Suara dalam video itu telah disunting – di rekaman asli Saddam Hussein tak membicarakan COVID-19

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Jumat 03/04/2020 pukul 11:15
  • Diperbarui pada hari Rabu 02/09/2020 pukul 17:26
  • Waktu baca 2 menit
  • Oleh: AFP India, AFP Indonesia
Video mantan presiden Irak, Saddam Hussein, telah dibagikan di sejumlah unggahan media sosial dan diklaim menunjukkan sang diktator berkata di hadapan kabinetnya tahun 1990 bahwa Amerika Serikat telah mengancam negaranya dengan virus corona baru. Klaim tersebut salah: suara dalam rekaman video telah disunting; tidak ada sebutan virus corona di dalam video aslinya yang berasal dari arsip video Associated Press.

Rekaman video berdurasi dua menit dan empat detik itu telah ditonton lebih dari 700 kali sejak diunggah tanggal 22 Maret 2020 di Facebook ini.

Berikut tangkapan layar unggahan menyesatkan itu:

Image
Tangkapan layar unggahan menyesatkan

Status Facebook menyesatkan itu ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, seperti berikut ini: 

“Listen to Saddam Hussein was in a 1990 meeting with his cabinet, telling them how America was threatening Iraq with Corona Virus. This prove beyond the shadow of a doubt that Corvid-19 is a US biological weapon.

“Dengarkan Saddam Hussein dalam pertemuan tahun 1990 dengan kabinetnya, memberi tahu mereka bagaimana Amerika mengancam Irak dengan Virus Corona. Ini membuktikan di luar bayangan keraguan bahwa Corvid-19 adalah senjata biologis AS.”

Saddam Hussein adalah presiden Irak dari tahun 1979 sampai tahun 2003. Dia dieksekusi pada bulan Desember 2006 atas dakwaan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Virus corona jenis baru, atau COVID-19, pertama kali diidentifikasi di kota Wuhan, Tiongkok, di akhir tahun 2019. Sejak saat itu penyakit ini telah membunuh hampir 46.000 orang dan menginfeksi lebih dari 900.000 orang lainnya di seluruh dunia, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 2 April 2020.

Video yang sama telah ditonton lebih dari 2.000 kali setelah dibagikan dengan klaim yang serupa di Facebook di sini, di sini dan di sini; juga di Twitter di sini; dan di YouTube di sini

Video tersebut juga dibagikan dalam bahasa Malaysia di sini, dalam bahasa Hindi di sini, bahasa Inggris di sini dan dalam bahasa Jerman di sini, semuanya dengan klaim yang mirip.

Klaim tersebut salah.

Suara dalam rekaman video telah dimanipulasi dengan menambahkan ucapan tentang virus corona baru.

Video aslinya diunggah di sini di saluran YouTube resmi Associated Press pada tanggal 21 Juli 2015.

“Associated Press tidak punya sangkut paut dengan video palsu ini. AP mengutuk penyalahgunaan konten AP dan semua bentuk pembohongan,” Lauren Easton, direktur hubungan media global Associated Press, mengatakan kepada AFP lewat email. 

Keterangan video AP tertulis dalam bahasa Inggris. Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sebagian paragrafnya berbunyi: “Presiden Irak, Saddam Hussein, memberikan catatan penentangan pada Selasa. Dia mengatakan pada para pejabat militer senior bahwa ‘jika Tuhan mengizinkan dan kita harus mengejar musuh, maka kita akan melakukannya’. Saddam berbicara dalam rapat yang disiarkan di ibukota Baghdad. Rapat itu dihadiri putranya Qusay, yang memegang kendali pasukan elit, korps Penjaga Republik.”

Keterangan video berisi transkrip ucapan Saddam dalam video itu. “Jika Tuhan mengizinkan dan kita harus mengejar musuh, maka kita akan melakukannya,” kata Saddam menurut terjemahan bahasa Inggris yang diberikan oleh Associated Press.

Berikut perbandingan tangkapan layar video menyesatkan (kiri) dan video asli Associated Press (kanan):

Image
Perbandingan tangkapan layar video menyesatkan (kiri) dan video asli Associated Press (kanan)

Video itu sebelumnya telah diverifikasi oleh AFP dalam bahasa Arab di sini.

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami