Produsen Dettol belum menguji keefektifan produk-produknya terhadap virus corona jenis baru
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Rabu 25/03/2020 pukul 04:00
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: AFP Australia, AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Dua foto botol Dettol itu diunggah di Facebook di sini pada tanggal 18 Maret 2020. Unggahan tersebut telah dibagikan 200 kali.
Kedua foto tersebut melingkari penjelasan di label belakang produk di bagian bakteri, jamur dan virus. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, sebagian penjelasan itu berbunyi: “Efektif melawan berbagai kuman termasuk
“VIRUS
“Influenza tipe A2, Herpes Simpleks, HIV 1, Virus Corona Manusia, Flu Asia Tipe H1N1 dan H5N1”.
Status unggahan itu adalah: “Coba di zoom dan di baca.”
Teks yang ditempelkan di foto pertama berbunyi: “Kita semua telah menggunakan Dettol selama bertahun-tahun, tetapi belum membaca sampai saat ini yang jelas tertulis dalam deskripsi bahwa Dettol mampu melawan virus korona.
“Zoom dengan cermat dan baca serta beri tahu semua orang.”
Berikut tangkapan layar unggahan menyesatkan itu:
Virus corona jenis baru, yang juga dikenal sebagai COVID-19, adalah virus yang pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019.
Virus telah menewaskan lebih dari 16.000 orang dan menginfeksi hampir 373.000 di lebih dari 150 negara dan teritori, demikian laporan WHO pada tanggal 24 Maret ini.
Foto-foto label belakang Dettol dengan klaim yang sama telah dibagikan hampir 200 kali setelah juga muncul di Facebook di sini, di sini, di sini dan di sini.
Foto serupa dengan klaim mirip dalam bahasa Malaysia bisa dilihat di sini dan di sini, dan dalam bahasa Inggris di sini dan di sini.
Klaim itu menyesatkan: virus corona adalah istilah umum untuk kelompok virus yang mencakup virus flu biasa dan yang lebih serius, seperti MERS, SARS dan virus corona jenis baru (COVID-19).
Reckitt Benkiser, produsen Dettol, membantah klaim tersebut di laman resmi Facebook mereka di sini dengan mengatakan bahwa mereka belum menguji produk-produknya terhadap virus corona baru dan belum bisa mengonfirmasi apakah Dettol adalah desinfektan yang efektif untuk virus tersebut.
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, sebagian penjelasan bertanggal 1 Februari 2020 itu berbunyi: “Karena ini adalah wabah yang baru muncul, RB, sama seperti semua produsen, belum memiliki akses terhadap virus baru itu (2019-nCoV) untuk pengujian dan, hasilnya, belum dalam posisi untuk mengonfirmasi tingkat efektivitas terhadap virus baru tersebut.
“Kami terus bekerja sama dengan para mitra kami untuk memastikan bahwa kami memiliki pemahaman terbaru tentang virus tersebut, rute penularannya dan akan menguji berbagai produk kami setelah otoritas kesehatan membuat strain virus itu tersedia.”
“2019-nCoV” adalah nama sementara virus corona jenis baru, yang kemudian resmi dinamakan “COVID-19” oleh WHO pada tanggal 11 Februari 2020, demikian laporan AFP ini.
Pada tanggal 31 Desember 2019, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Tiongkok mendapat laporan mengenai kasus pneumonia dari penyebab yang tidak diketahui di Wuhan, menurut laporan situasi WHO pada tanggal 20 Januari 2020 di sini.
Menurut WHO, para pihak berwenang di Tiongkok mengidentifikasi jenis baru dari virus corona ketika mereka mengisolasi strain virus itu pada tanggal 7 Januari 2020.
Pada tanggal 5 Februari 2020, WHO mengatakan mereka sedang bekerja untuk “mempercepat pengembangan diagnostik, terapi dan vaksin” untuk virus corona jenis baru itu.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami