Video ini beredar dalam postingan tentang pertempuran tentara Prancis, sebelum perang Rusia-Ukraina

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Jumat 11/03/2022 pukul 05:12
  • Diperbarui pada hari Jumat 11/03/2022 pukul 05:29
  • Waktu baca 3 menit
  • Oleh: Mayowa TIJANI, AFP Nigeria, AFP Indonesia
Sebuah video ditonton lebih dari sejuta kali di berbagai unggahan sosial media setelah dibagikan dengan klaim bahwa video itu menunjukkan tentara Rusia dan Ukraina bertempur pada Februari 2022. Akan tetapi, klaim itu salah. Video itu telah beredar sejak setidaknya tahun 2019 di postingan media sosial tentang pasukan Legiun Asing Prancis dalam sebuah pertempuran. Tapi, AFP belum bisa mengonfirmasi di mana dan tepatnya kapan video itu direkam.

Video itu diunggah di Facebook di sini pada tanggal 26 Februari 2022 dan telah ditonton lebih dari 1,3 juta kali.

Status unggahan tersebut berbunyi: “Rekaman vidio amatir ukraina vs rusia pertempuran kedua negara kian memanas.”

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 8 Maret 2022

Video itu menunjukkan sejumlah tentara menembak dengan senapan mereka dan juga menembakkan amunisi ke arah sebuah gunung.

Video tersebut telah ditonton lebih dari 90.000 kali setelah muncul dengan klaim serupa di Facebook di sini, sini dan di sini; serta di TikTok di sini dan di sini.

Klip itu juga diunggah dengan klaim mirip dalam bahasa Inggris.

Unggahan tersebut mulai beredar beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa negaranya meluncurkan operasi militer terhadap Ukraina pada tanggal 24 Februari 2022.

Namun, rekaman itu telah beredar beberapa tahun sebelum perang Rusia-Ukraina.

Beberapa pencarian gambar terbalik menggunakan keyframe yang diekstrak dengan alat verifikasi digital InVID-WeVerify menemukan video dengan durasi lebih panjang diunggah di YouTube di sini pada tanggal 5 Agustus 2021.

Diterjemahkan dari bahasa Inggris, judul video itu berbunyi: “Legiun Asing Prancis Dalam Pertempuran Sengit Dengan Taliban di Afghanistan".

Video di postingan yang menyesatkan telah dibalik secara horizontal dari video aslinya.

Berikut perbandingan tangkapan layar antara rekaman video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video di YouTube (kanan):

Image

Para prajurit dalam video tersebut tak hanya terdengar berbicara bahasa Prancis, tapi juga terlihat pada seragam mereka lencana bendera triwarna biru-putih-merah negara Prancis.

Lencana itu juga terlihat di seragam tentara Legiun Asing Prancis di foto AFP ini:

Image
Seorang tentara Legiun Asing Prancis berdiri di tempat latihan untuk Dinas Anti Terorisme Irak di Bandara Internasional Baghdad pada tanggal 19 Maret 2018. ( AFP / Ahmad Al-Rubaye)

Beberapa adegan sama juga muncul di video berdurasi lebih pendek yang diunggah di YouTube di sini pada tanggal 25 Maret 2019.

Diterjemahkan dari bahasa Portugis, judul video itu adalah: "'Operasi' Legiun Asing Prancis".

AFP sebelumnya membongkar postingan salah yang mengklaim video tersebut menunjukkan serangan Taliban di Provinsi Panjshir di Afghanistan.

Dalam kesempatan itu, juru bicara kepala staf gabungan pertahanan Prancis mengatakan kepada AFP pada tanggal 2 September 2021 bahwa video itu memang menunjukkan "tentara dari Legiun Asing".

Namun, tidak ada informasi lebih lanjut tentang di mana dan kapan pertempuran itu terjadi.

Legiun Asing Prancis

Legiun Asing Prancis adalah sebuah unit khusus yang unik dalam komando Angkatan Darat negara tersebut.

Unit ini didirikan pada tahun 1831 untuk memungkinkan warga negara asing bergabung dengan tentara Prancis dan membantu membela kepentingan negara secara internasional.

Mereka membantu tentara Amerika Serikat berperang bersama di Afghanistan pada tahun 2009, menyerang berbagai basis Taliban di negara Asia Tengah itu, sebelum proses penarikan dimulai pada tahun 2011 sebagai akibat dari kebijakan Nicolas Sarkozy, presiden Prancis saat itu.

Berbagai klaim salah dan menyesatkan yang berkaitan dengan konflik Rusia-Ukraina yang telah dibongkar AFP bisa dilihat dalam bahasa Indonesia di sini dan dalam bahasa Inggris di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami