer ke negara tetangganya pada tanggal 24 Februari. Namun, PBB memperkirakan angka tersebut "jauh lebih tinggi".
Video wartawan yang sama juga diunggah di Facebook di sini tapi dengan suara yang menunjukkan ia berbicara dalam bahasa Inggris.
Rekaman video dengan klaim serupa telah ditonton lebih dari 18.000 kali di Facebook di sini, di sini dan di sini; serta di TikTok di sini dan di sini.
Video yang sama juga dibagikan dengan klaim dalam bahasa Mandarin, bahasa Thailand, bahasa Romania, bahasa Portugis dan bahasa Belanda.
Akan tetapi, rekaman video itu tidak terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.
Aksi protes di Austria
Pencarian gambar terbalik menemukan video ini, yang diunggah di saluran YouTune media Austria Oe24 pada tanggal 4 Februari 2022.
Video itu menampilkan wartawan berbicara dalam bahasa Jerman beserta tulisan berita berbahasa Jerman yang berbunyi: "Wina: Demo menentang kebijakan iklim."
Video itu juga muncul dalam laporan Oe24 ini, yang diterbitkan pada tanggal yang sama.
Laporan berita itu menyatakan: "Hari Jumat (4 Februari 2022) akan menandai 400 hari Austria tidak memiliki target pengurangan gas rumah kaca.
"Platform Fridays for Future memperingatkan bahwa ini mematikan, dengan setiap ton CO2, krisis iklim meningkat.
"Pada siang hari, para aktivis mempersembahkan 49 'kantong mayat iklim' di depan Kanselir Federal di Wina."
Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video asli di laporan Oe24 (kanan):
Aksi protes itu "semata-mata tentang krisis iklim", Verena Matlschweiger, juru bicara Fridays For Future Austria dan salah satu penyelenggara acara, mengatakan kepada AFP.
"'Mayat itu' dimaksudkan sebagai simbol, dan tidak diniatkan untuk menunjukkan mayat yang sebenarnya," kata Matlschweiger.
Fridays for Future Wina juga membagikan foto-foto serupa aksi protes tersebut di Twitter dan Facebook.
"Saat aksi Fridays For Future hari ini, para aktivis terbaring 'mati' di depan [gedung] Kanselir. Mereka melambangkan orang-orang yang akan mati sebagai akibat dari kegagalan kebijakan iklim Austria," bunyi cuitan bahasa Jerman dari organisasi tersebut pada tanggal 4 Februari 2022.
Seit 400 Tagen hat Österreich kein wirksames Klimaschutzgesetz.
— Fridays For Future Wien - #DontFuelWar (@ViennaForFuture) February 4, 2022
Und das mit einer Bundesregierung, die sich „Klimaschutz“ groß auf die Fahnen schreibt.
Durch jeden Tag (!), an dem Österreich seine Treibhausgasemissionen nicht senkt, werden 49 Menschen zu Tode kommen.
Thread! pic.twitter.com/nScxYLhhz4
Aksi protes itu dilaporkan oleh Austria Presse Agency dan surat kabar lokal Der Standard.
Audio dalam bahasa Inggris
Pencarian kata kunci menemukan audio dalam bahasa Inggris yang digunakan dalam versi video menyesatkan berasal dari laporan media Amerika NBC News yang diunggah pada tanggal 25 Februari 2022 di sini di kanal YouTube mereka dan di laman situs web mereka di sini.
Pada detik ke-20 video NBC News, terdengar wartawan Cal Perry mengucapkan hal yang sama seperti yang terdengar di video yang menyesatkan: "Lihat, Anda tahu kami akan menggunakan kata 'sedikitnya'. Sedikitnya 59 orang terbunuh, sedikitnya 149 orang cedera, angka itu akan meningkat, tidak ada keraguan tentang hal itu, Anda lihat pertempuran sengit di beberapa lokasi di seluruh negara.
"Anda menyebut Chernobyl. Tentara Rusia dengan cepatnya menguasai kawasan itu, kami paham mereka masih punya kendali. Satu hal lain yang..."
Judul berita dalam video yang menyesatkan juga menggunakan judul yang sama di video NBC News.
AFP sebelumnya membantah klaim salah bahwa video itu menunjukkan kematian Covid-19 palsu.
31 Maret 2022 Laporan ini diperbarui untuk menambahkan unggahan video menyesatkan dengan audio bahasa Inggris dan bukti dari mana audio itu berasal.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami