Video ini menunjukkan ledakan di Tiongkok pada tahun 2015, bukan di Ukraina pada tahun 2022

Sebuah video yang memperlihatkan ledakan besar telah ditonton ratusan ribu kali dibagikan di Facebook dan TikTok yang diklaim terjadi di Ukraina saat Rusia menginvasi negara tersebut. Video itu dibagikan dalam konteks yang salah dan sebenarnya menunjukkan ledakan mematikan yang mengguncang kota pelabuhan Tianjin di Tiongkok pada tahun 2015.

Video yang memperlihatkan ledakan dan bola api besar berwarna oranye diunggah di TikTok di sini pada tanggal 24 Februari 2022.

"Perang Rusia vs Ukraina Video amatir ledakan yang sangat besar di wilayah ukraine," bunyi keterangan postingan tersebut.

Status unggahan itu juga menuliskan tagar #war, #russia, #ukraine, #ukraina, dan #vladimirputin.

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 10 Maret 2022

Orang-orang di belakang kamera terdengar berbicara dalam bahasa Inggris: "Ya Tuhanku", "Kamu merekam?" dan "Ayo pergi".

Video berdurasi 19 detik itu telah ditonton lebih dari 29.000 kali.

Video itu telah ditonton lebih dari 214.000 kali setelah muncul dengan klaim mirip di Facebook di sini, di sini dan di sini; serta di TikTok di sini dan di sini.

Rekaman video itu juga dibagikan dengan klaim serupa dalam berbabagai bahasa: bahasa Inggris, bahasa Spanyol, bahasa Portugis, bahasa Arab, bahasa Hindi, dan bahasa Korea.

Klip itu beredar setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi militer terhadap Ukrainia pada tanggal 24 Februari 2022, menghujani kota-kota negara tetangganya dengan tembakan rudal dan artileri.

Akan tetapi, klaim itu salah.

Pencarian gambar terbalik di Google menemukan rekaman video yang sama di laporan BBC News tertanggal 12 Agustus 2015.

Dua paragraf pertama laporan itu berbunyi: "Video dua ledakan besar di kota Tianjin, Tiongkok, yang diambil oleh seorang saksi mata yang tercengang, menangkap ketakutan dan kengerian orang-orang yang melihat apa yang terjadi.

"Puluhan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka ketika sebuah gudang milik perusahaan yang khusus menangani barang-barang berbahaya terbakar dan meledak."

Berikut perbandingan layar antara video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video di laporan BBC (kanan):

Image
Perbandingan layar antara video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video di laporan BBC (kanan)

BBC News mengatakan video itu direkam oleh Dan van Duren. Van Duren adalah warga negara Amerika yang tinggal di Tianjin.

Rekaman video itu digunakan oleh berbagai media berita yang melaporkan ledakan tersebut, termasuk The Guardian dan NBC.

Ledakan itu menewaskan sedikitnya 165 orang dan memicu kekhawatiran akan polusi beracun, AFP melaporkan.

Video yang diperoleh AFP dari media pemerintah Tiongkok CCTV juga menunjukkan pemandangan serupa.

Video AFP setelah ledakan, yang diunggah di YouTube pada tanggal 13 Agustus 2015, menunjukkan deretan mobil yang hangus dan kepulan asap dari gudang yang hancur.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami