
Video menyesatkan memperlihatkan jembatan kaca yang roboh adalah buatan AI
- Diterbitkan pada hari 02/06/2025 pukul 08:25
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
"Jembatan wisata kaca yang viral di China pecah dan roboh..," tulis keterangan yang ditempelkan pada video di Instagram pada 20 Mei 2025.
Klip tersebut memperlihatkan orang-orang yang tengah berjalan platform kaca yang menempel dengan bukit dan tiba-tiba roboh.

Klip tersebut menyebar di Instagram, YouTube, TikTok, serta Facebook, dan telah ditonton lebih dari dua juta kali.
Komentar beberapa pengguna memperlihatkan mereka percaya bahwa klip tersebut memang terjadi.
"Beratnya terlalu over," kata salah seorang pengguna.
"Mengerikan, iya kan?" kata pengguna lainnya.
Tiongkok dikabarkan punya lebih dari 2.000 jembatan kaca di banyak tempat wisata yang tersebar di berbagai daerah Negeri Tirai Bambu tersebut (tautan arsip).
Namun, kecelakaan terakhir yang dilaporkan terkait keamanan jembatan kaca di Tiongkok terjadi pada tahun 2021. Berdasarkan laporan media Xinhua, seorang pria tergelantung di tempat wisata di kawasan timur laut provinsi Jilin tersebab panel kaca rusak karena angin kencang (tautan arsip).
Pengamatan menyeluruh terhadap klip tersebut juga memperlihatkan inkonsistensi visual yang sering menjadi indikator dari video hasil buatan AI.
Terlihat dari adanya orang-orang yang melebur menjadi satu dengan bukit dan kemudian muncul kembali dengan warna baju yang berbeda. Ada pula orang-orang yang awalnya merupakan individu berbeda, lantas membaur menjadi satu orang setelah jembatan roboh. Salah satu susur tangan juga menghilang tepat setelah jembatan ambruk.
Meskipun kemajuan teknologi Generative AI yang pesat, berbagai kesalahan masih ditemukan. Kesalahan-kesalahan ini seringkali menjadi indikator penentu gambar yang telah difabrikasi.

Jacobo Castellanos, salah satu koordinator di organisasi WITNESS yang mengembangkan Deepfakes Rapid Response Force mengatakan "jelas bahwa video tersebut adalah buatan AI" (tautan arsip).
"Beberapa tanda-tanda memperlihatkan karakter alami [video buatan AI], termasuk orang yang terlihat berubah bentuk atau menghilang, dan juga berbagai gerakan dan transisi yang tidak alami yang merupakan karakteristik alat pembuat video [AI] sekarang," katanya lagi.
AFP telah membantah berbagai gambar hasil buatan AI di sini.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami