Klip harimau berkeliaran saat banjir Sibolga adalah hasil buatan AI

Banjir besar yang melanda Sibolga, Sumatra Utara pada akhir November 2025 lalu membuat ratusan ribu orang kehilangan rumah. Seiring dengan itu, sebuah rekaman memperlihatkan dua ekor harimau berkeliling di area banjir sekitar perumahan warga beredar di media sosial dan menimbulkan kekhawatiran di sejumlah pengguna media sosial. Video ini juga beredar di Malaysia dengan narasi serupa dan sudah dibantah oleh otoritas setempat. Analisis yang dilakukan terhadap video tersebut mengindikasikan bahwa klip itu merupakan buatan teknologi artificial intelligence (AI).

"Di Tengah Banjir Yang Melanda Sibolga Tapanuli Sumatra Nampak Harimau Besar Hutan Di Tengah Genangan Air Berjalan," tulis keterangan yang ditempelkan pada video Facebook tertanggal November 26, 2025.

Postingan itu beredar setelah banjir besar terjadi di daerah Sibolga, Tapanuli, dan sejumlah daerah lain di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh (tautan arsip).

Bencana ini menyebabkan setidaknya 961 orang meninggal dunia dan hampir satu juta orang harus mengungsi dari tempat tinggalnya. Sebanyak 234 orang masih dinyatakan hilang (tautan arsip).

Image
Tangkapan layar video salah, diambil pada 8 Desember 2025, dengan tanda X merah oleh AFP

Video yang sama dengan narasi serupa, bahwa harimau berkeliaran di tengah banjir di daerah Malaysia yang menyebabkan 11.000 orang mengungsi, juga beredar di TikTok (tautan arsip). Di Indonesia, postingan salah itu dibagikan pula di TikTok dan Threads.

Sejumlah komentar pada video-video tersebut memperlihatkan bahwa pengguna media sosial memercayai harimau tengah berkeliaran di tengah banjir Sibolga dan Malaysia. Mereka nampak khawatir akan keselamatan harimau dan keamanan masyarakat.

"Kalau benar, ini memang berbahaya," tulis salah seorang pengguna.

"Mau membantu, tapi nanti takutnya malah dimakan," kata pengguna lainnya.

Namun, pencarian gambar terbalik di Google mengarakahkan kepada sebuah video Facebook yang membagikan klip harimau yang serupa di tengah banjir disertai dengan gambar yang sama dengan video salah yang beredar. Keterangan pada video itu menyebutkan bahwa klip itu dibuat dengan AI (tautan arsip).

"Peringatan: Ini adalah video AI, untuk hiburan semata."

Analisis lebih mendalam terhadap klip tersebut memperlihatkan adanya inkonsistensi visual yang merupakan karakteristik dari konten yang dibuat menggunakan AI.

Dalam video terlihat ada orang yang menggunakan telepon seluler untuk merekam harimau tersebut. Namun, hewan tersebut tidak muncul di layar ponsel, meski seharusnya mereka lewat di depan kamera tersebut.

Image
Tangkapan layar video salah, dengan bagian yang aneh ditandai oleh AFP

Selain itu, tidak ada riak air yang muncul ketika harimau tersebut melintasi banjir dan tidak ada benda apapun di air.

Ketinggian air juga nampak tidak konsisten; banjir tersebut terlihat lebih tinggi antar rumah dan tubuh hewan tersebut konsisten berada di atas permukaan air banjir. 

Kendati teknologi AI telah mengalami perkembangan pesat, inkonsistensi visual seperti hal di atas adalah salah satu tanda jelas untuk mendeteksi visual yang dibuat menggunakan AI.

Alat deteksi AI, Hive Moderator, menilai bahwa video tersebut 99,9 persen "sangat mungkin memuat konten deepfake hasil buatan AI" (tautan arsip).

Image
Tangkapan layar hasil analisis Hive Moderator, diambil pada 8 Desember 2025

Sedangkan Loo Kean Seong, Direktur Departemen Satwa Liar dan Taman Nasional Terengganu, mematahkan rumor adanya harimau di tengah banjir Malaysia. Pada 3 Desember, ia memberitahu AFP bahwa video itu dibuat menggunakan AI.

Sementara itu, tidak ada laporan resmi yang menyebut bahwa harimau terlihat melintasi area warga Sibolga di Sumatra Utara.

AFP telah membantah berbagai misinformasi terkait visual AI yang dikaitkan dengan bencana banjir di Asia Tenggara.

Perubahan pada kalimat di paragraf ke lima.
9 Desember 2025 Perubahan pada kalimat di paragraf ke lima.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami