Foto ini memperlihatkan peti-peti jenazah korban gempa bumi di Italia pada tahun 2009
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Rabu 08/04/2020 pukul 12:40
- Diperbarui pada hari Rabu 02/09/2020 pukul 17:10
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: Natalia SAWKA, AFP Polandia, AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Foto yang memperlihatkan dua perempuan yang berkabung di depan belasan peti jenazah diunggah di Facebook di sini pada tanggal 24 Maret 2020. Foto tersebut telah dibagikan hampir 130 kali.
Status unggahan itu berbunyi: “Perdana Menteri Italia HE Giuseppe Conte, menangis di depan publik atas meninggal ribuan rakyatnya yang direnggut oleh COVID-19.
“‘Kami telah kehilangannya begitu banyak rakyat kami. Sekarang kami hanya berharap belas kasihan-Nya’
“475 jiwa meninggal pada hari Kamis 19/3/20.
627 jiwa meninggal pada hari Jumat 20/3/20.
793 jiwa meninggal pada hari Sabtu 21/3/20.
-1895 jiwa meninggal hanya dalam 3 hari!
-Total korban meninggal di Italia lebih dari 4.800 jiwa!
“‘Tuhan kasihanilah kami orang berdosa ini, kiranya bencana ini segera berlalu dari Bumi-Mu ini.’ Amin?”.
Berikut tangkapan layar unggahan menyesatkan itu:
Lebih dari 132.000 orang di Italia terinfeksi virus corona baru atau COVID-19 yang telah merenggut nyawa lebih dari 16.000 orang di negara tersebut yang merupakan angka kematian tertinggi di dunia sampai 8 April 2020, menurut laporan WHO ini.
Foto itu telah dibagikan sekitar 150 kali setelah diunggah di Facebook di sini, di sini, di sini dan di sini dengan klaim serupa.
Foto yang sama dengan klaim dalam bahasa Polandia bisa dilihat di sini.
Klaim itu salah: foto tersebut menunjukkan peti jenazah korban gempa di Italia pada tahun 2009.
Pencarian gambar terbalik di Google yang diikuti dengan pencarian kata kunci menemukan foto yang sama diterbitkan oleh Los Angeles Times di galeri foto ini. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, judul galeri foto itu adalah: “April 2009: Gempa menghantam L’Aquila, Italia.”
Keterangan foto itu berbunyi: “Para pelayat berdoa di depan 205 peti jenazah yang diselimuti oleh bunga dan foto-foto korban meninggal, diletakkan di lapangan parade akademi polisi di kota pegunungan L'Aquila di Italia tengah.”
Berikut tangkapan layar foto di situs web Los Angeles Times:
Akademi polisi tersebut terletak di sini.
Foto itu diambil oleh fotografer Carlo Ferraro untuk European Pressphoto Agency. Foto-foto lain dari acara tanggal 10 April 2009 tersebut bisa dilihat di sini.
Gempa bumi berkekuatan 6,3 SR yang menghantam L’Aquila, Italia, pada tanggal 6 April 2009, menewaskan 309 orang dan melukai 1.600 lainnya. Bencana tersebut menghancurkan banyak kota bersejarah itu dan menyebabkan setidaknya 800.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Foto tersebut bukan satu-satunya foto peti jenazah yang dibagikan di media sosial untuk menunjukkan akhir tragis dari wabah virus corona di Italia, misalnya gambar di unggahan Facebook ini dan ini.
Laporan AFP ini telah memverifikasi bahwa foto-foto tersebut sebenarnya menampilkan peti mati korban kecelakaan perahu di perairan sekitar pulau Lampedusa, di Italia, pada bulan Oktober 2013.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami