Video menunjukkan antrean di pusat karantina Covid-19 di Malaysia
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Kamis 14/01/2021 pukul 08:50
- Waktu baca 2 menit
- Oleh: AFP Indonesia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Segala jenis penggunaan konten secara komersial harus melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Video sepanjang 42 detik itu bisa dilihat di unggahan Facebook tanggal 8 Januari 2021 ini on January 8, 2021. Di situ, video sudah ditonton 200 kali.
Keterangan video itu sebagian berbunyi, “Hati2 y tmn2 tetap jaga ketat protokol kesehatan y Karena video yg Kita lihat ini bukan antrian nuju bandara tapi antrian nuju Wisma Atlet, sayangi diri Kita sendiri&keluarga terutama orang tua.”
Pemerintah memakai beberapa bagian di Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta – aslinya untuk Asian Games 2018 – menjadi RS darurat Covid-19 dan pusat karantina pasien tanpa gejala.
Video itu telah ditonton lebih dari 1.100 kali setelah muncul di unggahan ini, ini dan ini.
Akan tetapi, klaim itu salah.
Pencarian gambar terbalik di Google dengan menggunakan potongan-potongan klip yang dihasilkan di InVID-WeVerify menemukan video ini yang diunggah di Twitter pada tanggal 7 Januari 2021.
Ramainya ??????? pic.twitter.com/VKNeTi7DRR
— ?? pxvdl ?? (@paedrazip) January 7, 2021
Sang pemilik akun, yang kelihatannya orang Malaysia, menjelaskan di cuitan balasan video itu bahwa rekaman menunjukkan antrean di dalam “Hall MAEPS.”
Pemeriksa fakta AFP di Kuala Lumpur telah mengidentifikasi lokasi video itu sebagai Malaysia Agro Exposition Park (MAEPS) di Serdang, negara bagian Selangor. Seperti Wisma Atlet Kemayoran, MAEPS telah dipakai sementara sebagai “pusat karantina dan penanganan resiko rendah Covid-19”.
Foto-foto interior MAEPS di Google Maps dan di laman Facebook Kementerian Kesehatan Malaysia cocok dengan beberapa bagian yang kelihatan di video.
Berikut perbandingan tangkapan layar video di unggahan menyesatkan (kiri) dan foto di Google Maps (kanan):
Pada tanggal 9 Januari 2021, Bernama, kantor berita Malaysia, melaporkan video itu juga telah viral di Negeri Jiran. Artikel itu mengutip seorang pejabat yang menyebut video itu tidak menggambarkan “keadaan asli”.
“Keadaan sesak yang diperlihatkan di video telah menciptakan kebingungan. Apa yang kelihatan di video sebenarnya adalah sebuah keadaan normal saat proses pemulangan pasien harian,” ujar juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia, Nur Daliza Dohat, seperti dilaporkan Bernama.
Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?
Hubungi kami