Postingan medsos salah artikan komentar CEO Moderna di WEF tentang pembuatan vaksin Covid

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Rabu 29/03/2023 pukul 14:35
  • Diperbarui pada hari Kamis 30/03/2023 pukul 04:36
  • Waktu baca 5 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Sejumlah unggahan media sosial membagikan klaim salah bahwa CEO Moderna Stephane Bancel berkata dalam satu wawancara saat Forum Ekonomi Dunia (WEF) bahwa perusahaan farmasi Amerika telah membuat vaksin Covid-19 sebelum virus penyakit tersebut ada. Sejumlah postingan menyebarkan narasi salah serupa, bahwa Bancel mengakui dalam satu panel WEF bahwa Moderna telah memproduksi 100.000 dosis vaksin Covid pada tahun 2019, sebelum pandemi. Kenyataannya, semua postingan tersebut salah mengartikan ucapan Bancel. Virus SARS-CoV-2 ditemukan di bulan Desember 2019, dan Moderna baru mulai mengembangkan vaksin Covid-19 di bulan Januari 2020. Jumlah dosis yang dikatakan Bancel merujuk pada jumlah dosis vaksin lain yang dibuat Moderna pada tahun 2019, sebelum vaksin Covid dikembangkan.

“CEO Moderna mengakui dalam siaran langsung di Davos,bahwa mereka membuat Vaksin C-19 pada januari 2020 bahkan sebelum Sars-Cov-2 memiliki nama,” bunyi cuitan tanggal 22 Januari 2023 ini.

Dalam unggahan itu ada potongan video tanggal 18 Januari 2023 berisi wawancara CNBC dengan CEO Moderna Stephane Bancel.

"Terakhir kali kita berada di Davos pada musim dingin, itu adalah bulan Januari 2020 ... Anda sedang membuat vaksin Covid dan pada saat itu, Covid-19 bahkan belum benar-benar ada dalam pikiran kita -- kita baru saja mendengar tentang itu," kata Rebecca Quick, pembawa acara CNBC. Bancel mengiyakan dan berkata: "Saya pikir belum ada namanya saat itu."

Image
Tangkapan layar unggahan sesat, diambil pada tanggal 29 Maret 2023

Video berdurasi 25 detik itu juga diunggah dengan klaim serupa di Facebook di sini dan di sini, serta di Twitter di sini, dan telah ditonton lebih dari 370 kali.

Pada hari yang sama, tanggal 18 Januari 2023, Bancel menjadi panelis dalam sebuah diskusi mengenai kondisi pandemi Covid-19, dengan editor Euronews, Sasha Vakulina sebagai moderator.

Cuplikan video Bancel di panel WEF tersebut diunggah di postingan Twitter ini pada 17 Maret 2023 dan telah ditonton lebih dari 2.200 kali.

“CEO Moderna Stephanne Bancel mengakui bahwa perusahaannya sudah memproduksi 100.000 dosis Vaksin COvid-19 pada tahun 2019 sebelum Pandemi di mulai,” bunyi cuitan itu.

"Ketika pandemi terjadi, Moderna membuat 100.000 dosis pada tahun 2019 untuk satu tahun penuh," kata Bancel dalam video berdurasi 58 detik tersebut. "Dan saya ingat setelah jam kerja, saya ke pabrik Moderna dan saya berkata, 'Bagaimana kita bisa membuat satu miliar dosis tahun depan?'"

Image
Tangkapan layar unggahan sesat, diambil pada tanggal 29 Maret 2023

Cuplikan video itu juga muncul dengan narasi serupa di Facebook di sini dan di sini.

Kedua video Bancel di WEF juga beredar dengan klaim serupa berbahasa Inggris di TikTok dan Instagram, bahasa Spanyol di Facebook dan Twitter, bahasa Prancis di Telegram, serta bahasa Mandarin di Weibo.

Pertemuan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss -- pertemuan tahunan terkenal di mana politisi, pemimpin bisnis, individu superkaya dan jurnalis membahas peristiwa yang berdampak global -- diadakan antara tanggal 18 dan 20 Januari 2023. Acara bergengsi ini sering menjadi target teori konspirasi.

Namun, unggahan medsos tersebut salah mengartikan apa yang dikatakan Bancel tentang pembuatan vaksin Moderna.

Vaksin Covid dibuat pada tahun 2020

Postingan tersebut berisi klaim salah mengenai kapan pengembangan vaksin Covid-19 dimulai.

Moderna mulai mengembangkan vaksin Covid-19 tak lama setelah virus itu muncul pada akhir tahun 2019.

Pada tanggal 10 Januari 2020, WHO mulai memakai nama 2019-nCoV untuk merujuk pada virus penyakit yang mulai muncul di Wuhan, Tiongkok. Sebulan kemudian, pada tanggal 11 Februari 2020, nama virus resmi diubah menjadi SARS-CoV-2 dan nama penyakitnya resmi dipanggil Covid-19.

"Kami mendapatkan urutan genetik Covid-19, yang merupakan awal dari pekerjaan kami, pada tanggal 10 Januari 2020," kata Bancel kepada AFP dalam email tertanggal 9 Februari 2023.

Hal ini dikonfirmasi juru bicara Moderna dalam email tanggal 8 Maret 2023.

Perusahaan farmasi Amerika telah menghabiskan hampir satu dekade untuk mengembangkan teknologi mRNA. Vaksin mRNA ini -- yang juga ditawarkan oleh Pfizer -- memberikan instruksi kepada sel-sel tentang bagaimana cara mengembangkan protein spike untuk mengembangkan kekebalan.

Pada bulan Februari 2020, Moderna mulai memproduksi vaksin mRNA potensial untuk diuji coba.

Uji klinis vaksin Covid-19 Moderna dimulai pada pertengahan Maret 2020, beberapa hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyebaran virus corona tersebut sebagai pandemi global pada tanggal 11 Maret 2020.

Dan baru pada bulan Desember 2020, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat pertama kali mengizinkan penggunaan darurat untuk vaksin tersebut. Persetujuan penuh baru diberikan lebih dari setahun kemudian, pada bulan Januari 2022.

Sejak virus SARS-CoV-2 ditemukan, informasi mengenai dampaknya dan vaksin yang sesuai telah dibagikan secara luas oleh otoritas kesehatan global dan AS -- seperti WHO, National Institutes of Health, dan Centers for Disease Control -- termasuk kronologi peristiwa yang terperinci.

Ucapan Bancel

Sejumlah unggahan tersebut salah menginterpretasi ucapan Bancel tentang produksi vaksin Moderna,

"Ini sama sekali tidak benar," kata Bancel kepada AFP melalui email.

"Saya mengatakan bahwa dari segi volume, kami membuat sekitar 100.000 dosis total, di seluruh produk kami pada tahun 2019... dan bahwa kami harus meningkatkan kapasitas produksi kami menjadi satu miliar dosis dengan Covid. Itu adalah tantangan besar."

Untuk memahami konteks ucapan CEO Moderna, berikut kutipan pernyataan lengkap Bancel dalam panel WEF:

Sasha Vakulina, moderator panel: "Bagaimana perkembangan, adopsi, dan skalabilitas vaksin terkait dengan berbagai varian dan subvarian? Karena ini adalah salah satu kekhawatiran besar, seperti yang kita semua rasakan dan bahas saat ini, ini benar hal penting."

Bancel: "Tentu. Selamat pagi dan terima kasih telah mengundang saya ke panel ini. Jadi, kabar baiknya dibandingkan dengan tahun 2020 saat ini adalah kami memiliki kapasitas produksi.

"Ketika pandemi terjadi, Moderna membuat 100.000 dosis pada tahun 2019 untuk satu tahun penuh. Dan saya ingat setelah jam kerja, saya ke kantor pembuatan vaksin Moderna dan berkata, 'Bagaimana kita bisa membuat satu miliar dosis tahun depan?' Dan mereka memandang saya dengan aneh, berkata, 'Apa?' Saya bilang, 'Ya, kita harus membuat satu miliar dosis tahun depan, akan ada pandemi.'

"Dan sekarang, kami memiliki pabrik di AS dan di Swiss. Kami telah menunjukkan saat musim panas ini bahwa kami mampu beradaptasi dengan varian-varian dengan sangat cepat."

Ini bukan kali pertama Bancel membahas tantangan meningkatkan produksi vaksin Moderna selama pandemi.

Dalam sebuah acara yang diadakan Asosiasi Jantung Amerika di bulan November 2021, Bancel bilang bahwa Moderna sedang dalam proses memproduksi 800 juta dosis vaksin Covid-19 pada tahun 2021. Sebagai perbandingan, Moderna membuat 100.000 dosis untuk seluruh jenis vaksin pada tahun 2019.

Bancel juga memberikan pernyataan serupa dalam acara Boston College Chief Executives Club pada bulan April 2022.

AFP sebelumnya telah membongkar unggahan salah yang memelintir pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla dalam satu acara WEF.

Laporan AFP Periksa Fakta tentang vaksin bisa dibaca di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami