Video fiksi dibagikan dalam unggahan menyesatkan yang mengklaim 'Menara Eiffel dibom'

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Kamis 31/03/2022 pukul 08:49
  • Diperbarui pada hari Kamis 31/03/2022 pukul 09:35
  • Waktu baca 4 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sebuah video yang tampaknya menunjukkan ledakan di Paris telah ditonton belasan ribu kali di berbagai unggahan media sosial dengan klaim video itu memperlihatkan Menara Eiffel telah diserang. Unggahan tersebut mengatakan serangan itu dilakukan oleh Rusia sebagai reaksi terhadap sanksi negara-negara Barat kepada Moscow selepas invasi ke Ukraina. Namun, klaim tersebut salah: video itu sebenarnya adalah film pendek yang dibuat sutradara asal Prancis dan dibagikan secara daring oleh pejabat Ukraina untuk mendesak negara-negara Eropa untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina.

Video tersebut diunggah di TikTok di sini pada tanggal 16 Maret 2022 dan telah ditonton lebih dari 5.000 kali.

Video tersebut menunjukkan seorang wanita berpose untuk foto di depan Menara Eiffel sebelum ia terkejut dengan apa yang terlihat seperti ledakan di sekitar menara tersebut.

Sebuah pesawat tempur juga terlihat terbang di atas daerah perkotaan.

Tulisan yang tertera di atas video berbunyi: “MENARA EIFFEL DIBOMBARDIR”.

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan, diambil pada tanggal 16 Maret 2022

Status unggahan tersebut berbunyi: "Indonesia mau ikutan ngasih sanksi ke russia?"

Video tersebut telah ditonton lebih dari 12.900 kali setelah muncul dengan klaim serupa di TikTok di sini, di sini dan di sini; di YouTube di sini dan di sini; serta di Facebook di sini.

Postingan itu beredar setelah negara-negara Barat, termasuk Uni Eropa, menjatuhkan sanksi terhadap Rusia akibat invasinya ke Ukraina, seperti dilansir AFP di sini.

Akan tetapi, video tersebut dibagikan dalam konteks yang salah.

Pencarian kata kunci di Google menemukan video dengan durasi lebih panjang diunggah di Twitter di sini oleh akun Twitter resmi parlemen Ukraina pada tanggal 11 Maret 2022 waktu setempat.

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, status unggahan tersebut berbunyi: “Akankah Menara Eiffel yang terkenal di #Paris atau Gerbang Brandenburg di #Berlin tetap berdiri di bawah pengeboman tak berujung pasukan Rusia? Apakah itu tidak menyangkut Anda?

“Hari ini #Ukraina, besok seluruh #Eropa. Rusia tidak akan berhenti."

Akhir video juga menyertakan teks yang sebagian berbunyi: "Bayangkan saja jika hal ini terjadi di ibu kota Eropa lainnya ... Tutup langit di atas Ukraina, atau berikan kami pesawat tempur."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mendesak NATO dan Amerika Serikat untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas negaranya.

Video itu juga dibagikan di Twitter oleh Kementerian Pertahanan Ukraina dan di Facebook oleh Menteri Kebudayaan dan Kebijakan Informasi negara itu.

'Film tentang kemungkinan masa depan'

Surat kabar Prancis Le Monde melaporkan pada tanggal 14 Maret 2022 bahwa video tersebut dibuat oleh Olias Barco, seorang penulis skenario, sutradara dan produser film Prancis yang saat ini tinggal di ibukota Ukraina, Kyiv.

Barco mengunggah video tersebut ke akun Instagramnya di sini pada tanggal 11 Maret 2022 waktu setempat.

View this post on Instagram

A post shared by Barco (@barcoolias)

Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video diunggah di Instagram oleh Barco (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan (kiri) dan video asli di Instagram (kanan)

Barco mengatakan kepada Le Monde bahwa dia tidak diminta oleh pemerintah Ukraina untuk membuat film tersebut, tetapi dia — bersama dengan produser Jean-Charles Lévy — menciptakan film itu atas kemauan mereka sendiri "untuk memberi peringatan kepada Barat".

"Menurut pendapat saya, kita hidup melalui Perang Dunia Ketiga dan konflik ini akan menjadi lebih luas," katanya Barco. "Ini adalah film tentang kemungkinan masa depan, bukan film propaganda."

AFP juga membantah klaim menyesatkan yang beredar dalam bahasa Serbia bahwa video tersebut adalah contoh hoaks yang dibuat dan disebarkan oleh pejabat Ukraina.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami