Unggahan sesat mengklaim penembak jitu Kanada 'Wali' tewas dalam pertempuran di Ukraina
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Rabu 13/04/2022 pukul 08:35
- Waktu baca 3 menit
- Oleh: Ede ZABORSZKY, AFP Hungaria, AFP Indonesia
- Terjemahan dan adaptasi Tendai DUBE
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
"Sniper terbaik di dunia 'Wali', asal Kanada, yang ikut bergabung dengan pasukan Ukraina, terbunuh dalam pertempuran Mariupol hanya 20 menit setelah memasuki pertempuran, di mana ia ditembak oleh salah satu Sniper Rusia," demikian bunyi postingan yang diunggah di Twitter pada tanggal 16 Maret 2022 ini.
Cuitan itu telah dibagikan sebanyak 980 kali.
Beberapa orang yang berkomentar di unggahan itu terlihat percaya dengan klaim cuitan itu, di antaranya ada yang mengatakan bahwa Wali telah menganggap remeh kemampuan Rusia.
Klaim serupa juga telah dibagikan di Twitter di sini, serta di Facebook di sini, di sini dan di sini.
Klaim itu juga muncul dalam bahasa Inggris dan bahasa Prancis.
Namun, klaim tersebut salah.
Di manakah Wali?
Seperti dilansir AFP, selepas invasi Rusia mulai pada tanggal 24 Februari 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta orang-orang di seluruh dunia untuk menjadi tentara sukarelawan untuk membantu negaranya berperang.
Salah seorang tentara sukarelawan itu adalah seorang warga negara Kanada yang dikenal dengan nama "Wali", yang dijuluki beberapa media sebagai "penembak jitu paling mematikan di dunia".
Menurut media Kanada CBC, Wali pernah bertugas di Royal 22nd Regiment di Angkatan Bersenjata Kanada.
Dalam video CNN ini, yang diunggah di YouTube pada tanggal 5 Maret 2022, Wali terlihat di perbatasan Polandia menuju Ukraina.
Namun, beberapa orang tampaknya keliru menyamakan Wali dengan seorang tentara Kanada lainnya: anggota pasukan khusus yang dikenal menembak dalam jarak paling jauh.
Wali pernah membantah bahwa dirinya adalah "pemegang rekor menembak jarak jauh" dalam sebuah unggahan Facebook pada tanggal 11 Maret 2022.
"Tidak, saya tidak memegang rekor dunia untuk penembak jarak jauh. Saya bukanlah penembak jitu terbaik," tulisnya dalam bahasa Prancis, sekaligus menambahkan: "Secara keseluruhan, saya adalah tentara yang baik."
Wali kembali mengulang ucapannya dalam sebuah wawancara video dengan CBC yang disiarkan pada tanggal 22 Maret 2022.
Dia juga membantah pernah bertempur di Mariupol seperti diklaim dalam unggahan menyesatkan, dan mengatakan bahwa dia bertempur di sekitar Kyiv, ibukota Ukraina.
"Saya masih hidup," katanya, sembari bercanda: "Akulah orang terakhir yang tahu tentang kematianku."
Seorang jurnalis Prancis untuk media France 24 juga mengonfirmasi dalam sebuah cuitan pada tanggal 24 Maret 2022 bahwa Wali masih hidup saat dia mewawancarai sukarelawan Kanada itu dua hari sebelumnya.
Di hari yang sama, Wali secara khusus menjawab klaim tentang kematiannya dalam sebuah unggahan Facebook yang berisi foto dirinya berpose dengan sebuah senapan pada tumpukan bola plastik.
"Kabar yang menyebut saya tewas dalam pertempuran adalah konyol," tulis sebagian keterangan unggahan berbahasa Prancis itu.
Laman Facebook Wali, La Torche et l'Épée - The Torch and Sword, dibuat pada tahun 2015, masih aktif, dan ia juga rutin mengunggah tulisan di situs blognya ini.
Pada tanggal 11 April 2022, ia mengunggah postingan di laman Facebooknya di sini.
Diterjemahkan dari bahasa Prancis, sebagian status unggahan itu berbunyi: "Perang di Ukraina...
"Pertempuran di Kyiv telah dimenangkan. Ini adalah kekalahan Rusia terbesar dalam puluhan tahun.
"Saya tak lagi di Kyiv. Kami sudah dalam posisi untuk menyerang bala bantuan Rusia berikutnya."
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami