
Ini video demo anti-vaksin dan anti-monarki, bukan 'demo warga Australia dukung Jokowi'
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Minggu 23/07/2023 pukul 07:29
- Diperbarui pada hari Minggu 23/07/2023 pukul 09:59
- Waktu baca 6 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video tersebut dibagikan di TikTok sini pada tanggal 14 Mei 2023 , di mana video itu telah ditonton lebih dari 28.000 kali.
Di awal video seorang narator terdengar berkata: "Australia panas serukan nama Pak Jokowi. Ribuan warga Aussie kibarkan bendera merah putih."
Teks yang ditempelkan di atas video berbunyi: "Viral!! Antusias warga Australia kibarkan bendera merah putih akibat damainya Pulau Pasir dengan RI" dan "Pak Jokowi memang luar biasa".
Keterangan video berbunyi: "PAK JOKOWI NIH BOSS" dan "I LOVE YOU PAK JOKOWI".

Video berdurasi tiga menit dan 53 detik itu menunjukkan potongan rekaman orang berunjuk rasa dan demonstran yang berbicara kepada kamera.
Pada detik kedelapan video tersebut, seorang demonstran pria terlihat berbicara kepada kamera dengan takarir (subtitle) bahasa Indonesia yang berbunyi: "Kami sangat berterimakasih terhadap Indonesia, soal perdamaian konflik Pulau Pasir ini".
Sementara itu pada detik ke-24, menurut takarir bahasa Indonesia, seorang demonstran wanita sepertinya berkata, "Ini adalah kabar baik bagi kita semua. Rakyat Australia semua senang mendengarkan ini."
Pulau Pasir adalah bagian dari MoU Box, sebuah wilayah di perairan Australia di Laut Timor yang bisa dimasuki nelayan tradisional Indonesia. Dasarnya adalah sebuah perjanjian tahun 1974 antara Indonesia dan Australia (tautan arsip ini dan ini).
Video itu telah beredar setidaknya sejak sekitar bulan Desember 2022, dan telah ditonton lebih dari 891.000 kali selepas muncul di TikTok di sini, di sini dan di sini, serta di YouTube di sini.
Namun, klaim tersebut salah.
Demo anti-vaksin di Selandia Baru tahun 2022
Adegan di awal video menunjukkan sejumlah pendemo berdiri di belakang pembatas jalan sambil memegang poster-poster.
Pencarian gambar terbalik di Google menemukan bahwa klip tersebut mirip dengan laporan video BBC tentang unjuk rasa anti vaksin Covid-19 yang terjadi di pertengahan bulan Februari 2022 di Selandia Baru (tautan arsip).
Menurut laporan BBC, pada tanggal 14 Februari 2022, pihak berwenang Selandia Baru memutar keras-keras "You're Beautiful", lagu kondang James Blunt, dan "Baby Shark", lagu anak-anak yang viral, sebagai upaya membubarkan para demonstran yang telah seminggu lamanya berunjuk rasa di depan gedung parlemen di Wellington (tautan arsip).
Laporan Al Jazeera, yang diunggah di kanal YouTube resmi mereka, juga menunjukkan adegan mirip seperti yang ditampilkan dalam video liputan BBC (tautan arsip).
Berikut perbandingan tangkapan layar video sesat (kiri) dan video BBC (kanan), dengan beberapa fitur sepadan ditandai oleh AFP:

Demo anti-vaksin di Australia tahun 2021
Pada detik ketiga, video menunjukkan ribuan orang memenuhi jalan. Terlihat sebuah bendera panjang berwarna merah dan putih dibawa oleh kerumunan tersebut.
Pencarian gambar terbalik di Google menemukan bahwa video tersebut sebenarnya menunjukkan demo besar-besaran di Melbourne, Australia, di bulan November 2021 untuk menentang aturan vaksin Covid-19, seperti dilaporkan oleh stasiun TV Australia, 9 News (tautan arsip).
Laporan berita tersebut juga diunggah di kanal YouTube milik 9 News pada tanggal 27 November 2021 (tautan arsip).
Berikut perbandingan tangkapan layar video sesat (kiri) dan video 9 News (kanan):

Setelah dicermati ternyata bendera panjang berwarna merah dan putih itu bukanlah bendera Indonesia, melainkan sepertinya bendera Polandia.
Bendera negara Polandia juga terdiri dari dua warna tapi warna putih terletak di atas dan warna merah di bawah (tautan arsip). Bendera panjang tersebut terlihat menempel pada bendera Australia. Dipandang dari sudut yang benar, maka warna putih bendera panjang tersebut terletak di bagian atas, seperti layaknya bendera Polandia.
Berikut tangkapan layar laporan 9 News, yang menunjukkan bendera putih merah panjang dan bendera Australia:

Setelah Perang Dunia II, banyak pengungsi asal Polandia yang berimigrasi ke Australia, dan kini Melbourne memiliki populasi warga kelahiran Polandia terbesar di Australia, menurut data sensus 2021 (tautan arsip ini dan ini).
Demo anti-monarki di Australia tahun 2022
Video sesat juga menunjukkan seorang pria dan wanita berbicara kepada kamera, dan serombongan orang turun ke jalan sambil memegang spanduk kain. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, spanduk itu bertuliskan: "HAPUSKAN MONARKI. BERMILYAR-MILYAR KEKAYAAN YANG DICURI".
Kombinasi pencarian gambar terbalik dan kata kunci di Google menemukan bahwa adegan tersebut muncul dalam laporan berita tentang demonstrasi anti-monarki di Sydney dan Melbourne, yang dipublikasikan oleh WION, media India, pada tanggal 22 September 2022 (tautan arsip).
Pemerintah Australia menetapkan tanggal tersebut sebagai hari berkabung nasional atas wafatnya Ratu Elizabeth, yang meninggal pada tanggal 8 September 2022.
Pada video berita yang asli, pendemo pria tersebut jelas terdengar berkata dalam bahasa Inggris: "Monarki mewakili segala hal yang salah tentang dunia saat ini."
Sementara itu, pendemo wanita berkata: "Kami berduka setiap hari dalam hidup kami. Bukan hanya satu hari. 26 Januari, itulah hari kami berduka." Tanggal 26 Januari adalah Hari Australia, yang oleh suku Aborigin disebut Hari Penjajahan karena mereka memandangnya sebagai peringatan penghancuran budaya asli Australia (tautan arsip).
Berikut perbandingan tangkapan layar video sesat (kiri) dan video asli dari WION (kanan):

Beberapa adegan dalam video itu juga sama persis dalam laporan video Reuters tentang demo anti-monarki di Australia pada tanggal 22 September 2022 (tautan arsip).
Cuplikan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Gubernur Jenderal David Hurley berbicara di podium yang ditampilkan dalam video salah dicomot dari rekaman upacara untuk almarhum Ratu Elizabeth, yang diselenggarakan di gedung parlemen di Canberra di hari yang sama (tautan arsip).
Tidak ada yang menyebut Presiden Jokowi dalam video-video asli.
Berbagai klaim salah seputar konflik Pulau Pasir terus beredar di medsos walaupun pejabat Kemenlu RI telah berkali-kali memberikan pernyataan bahwa tidak ada konflik antara kedua negara.
AFP sebelumnya telah menyanggah hoaks tentang unjuk rasa warga Australia yang mendukung Indonesia dalam konflik Pulau Pasir di sini dan hoaks lain perihal konflik bersenjata antara RI dan Negara Kangguru, seperti ini, ini dan ini.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami