Tenaga kesehatan melakukan tes PCR test untuk Covid-19 di sebuah sekolah di Solo pada tanggal 7 Februari 2022. (AFP / Dika)

Meluruskan mitos-mitos seputar Covid-19

  • Artikel ini berusia lebih dari setahun.
  • Diterbitkan pada hari Senin 06/04/2020 pukul 09:35
  • Diperbarui pada hari Jumat 13/05/2022 pukul 12:24
  • Waktu baca 46 menit
  • Oleh: AFP Indonesia
Rumor, mitos dan misinformasi tentang Covid-19 telah menyebar secepat virus itu sendiri. AFP Periksa Fakta telah memverifikasi disinformasi yang muncul bersamaan dengan pandemi virus corona di seluruh dunia.

Berikut daftar 133 artikel periksa fakta dalam bahasa Indonesia sampai saat ini, dimulai dari yang terbaru:  

(Diperbarui 10 Maret 2022) 

133. Video pesawat pemadam karhutla AS dibagikan dengan klaim sesat tentang 'pesawat penyebar Covid-19 di Indonesia'

Sebuah video yang diklaim menunjukkan pesawat yang menyebarkan zat yang membuat orang-orang sakit dengan gejala Covid-19 di Indonesia telah ditonton jutaan kali di berbagai unggahan media sosial. Namun, klaim itu menyesatkan. Tayangan video itu menampilkan pesawat Hercules C-130 Amerika Serikat yang telah dimodifikasi untuk menyemprot air dan zat pemadam kebakaran untuk memadamkan kebakaran hutan di negara tersebut. Satu klip yang ditampilkan di video direkam di AS sebelum pandemi. Jubir TNI AU mengatakan klaim itu "hoaks" dan pesawat di video tersebut bukanlah dari Indonesia. Para pakar kesehatan mengatakan ada bukti sangat kuat bahwa virus Covid-19 ditularkan dari orang ke orang.

8 Maret 2022

Baca selengkapnya di sini.

132. Unggahan sesat membagikan daftar '10 negara yang membatalkan karantina dan tes Covid-19'

Sebuah daftar negara yang konon telah "membatalkan" prosedur wajib karantina dan tes Covid-19 beredar di berbagai postingan media sosial. Unggahan-unggahan tersebut juga mengklaim bahwa 10 negara di daftar tersebut telah memperlakukan Covid-19 sebagai "flu musiman". Klaim tersebut menyesatkan. Sampai laporan ini diturunkan, kebanyakan negara di daftar tersebut masih menerapkan prosedur karantina dan tes Covid-19 untuk pendatang dari luar negeri.

2 Maret 2022

Baca selengkapnya di sini.

131. Postingan membagikan klaim salah bahwa 'chemtrail menyebarkan Covid-19'

Sejumlah unggahan di media sosial mengklaim asap putih di langit yang ditinggalkan pesawat terbang adalah "chemical trails", atau chemtrails, yang menyebarkan Covid-19. Namun, klaim itu salah. Asap putih tersebut adalah jejak kondensasi dan tidak membahayakan; para ahli juga telah membantah teori konspirasi tentang chemtrails. Ada konsensus ilmiah yang mengatakan bahwa Covid-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.

22 Februari 2022

Baca selengkapnya di sini.

130. Klaim salah tentang 'depopulasi melalui vaksinasi secara paksa' menargetkan Bill Gates

Seiring dengan semakin banyak jumlah orang yang mendapat vaksin Covid-19 di dunia, berbagai unggahan media sosial membagikan sebuah foto laporan surat kabar dengan klaim miliarder dermawan Amerika Bill Gates menyerukan "depopulasi melalui vaksinasi secara paksa". Klaim itu salah. Surat kabar tersebut, yang memiliki sejarah menerbitkan misinformasi tentang vaksin, melakukan misrepresentasi pernyataan Gates pada tahun 2010 tentang pertumbuhan penduduk, di mana ia tidak mengatakan apapun mengenai "depopulasi".

21 Februari 2022

Baca selengkapnya di sini.

129. Para pakar membantah klaim salah bahwa 'polusi udara menyebabkan Covid-19'

Sebuah video yang memperlihatkan podcaster Babeh Aldo mengklaim bahwa pandemi Covid-19 disebabkan oleh polusi udara telah ditonton ratusan ribu kali di berbagai unggahan media sosial. Namun, klaim itu salah. Walau pemerintah sering dikritik soal penanganan polusi udara di ibukota DKI Jakarta, ahli kesehatan sepakat bahwa Covid-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.

15 Februari 2022

Baca selengkapnya di sini.

128. Video pra-pandemi dibagikan dengan klaim salah bahwa 'nanochip dalam vaksin menyebabkan kepala orang terbakar'

Sebuah video menunjukkan pria dengan asap yang keluar dari wajahnya yang terluka telah beredar di media sosial dengan klaim pria itu adalah demonstran di Israel yang kepalanya mengeluarkan asap putih karena tubuhnya tertanam nanochip yang bereaksi dengan gelombang 5G. Lebih lanjut, postingan itu juga menolak vaksin Covid-19. Klaim itu salah: video tersebut telah beredar di berbagai laporan tentang pengunjuk rasa Irak yang terkena gas air mata di bulan Oktober 2019, sebelum pandemi virus corona. Para pakar mengatakan kepada AFP klaim yang menghubungkan vaksin Covid-19 dengan nanochip atau 5G tidaklah akurat.

9 Februari 2022

Baca selengkapnya di sini.

127. Foto-foto Presiden Jokowi merayakan Imlek ini diambil sebelum pandemi mulai di bulan Maret 2020

Tiga foto telah dibagikan ribuan kali di berbagai unggahan media sosial dengan klaim bahwa foto-foto itu memperlihatkan Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan Imlek di tahun 2022 tanpa mengikuti protokol kesehatan Covid-19. Klaim itu salah: ketiga foto itu sebenarnya diambil pada bulan Januari 2020, beberapa bulan sebelum pemerintah mengumumkan kasus pertama Covid-19.

8 Februari 2022

Baca selengkapnya di sini.

126. Video vaksin Covid kedaluwarsa yang dihancurkan di Nigeria beredar dengan narasi menyesatkan di media sosial

Sebuah rekaman video telah ditonton puluhan ribu kali di Facebook dan Twitter dengan klaim video itu menunjukkan Nigeria menghancurkan jutaan dosis vaksin Covid-19 di bulan Januari 2022 demi melindungi rakyat dari kematian akibat suntikan vaksin. Akan tetapi, video itu dibagikan dalam konteks yang menyesatkan. Rekaman video tersebut telah beredar sejak bulan Desember 2021 dalam laporan tentang Nigeria yang membuang lebih dari sejuta dosis vaksin AstraZeneca yang telah kedaluwarsa. Negara dengan jumlah populasi terbesar di benua Afrika itu berkomitmen untuk memvaksin lebih dari setengah penduduknya sampai akhir tahun 2022, namun program vaksinasi di sana sejauh ini masih berjalan lambat.

5 Februari 2022

Baca selengkapnya di sini

125. Video ilmuwan AS Robert Malone menyebarkan klaim salah bahwa vaksin Covid-19 membahayakan anak-anak

Sebuah video yang telah ditonton puluhan ribu kali di media sosial menampilkan peneliti Amerika bernama Robert Malone yang membuat serangkaian klaim bahwa vaksin mRNA Covid-19 membahayakan anak-anak. Akan tetapi, para ahli mengatakan klaim itu tidak akurat. Seorang dokter dari rumah sakit anak-anak terkemuka di Amerika Serikat menyebut video itu "berbahaya dan sangat tidak benar".

26 Januari 2022

Baca selengkapnya di sini

124. 'Flurona': Infeksi simultan dua virus, bukan varian baru virus corona

Berbagai unggahan di media sosial mengklaim "flurona" adalah varian baru dari virus penyebab Covid-19. Klaim ini salah. Para ahli mengatakan istilah itu merujuk pada infeksi influenza dan virus corona secara bersamaan tetapi terpisah dan bukan varian baru. Mereka juga mengatakan kasus seperti itu jarang terjadi tetapi sudah pernah terdeteksi sebelumnya.

12 Januari 2022

Baca selengkapnya di sini.

123. Gim 'Omikron' tidak ada hubungannya dengan Bill Gates atau varian Covid-19

Beberapa unggahan di media sosial mengklaim gim tahun 1999 bernama "Omikron" berkaitan dengan Bill Gates dan perusahaan yang ia dirikan, Microsoft, dan juga memberi kesan permainan tersebut merupakan pertanda Omicron, varian virus corona baru. Klaim itu menyesatkan. Microsoft mengatakan mereka dan Gates — target favorit teori konspirasi — tidak terlibat dalam pengembangan gim itu. Permainan tersebut tidak ada kaitannya dengan pandemi Covid-19, yang muncul dua dekade kemudian.

3 Januari 2022

Baca selengkapnya di sini.

122. Vaksin Covid-19 tidak memengaruhi warna darah

Berbagai unggahan media sosial menyebarkan klaim bahwa vaksin Covid-19 berdampak buruk pada darah, dengan menggunakan sebuah foto dua kantong darah — di mana satu kantong berisi cairan berwarna merah yang lebih gelap daripada satu kantong lainnya — sebagai bukti. Klaim ini salah. Para pakar mengatakan perbedaan warna darah disebabkan oleh tingkat oksigenasi, dan bahwa vaksin tidak akan memengaruhi warna darah.

27 Desember 2021

Baca selengkapnya di sini

121. Poster film telah disunting sehingga judulnya menjadi 'The Omicron Variant'

Berbagai postingan media sosial membagikan sebuah poster film yang konon dari tahun 1963 dengan judul "The Omicron Variant" yang dikatakan sebagai bukti bahwa pandemi Covid-19 dan kemunculan varian baru virus corona itu telah direncanakan. Akan tetapi, poster tersebut merupakan hasil suntingan poster film "Phase IV", yang dirilis pada tahun 1974.

23 Desember 2021

Baca selengkapnya di sini

120. Palang Merah Amerika menerima donasi plasma konvalesen dari orang yang divaksin Covid-19

Berbagai postingan media sosial membagikan klaim bahwa Palang Merah Amerika tak lagi menerima sumbangan plasma konvalesen dari orang yang telah divaksin karena vaksin Covid-19 menghancurkan antibodi. Klaim itu salah. Palang Merah Amerika menyanggah klaim tersebut dan menyatakan hal itu "tidak akurat".

8 Desember 2021

Baca selengkapnya di sini

119. Foto lama dibagikan dengan klaim salah bahwa vaksin Sinovac hanya untuk 'uji klinis'

Sejumlah unggahan Facebook dan Twitter menyabarkan klaim menyebut bahwa vaksin Covid-19 buatan Sinovac tidak aman karena vaksin tersebut hanya "untuk uji klinis". Klaim itu salah: unggahan tersebut menampilkan foto kemasan vaksin Sinovac dari bulan Agustus 2020, saat vaksin tersebut belum digunakan untuk masyarakat umum.

24 November 2021

Baca selengkapnya di sini

118. Mahkamah Agung AS tidak melarang wajib vaksinasi

Sebuah klaim yang beredar di berbagai unggahan di Facebook dan Twitter menyatakan bahwa Mahkamah Agung AS "membatalkan" vaksinasi universal setelah sekelompok ilmuwan dan pengacara Robert F. Kennedy Jr mengajukan gugatan. Klaim itu salah. Preseden untuk wajib vaksinasi berasal dari keputusan Mahkamah Agung AS pada tahun 1905 dan belum pernah digugat.

8 November 2021

Baca selengkapnya di sini

117. Video Presiden Jokowi ini diambil sebelum pandemi Covid-19

Sebuah rekaman video telah ditonton ribuan kali di postingan Facebook and Twitter dengan klaim video itu memperlihatkan Presiden Joko Widodo dan istrinya menari tanpa masker saat menghadiri PON XX Papua pada bulan Oktober 2021. Klaim itu salah: video tersebut sebenarnya direkam pada bulan Oktober 2019, beberapa bulan sebelum pemerintah mengumumkan kasus pertama Covid-19.

18 Oktober 2021

Baca selengkapnya di sini

116. Video ini menunjukkan demo anti korupsi pada tahun 2017; pusat vaksinasi di Rumania tetap dibuka

Sebuah rekaman video aksi demo massal telah ditonton belasan ribu kali di Facebook, Instagram dan Twitter dengan klaim unjuk rasa besar-besaran berhasil memaksa pemerintah Rumania menutup semua pusat vaksinasi. Klaim itu salah. Rekaman video tersebut sebenarnya memperlihatkan demo anti korupsi di Rumania pada tahun 2017. Pemerintah Rumania menutup sejumlah pusat vaksinasi, tetapi sampai pada tanggal 23 September 2021, ratusan lainnya masih tetap buka, kata otoritas setempat kepada AFP.

29 September 2021

Baca selengkapnya di sini

115. Tidak, Senat AS tidak mengumumkan bahwa virus corona baru adalah 'penipuan'

Sebuah video konferensi pers yang diadakan oleh senator AS telah ditonton puluhan ribu kali di Facebook dan YouTube dengan klaim Senat AS mengumumkan bahwa "corona adalah penipuan". Klaim itu menyesatkan. Senat AS tidak pernah membuat pernyataan seperti itu, kata juru bicara pemimpin mayoritas Senat kepada AFP. Para senator Partai Republik dalam video itu mengajukan pertanyaan tentang asal-usul virus corona baru, tetapi mereka tidak meragukan keberadaan virus tersebut.

10 September 2021

Baca selengkapnya di sini.

114. CEO Pfizer telah divaksin penuh pada bulan Maret 2021

Sebuah video wawancara dengan CEO Pfizer Albert Bourla di televisi ditonton ribuan kali di berbagai unggahan media sosial dengan klaim pimpinan perusahaan farmasi multinasional itu menolak untuk divaksin Covid-19. Video itu dibagikan dalam konteks yang menyesatkan. Video itu menampilkan wawancara dengan Bourla pada bulan Desember 2020, di mana ia mengatakan dia tidak akan melompati antrian ketika Amerika Serikat memprioritaskan pemberian vaksin kepada tenaga kesehatan. Bourla telah menerima vaksin lengkap pada bulan Maret 2021.

20 Agustus 2021

Baca selengkapnya di sini

113. Varian virus corona tidak dirilis sebagai bagian dari pandemi yang direncanakan

Sebuah tabel yang diklaim menunjukkan jadwal peluncuran berbagai varian virus corona telah dibagikan di berbagai unggahan media sosial sebagai bukti teori konspirasi bahwa pandemi adalah hasil rancangan. Akan tetapi, para pakar menyatakan mutasi virus tak bisa diduga. Beberapa varian virus corona telah terdeteksi sebelum waktu yang tertulis di tabel itu. Organisasi Kesehatan Dunia dan organisasi lain yang logonya muncul di unggahan menyesatkan itu mengatakan kepada AFP bahwa gambar tersebut tak berasal dari mereka.

17 Agustus 2021

Baca selengkapnya di sini

112. Klaim salah bahwa masyarakat Baduy tidak pernah divaksin beredar di internet

Sejumlah unggahan media sosial menyebarkan klaim yang menyatakan bahwa masyarakat adat suku Baduy tidak pernah divaksin. Klaim tersebut salah. Masyarakat Baduy telah beberapa kali menerima imunisasi, dari mulai polio, difteri, hingga Covid-19, berdasarkan laporan media dan keterangan pemimpin komunitas tersebut.

12 Agustus 2021

Baca selengkapnya di sini

111. Klaim salah bahwa 'tak ada penderita Covid-19 meninggal di luar rumah sakit' beredar di media sosial

Sejumlah unggahan Facebook menyebarkan klaim bahwa tak ada orang meninggal karena Covid-19 di luar rumah sakit. Postingan itu juga mempertanyakan apakah benar penyakit itu mematikan — seakan rumah sakitlah yang bertanggung jawab atas kematian Covid-19. Klaim itu salah. Ribuan pasien Covid-19 telah meninggal di luar rumah sakit, menurut data yang dikompilasi Lapor Covid-19. AFP dan berbagai laporan media memberitakan penderita Covid-19 yang meninggal saat isolasi mandiri di rumah dan di tempat lain setelah rumah sakit kewalahan menangani pasien.

23 Juli 2021

Baca selengkapnya di sini

110. Rakitan alat ini tidak memproduksi oksigen yang cukup untuk pasien Covid-19, menurut para pakar

Sebuah video yang memperlihatkan cara merakit alat penghasil oksigen dari pompa udara akuarium telah dilihat ribuan kali di Twitter, Instagram dan Facebook setelah beredar dengan klaim bahwa alat tersebut dapat digunakan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Klaim itu salah. Menurut para pakar, alat rakitan tersebut tidak bisa memproduksi oksigen yang cukup untuk pasien yang kesulitan bernapas.

14 Juli 2021

Baca selengkapnya di sini

109. Alat tes Covid-19 bukan untuk digunakan dengan air, kata perusahaan pembuatnya

Sebuah video yang diklaim menunjukkan hasil positif tes antigen Covid-19 pada air kran telah ditonton ribuan kali. Klaim tersebut salah. Perusahaan pembuat alat tes tersebut memastikan bahwa "alat itu tidak diperuntukkan untuk penggunaan dengan air atau makanan dan cairan lainnya".

13 Juli 2021

Baca selengkapnya di sini

108. Foto-foto ini diambil saat festival agama Hindu di India sebelum pandemi Covid-19

Empat foto dibagikan di berbagai unggahan di Facebook dan Twitter dengan klaim foto-foto tersebut menunjukkan orang India membuang patung-patung dewa mereka karena dianggap gagal menangkal pandemi Covid-19. Klaim itu salah. Semua foto tersebut telah beredar secara daring tentang berbagai festival agama Hindu sebelum kasus Covid-19 dideteksi di India pada akhir bulan Januari 2020.

30 Juni 2021

Baca selengkapnya di sini

107. Video ini direkam saat festival agama Hindu sebelum Covid-19 muncul di India pada tahun 2020

Sebuah video telah ditonton jutaan kali di berbagai unggahan di Facebook, YouTube dan TikTok dengan klaim rekaman video itu menunjukkan warga India membuang patung dewa ke sungai di tengah pandemi karena dianggap gagal melindungi mereka dari Covid-19. Klaim itu salah: video tersebut direkam saat festival tahunan agama Hindu bertahun-tahun sebelum kasus Covid-19 pertama dideteksi di India di bulan Januari 2020. 

23 Juni 2021

Baca selengkapnya di sini

106. Klaim salah soal ramuan air kelapa sebagai obat Covid-19 tersebar di internet

Sejumlah unggahan Facebook menyebarkan klaim bahwa air kelapa yang dicampur dengan garam, madu dan perasan jeruk nipis adalah obat penyakit Covid-19. Klaim itu salah: para ahli medis mengatakan belum ada bukti ilmiah yang mendukung resep tersebut sebagai obat virus korona jenis baru.

21 Juni 2021

Baca selengkapnya di sini

105. Video viral menyebarkan klaim salah bahwa pandemi Covid-19 adalah rekayasa

Sebuah video yang terdiri dari beberapa video pendek yang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 hanyalah rekayasa telah ditonton ratusan ribu kali di Facebook dan Twitter. Klaim itu salah. Gabungan video-video pendek tersebut diambil di luar konteks karena sebenarnya menunjukkan berbagai peristiwa, mulai dari karya jurnalistik dan rekaman video musik hingga aksi protes terkait pandemi.

21 Juni 2021

Baca selengkapnya di sini

104. Klaim salah soal vaksin Covid-19 mengandung microchip magnetik

Berbagai postingan media sosial membagikan video yang memperlihatkan logam seakan dapat menempel pada lengan orang yang telah divaksinasi dan diklaim sebagai bukti lengan orang yang mendapat vaksin Covid-19 memiliki daya magnet. Namun, klaim ini adalah hoaks. Unggahan-unggahan tersebut merupakan teori konspirasi microchip mutakhir yang disebarkan para individu maupun kelompok dan dapat berdampak membuat orang lebih enggan untuk divaksin.

8 Juni 2021

Baca selengkapnya di sini

103. Pejabat Denmark yang pingsan saat konferensi pers kemudian mengatakan dia telah pulih

Sebuah video telah ditonton ribuan kali di Facebook dan Instagram dengan klaim yang menyatakan video tersebut memperlihatkan seorang pejabat Denmark meninggal saat konferensi pers pelarangan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Klaim itu salah: pejabat Denmark yang bernama Tanja Erichsen itu kemudian mencuit di akun Twitternya bahwa dia telah pulih.  

22 April 2021

Baca selengkapnya di sini

102. Unggahan di Facebook membagikan klaim yang menyesatkan tentang arti ‘AstraZeneca’

Berbagai unggahan di Facebook membagikan klaim bahwa AstraZeneca, nama perusahaan farmasi Inggris-Swedia, memiliki arti “senjata yang mematikan” dari kombinasi tiga bahasa. Unggahan tersebut beredar secara daring setelah jutaan dosis vaksin Covid-19 buatan Oxford/Astrazeneca diberikan kepada orang-orang di seluruh dunia. Klaim itu menyesatkan: nama “AstraZeneca” dibuat dari nama dua perusahaan. “Astra” berasal dari bahasa Yunani “astron” yang berarti “bintang”, sedangkan “Zeneca” mengacu pada “Zeneca Group”, perusahaan Inggris yang namanya dibuat oleh konsultan merek internasional. 

19 April 2021

Baca selengkapnya di sini

101. Para pakar menyatakan terdapat berbagai faktor di balik disfungsi ereksi, namun vaksin Covid-19 bukan salah satunya

Berbagai unggahan yang mengklaim bahwa vaksinasi Covid-19 menyebabkan disfungsi ereksi pada pria telah tersebar di Instagram, Facebook dan Twitter. Klaim tersebut salah: produser vaksin mengatakan tidak terdapat bukti yang terdokumentasikan kalau vaksin berakibat pada impotensi pria. Para pakar menjelaskan kepada AFP bahwa disfungsi ereksi paling sering disebabkan hal-hal psikologis, bukan fisik.

19 April 2021

Baca selengkapnya di sini

100. Benang hitam pada masker adalah serat tekstil yang tidak berbahaya, kata para ilmuwan

Berbagai unggahan di media sosial yang menunjukkan video masker dalam ukuran yang telah diperbesar telah dibagikan di media sosial dengan klaim yang menyatakan benang berwarna hitam di masker tersebut adalah “cacing” atau “ulat”. Klaim itu salah: para ilmuwan memberitahu AFP bahwa benang tersebut adalah serat kain yang tidak berbahaya.

14 April 2021

Baca selengkapnya di sini

99. Unggahan menyesatkan mengklaim orang lebih rentan terkena Covid-19 setelah divaksinasi

Sejumlah unggahan Facebook menyebarkan klaim yang menyebut bahwa orang lebih rentan terkena virus Covid-19 setelah disuntik dosis pertama dari vaksin untuk virus tersebut. Klaim itu menyesatkan: meskipun benar bahwa penerima vaksin Covid-19 tetap bisa tertular virus itu, vaksinasi itu sendiri tidak meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19.

8 April 2021

Baca selengkapnya di sini

98. Unggahan menyesatkan mengklaim sentra vaksinasi Covid-19 di Istora GBK terbuka bagi ‘semua pemegang KTP’ Indonesia

Sebuah klaim yang beredar di Facebook menyatakan bahwa sentra vaksinasi Covid-19 di Istora Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta terbuka bagi “semua pemegang KTP”. Klaim itu salah: program itu hanya melayani kaum lanjut usia dan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.

16 Maret 2021

Baca selengkapnya di sini

97. Unggahan di media sosial membagikan klaim salah bahwa tak ada kematian akibat Covid-19 di Vietnam

Berbagai unggahan di Facebook mengklaim tidak ada kematian akibat Covid-19 di Vietnam karena masyarakatnya mengonsumsi teh panas yang dicampur dengan lemon. Klaim itu salah. Sampai dengan tanggal 23 Februari 2021, Vietnam telah mencatat 35 kematian akibat virus corona jenis baru. Para pakar kesehatan mengatakan “tidak ada bukti” teh lemon panas merupakan obat Covid-19. 

24 Februari 2021

Baca selengkapnya di sini

96. Unggahan di media sosial menyebarkan klaim sesat tentang GeNose, mesin deteksi Covid-19

Sebuah video telah ditonton ratusan kali di berbagai postingan Facebook dengan klaim ia menunjukkan alat tes Covid-19 dengan hembusan napas yang bisa mendeteksi virus corona dalam waktu 10 detik dengan tingkat akurasi 99,9 persen. Klaim itu menyesatkan: menurut tim yang membuat mesin yang bernama GeNose itu, teknologi itu bisa mendeteksi virus corona jenis baru dalam 45 detik dengan tingkat akurasi sekitar 95 persen. Pemerintah mengatakan hasil deteksi GeNose “tidak bisa menggantikan” tes PCR, yang memerlukan sample swab dari hidung dan tenggorokan, dalam diagnosa Covid-19. 

8 Februari 2021

Baca selengkapnya di sini

95. Komentar Jokowi tentang vaksin Covid-19 ditambahkan ke video santri yang sakit usai imunisasi difteri di Jember di tahun 2018

Sebuah video yang telah ditonton hampir dua juta kali di berbagai unggahan di Facebook, TikTok dan YouTube diklaim menunjukkan ratusan santri jatuh sakit setelah menerima vaksin Covid-19. Klaim itu salah: video itu aslinya menunjukkan sejumlah santri yang sakit setelah disuntik vaksin difteri di Jember, Provinsi Jawa Timur, pada tahun 2018. Audio di video itu juga telah disunting dengan menambahkan komentar dari Presiden Joko Widodo tentang vaksinasi Covid-19.

28 Januari 2021

Baca selengkapnya di sini

94. Video ini menunjukkan insiden pasca vaksinasi difteri di Madura pada tahun 2018

Sebuah video yang telah ditonton puluhan ribu kali di internet diklaim menunjukkan orang-orang terkapar setelah menerima vaksin Covid-19 buatan Tiongkok. Klaim itu salah: video itu aslinya menunjukkan sejumlah santri di Pamekasan, di Pulau Madura, yang sakit setelah disuntik vaksin difteri pada tahun 2018.

27 Januari 2021

Baca selengkapnya di sini

93. Video prop film dan vaksin flu digunakan untuk membuat klaim yang salah bahwa vaksinasi Covid-19 para pemimpin dunia hanyalah ‘sandiwara’

Sebuah rekaman video telah ditonton ribuan kali di Facebook, Twitter dan YouTube dengan klaim video tersebut menunjukkan seorang pria menjelaskan bagaimana jarum suntik yang bisa ditarik masuk digunakan untuk menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada para pemimpin dunia. Klaim itu salah: rekaman video jarum suntik yang bisa ditarik masuk itu diambil dari akun TikTok ahli pembuat prop film. Dua video lainnya yang digunakan di unggahan menyesatkan sebenarnya memperlihatkan tokoh masyarakat disuntik vaksin influenza di tahun 2019. 

26 Januari 2021

Baca selengkapnya di sini

92. Video ini menunjukkan simulasi vaksinasi Covid-19 di NTT, bukan vaksinasi sebenarnya

Rekaman video telah ditonton puluhan ribu kali setelah dibagikan di Facebook, YouTube dan TikTok dengan klaim video itu menunjukkan orang yang pingsan setelah divaksin Covid-19 di Nusa Tenggara Barat. Klaim itu salah: video tersebut telah beredar dalam laporan media tentang simulasi vaksinasi Covid-19 yang diadakan di Nusa Tenggara Timur; seorang jubir Kementerian Kesehatan mengatakan penanganan orang pingsan adalah bagian dari latihan simulasi tersebut. 

21 Januari 2021

Baca selengkapnya di sini

91. Video ini menunjukkan antrean di pusat karantina Covid-19 di Malaysia

Sebuah video di berbagai unggahan Facebook telah ditonton ratusan kali dengan klaim video itu menunjukkan antrean panjang menuju Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, yang dipakai menjadi rumah sakit darurat pasien Covid-19. Klaim itu salah: video itu sebenarnya menunjukkan antrean di sebuah pusat karantina Covid-19 di Malaysia.

14 Januari 2021

Baca selengkapnya di sini.

90. Video ini menunjukkan pejabat menari sebelum pengumuman kasus Covid-19 pertama di Indonesia

Sebuah video yang telah ditonton puluhan ribu kali di Facebook diklaim menunjukkan beberapa pejabat tinggi Indonesia “berjoget ria, tanpa protokol kesehatan” di masa pandemi Covid-19. Klaim itu salah: video itu diambil akhir Januari 2020, sedangkan Indonesia mengumumkan kasus Covid-19 pertamanya awal Maret tahun lalu.

11 Januari 2021

Baca selengkapnya di sini.

89. Video ini menunjukkan raja dan ratu Thailand menghadiri kompetisi membaca Alquran

Sebuah rekaman video telah ditonton puluhan ribu kali di Facebook, Twitter dan YouTube dengan klaim yang menyatakan video itu memperlihatkan raja Thailand memanggil ulama untuk berdoa supaya pandemi Covid-19 berakhir. Klaim itu salah: rekaman video menampilkan Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida memimpin acara tahunan kompetisi membaca Alquran di tahun 2020. 

7 Januari 2021

Baca selengkapnya di sini.

88. Unggahan menyesatkan menunjukkan foto-foto lama yang tak berhubungan dengan vaksinasi Covid-19

Sebuah kolase foto yang tersebar di berbagai unggahan media sosial disebut menunjukkan beberapa sukarelawan di Amerika Serikat mengalami kelumpuhan wajah sementara setelah disuntik vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech. Klaim itu menyesatkan: gambar itu telah beredar di Internet beberapa bulan sebelum kedua perusahaan farmasi itu mengawali uji coba vaksin mereka di akhir bulan April 2020. 

21 Desember 2020

Baca selengkapnya di sini

87. Pernyataan dokter anti-vaksin dari Italia yang tidak valid tentang Covid-19 beredar luas secara daring

Sebuah video yang telah ditonton ribuan kali di berbagai unggahan di Facebook yang menampilkan dokter asal Italia bernama Roberto Petrella dengan berbagai klaim, seperti Covid-19 merupakan nama sebuah rencana untuk mengurangi populasi dunia dan vaksin melemahkan imunitas seseorang. Sebagian besar klaim-klaim tersebut tidak benar atau menyesatkan.

4 Desember 2020

Baca selengkapnya di sini

86. Klaim menyesatkan beredar bahwa tak ada satu pun orang meninggal hanya karena Covid-19

Sebuah video telah ditonton puluhan ribu ribu kali di Facebook, Instagram dan TikTok dengan klaim yang menyatakan tidak ada satu pun pasien Covid-19 yang meninggal hanya karena virus corona baru tetapi akibat komplikasi penyakit lain. Klaim itu salah: para ahli medis mengatakan kebanyakan pasien Covid-19 meninggal dengan komplikasi penyakit penyerta tetapi sejumlah kematian disebabkan secara langsung oleh virus corona jenis baru. 

29 Oktober 2020

Baca selengkapnya di sini.

85. Video ini telah disunting – para ilmuwan tidak menemukan pisang dapat mencegah infeksi virus corona

Sebuah video telah dibagikan berulang kali di berbagai unggahan di Facebook, Twitter, YouTube dan TikTok dengan klaim yang menyatakan video itu menunjukkan laporan berita asli tentang peneliti Australia yang menemukan pisang dapat membantu mencegah infeksi virus corona baru. Klaim itu salah: video tersebut telah disunting dari laporan berita oleh saluran televisi Australia ABC dengan menyertakan rujukan tentang pisang; ilmuwan yang dikutip dalam laporan tersebut mengatakan kepada AFP bahwa klaim tersebut tidak benar. 

16 Oktober 2020

Baca selengkapnya di sini

84. Video ini sebenarnya menunjukkan syuting video musik di Moskow

Sebuah rekaman video telah ditonton ribuan kali di berbagai unggahan di Facebook dan Twitter dengan klaim yang menyatakan video itu memperlihatkan 200 jenazah korban virus corona di Rusia. Klaim itu salah: klip tersebut menunjukkan pengambilan video musik rap di Moskow. 

23 September 2020

Baca selengkapnya di sini

83. Para ahli membantah klaim menahan napas membantu menguji infeksi COVID-19

Rekaman video yang diklaim berasal dari sebuah rumah sakit di India menyatakan seseorang dapat mengetahui apakah dia terinfeksi COVID-19 hanya dengan menahan napas. Namun, klaim itu salah: WHO dan dokter spesialis paru-paru mengatakan teknik tersebut tidak dapat mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru. Rumah sakit India yang disebutkan di unggahan juga membantah adanya kaitan dengan video tersebut.

16 September 2020

Baca selengkapnya di sini

82. Tenaga medis Arab Saudi merayakan penutupan ruang isolasi rumah sakit

Sebuah rekaman video yang dimaksudkan untuk memperlihatkan tenaga medis Rusia yang merayakan pembuatan vaksin virus corona telah ditonton ratusan ribu kali di Facebook dan YouTube. Klaim itu salah; video itu menunjukkan staf medis merayakan penutupan ruang isolasi di Rumah Sakit King Saud Medical City (Al-Shumaisi) di Riyadh, Arab Saudi.

7 September 2020

Baca selengkapnya di sini

81. ‘Pembagian ponsel gratis’ adalah penipuan, kata Samsung Indonesia

Berbagai postingan Facebook yang telah dibagikan ribuan kali di bulan Agustus 2020 mengklaim mengumumkan pembagian ponsel gratis oleh Samsung Indonesia. Klaim tersebut salah: Samsung Indonesia mengatakan postingan itu adalah “penipuan” dan laman Facebook yang pertama mengunggah klaim tawaran tersebut bukanlah milik mereka. 

2 September 2020

Baca selengkapnya di sini.

80. Gambar ini adalah ilustrasi seniman Italia tentang kendaraan futuristik, bukan prediksi kehidupan di tahun 2022

Sebuah ilustrasi yang menampilkan orang mengendarai kendaraan berkapasitas tunggal telah dibagikan ribuan kali di berbagai postingan Facebook, Twitter dan Instagram dengan klaim gambar itu dibuat oleh seniman Italia di tahun 1962 untuk menunjukkan bayangannya tentang kehidupan di tahun 2022. Klaim itu salah: gambar itu ada ilustrasi seniman Italia tentang kendaraan futuristik yang ia bayangkan bisa memperbaiki lalu lintas di kota-kota besar. 

26 Agustus 2020

Baca selengkapnya di sini

79. Wanita ini adalah sukarelawan biasa yang ikut uji coba vaksin virus corona Rusia, media pemerintah melaporkan

Tidak lama setelah Presiden Vladimir Putin menyatakan Rusia sebagai negara pertama yang menyetujui vaksin virus corona baru, sebuah foto mulai beredar di Facebook, Twitter dan Instagram dengan klaim foto tersebut memperlihatkan putri Putin menerima vaksin. Klaim itu menyesatkan: wanita dalam foto tersebut diidentifikasi oleh media pemerintah Rusia sebagai Natalia, seorang sukarelawan dalam uji coba vaksin; foto di unggahan menyesatkan sesuai dengan video uji coba vaksin yang telah beredar online sejak bulan Juni; fitur Natalia tidak sesuai dengan foto dua putri Putin yang beredar di beberapa laporan media. 

19 Agustus 2020

Baca selengkapnya di sini

78. Foto ini menunjukkan parade di jalanan di Swiss sebelum pandemi COVID-19

Sebuah foto telah dibagikan di berbagai unggahan di Facebook dan Twitter dengan klaim yang menyatakan itu adalah foto aksi protes menentang perampasan “kemerdekaan” warga Jerman dan wajib masker dengan selama pandemi virus corona baru. Klaim itu salah: foto itu telah beredar secara online setidaknya sejak tahun 2018 yang memperlihatkan parade di jalanan di Swiss sebelum pandemi COVID-19. 

11 Agustus 2020

Baca selengkapnya di sini

77. Termometer tembak aman untuk digunakan, kata para ahli kesehatan

Sebuah rekaman video telah ditonton ribuan kali di Facebook dan YouTube dengan klaim bahwa termometer tembak menyebabkan "kerusakan" pada otak karena menggunakan radiasi inframerah. Klaim itu salah; para ahli mengatakan radiasi inframerah termometer tembak tidak membahayakan otak; badan kesehatan di seluruh dunia mendorong penggunaan termometer tembak untuk mengendalikan penyebaran COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru.

23 Juli 2020

Baca selengkapnya di sini

76. Video ini telah beredar di laporan tentang raja Thailand menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di bulan April 2019

Sebuah rekaman video telah ditonton ratusan ribu kali di Facebook dan YouTube dengan klaim yang menyatakan video itu menunjukkan Raja Maha Vajiralongkorn bersalawat untuk menghilangkan virus corona. Klaim itu salah; video tersebut telah beredar di berbagai laporan mengenai raja Thailand yang memimpin perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Bangkok pada bulan April 2019 – berbulan-bulan sebelum kasus virus corona pertama dilaporkan di Thailand. 

10 Juli 2020

Baca selengkapnya di sini

75. Foto serupa telah diterbitkan oleh media India dalam laporan tahun 2017 tentang sebuah keluarga yang bunuh diri

Sebuah foto telah dibagikan ribuan kali di Facebook dengan klaim yang menyatakan foto tersebut menunjukkan keluarga yang meninggal setelah makan dengan menggunakan daun pisang yang terkontaminasi virus sebagai alas. Klaim itu salah: foto serupa telah beredar di laporan media India tentang sebuah keluarga yang dilaporkan bunuh diri di India pada tahun 2017. 

8 Juli 2020

Baca selengkapnya di sini

74. Anggota parlemen Brazil itu marah karena rumah sakit baru untuk pasien COVID-19 belum beroperasi

Sebuah rekaman video telah ditonton jutaan kali di berbagai unggahan media sosial diklaim memperlihatkan anggota parlemen Brazil Filippe Poubel yang geram ketika mengunjungi sebuah rumah sakit kosong padahal katanya memiliki 5.000 pasien virus corona baru. Klaim itu salah: video itu sebenarnya menunjukkan Poubel mengungkapkan ketidaksenangannya atas keterlambatan pembukaan rumah sakit baru untuk pasien COVID-19. 

6 Juli 2020

Baca selengkapnya di sini.

73. Unggahan menyesatkan mengklaim Bill Gates berencana membuat vaksin yang dilengkapi microchip

Berbagai unggahan di Facebook dan Twitter mengklaim Bill Gates berencana membuat vaksin COVID-19 yang dilengkapi dengan microchip dengan tujuan untuk mengontrol manusia. Klaim tersebut salah: seorang juru bicara Yayasan Bill & Melinda Gates, yang didirikan oleh Bill Gates dan istrinya, Melinda Gates, telah membantah klaim itu.

30 Juni 2020

Baca selengkapnya di sini.

72. Video ini telah beredar di laporan tentang prosesi pemakaman komandan militer di Iran di bulan Januari 2020

Sebuah rekaman video yang dimaksudkan untuk menunjukkan unjuk rasa di AS selama pandemi COVID-19 telah ditonton ratusan ribu kali di Facebook. Klaim itu salah: rekaman tersebut telah beredar di laporan media tentang ribuan orang di Iran yang menghadiri prosesi pemakaman pemimpin militer Qasem Soleimani di bulan Januari 2020.

26 Juni 2020

Baca selengkapnya di sini

71. Ini adalah video acara karnaval di Brazil tahun 2018, bukan pesta di Italia

Sebuah video yang telah ditonton lebih dari sejuta kali di berbagai postingan di Facebook, Twitter, YouTube dan Instagram diklaim menunjukkan pesta gay atau homoseksual di Italia beberapa saat sebelum negara itu terkena wabah virus corona baru. Klaim tersebut salah: tayangan video itu menunjukkan acara karnaval yang diselenggarakan di Brazil pada bulan Februari 2018, sekitar dua tahun sebelum Italia mencatat kasus COVID-19 pertama.

25 Juni 2020

Baca selengkapnya di sini.

70. Memakai masker tidak menyebabkan hipoksia

Berbagai unggahan di Facebook membagikan klaim yang menyatakan penggunaan masker untuk waktu lama dapat mengakibatkan hipoksia, atau kekurangan oksigen di dalam tubuh. Namun, klaim itu salah. Selama masker dikenakan dengan benar, perlengkapan yang biasa digunakan sebagai pelindung diri tersebut tidak menghalangi jalur oksigen, kata para pakar. 

16 Juni 2020

Baca selengkapnya di sini

69. Video ini memperlihatkan gubernur Jakarta berbicara di KTT online mengenai penanganan pandemi

Sebuah rekaman video telah ditonton ribuan kali di berbagai postingan Facebook dan YouTube dengan klaim yang menyatakan video itu menunjukkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan menerima penghargaan internasional sebagai “gubernur terbaik” dalam menangani pandemi virus corona baru. Klaim itu menyesatkan: klip tersebut memperlihatkan Anies ambil bagian dalam pertemuan tingkat tinggi virtual tentang penanganan COVID-19 bersama sejumlah pemimpin kota lainnya. 

15 Juni 2020

Baca selengkapnya di sini.

68. Informasi menyesatkan menyebut Italia menemukan bahwa COVID-19 disebabkan oleh bakteri, bisa disembuhkan dengan paracetamol

Sejumlah unggahan di Facebook dan Twitter yang telah dibagikan ribuan kali mengklaim Kementerian Kesehatan Italia telah menemukan bahwa COVID-19 disebabkan oleh bakteri. Unggahan itu lebih jauh mengklaim COVID-19 diperparah dengan radiasi elektromagnetik jaringan 5G, dan penyakit itu dapat disembuhkan dengan meminum obat pereda nyeri seperti paracetamol. Klaim tersebut salah: Kementerian Kesehatan Italia menyebut unggahan itu “hoaks”; klaim itu juga telah dibantah ahli kesehatan internasional yang menemukan COVID-19 disebabkan oleh virus corona baru.

9 Juni 2020

Baca selengkapnya di sini.

67. Video ini menunjukkan gereja di Amerika Serikat saat pelayanan Paskah secara daring di bulan April 2020

Sebuah video telah ditonton ribuan kali di berbagai postingan Facebook dan YouTube, dan diklaim menunjukkan sebuah gereja di Italia yang kosong setelah hampir semua jemaatnya telah meninggal dunia karena virus corona baru. Klaim tersebut salah: video itu menunjukkan gereja di negara bagian Mississippi di Amerika Serikat  sewaktu pelayanan Paskah secara daring di bulan April 2020. 

3 Juni 2020

Baca selengkapnya di sini

66. Video ini memperlihatkan salat Idul Fitri di Tiongkok bagian barat laut pada tahun 2015

Rekaman video yang telah ditonton ribuan kali di Facebook dan YouTube dengan klaim bahwa klip itu memperlihatkan warga Tiongkok masuk Islam karena virus corona baru. Klaim itu salah: rekaman video itu sebenarnya menunjukkan salat Idul Fitri di kota Xining, Tiongkok, pada tahun 2015, beberapa tahun sebelum pandemi. 

2 Juni 2020

Baca selengkapnya di sini

65. Ahli kesehatan mengatakan tidak ada bukti garam dapat mengobati COVID-19

Sebuah unggahan telah dibagikan ribuan kali di Facebook, Twitter dan YouTube dengan klaim garam adalah obat mujarab untuk mengobati COVID-19. Klaim tersebut salah: ahli kesehatan mengatakan tidak ada bukti ilmiah bahwa garam dapat mengobati penyakit virus corona baru, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hingga saat ini belum ada obat untuk penyakit tersebut.

29 Mei 2020

Baca selengkapnya di sini.

64. Anak laki-laki ini berbicara bahasa Spanyol – videonya telah beredar online sebelum Italia melaporkan korban kematian COVID-19 pertama

Sebuah rekaman video telah ditonton lebih dari 11 juta kali di Facebook, Twitter dan YouTube dengan klaim yang menyatakan klip itu memperlihatkan seorang anak laki-laki dari Italia menatap langit malam sembari memanggil ibunya yang meninggal karena virus corona baru. Namun, klaim itu salah: anak di video tersebut berbicara bahasa Spanyol; klip itu juga telah beredar secara online sebelum Italia mencatat kematian pertama akibat COVID-19 pada bulan Februari 2020. 

27 Mei 2020

Baca selengkapnya di sini

63. Video ini menggabungkan beberapa klip insiden berbeda yang terjadi sebelum April 2020

Sebuah video yang telah ditonton ratusan ribu kali di YouTube dan Facebook diklaim menunjukkan insiden anti-Tiongkok di Indonesia di bulan April 2020, saat pandemi COVID-19. Klaim tersebut menyesatkan: video itu telah menggabungkan klip yang telah beredar di beberapa laporan insiden berbeda yang terjadi antara bulan Juni 2011 dan Januari 2020. 

25 Mei 2020

Baca selengkapnya di sini.

62. Video ini memperlihatkan kawanan burung hitam di Texas pada tahun 2016

Sebuah video telah ditonton ribuan kali di berbagai unggahan di Facebook, Twitter dan YouTube pada bulan Mei 2020 dengan klaim yang menyatakan klip itu memperlihaktan burung gagak “berdatangan di kota Texas” setelah “menyerang kota Wuhan, China”. Unggahan tersebut dibagikan saat negara-negara di seluruh dunia terus memerangi penyebaran virus corona baru, yang pertama kali dideteksi di Wuhan pada bulan Desember 2019. Klaim di unggahan itu salah: video tersebut menunjukkan burung hitam berkerumun di negara bagian Texas, AS, pada bulan Desember 2016; suara di video di beberapa unggahan telah dimanipulasi.

20 Mei 2020

Baca selengkapnya di sini

61. Foto ini menunjukkan warga India yang pulang ke negaranya dari Singapura saat pandemi COVID-19

Sebuah foto yang menunjukkan barisan penumpang duduk memakai masker dan pelindung wajah di atas sebuah pesawat telah dibagikan berulang kali di Facebook dengan klaim foto itu diambil di Indonesia saat pandemi COVID-19. Klaim tersebut salah: foto itu menunjukkan warga India yang pulang ke negaranya dari Singapura menggunakan pesawat carteran pemerintah mereka saat pandemi.

20 Mei 2020

Baca selengkapnya di sini

60. Video-video ini memperlihatkan korban kebocoran gas di pabrik kimia di India pada bulan Mei 2020

Empat video yang menunjukkan orang-orang tergeletak di jalan dan dimasukkan ke ambulans telah dibagikan berulang kali di Facebook dengan klaim yang menyatakan itu adalah kondisi India dikarenakan COVID-19. Klaim itu salah: keempat video tersebut menunjukkan korban kebocoran gas di pabrik kimia di India pada bulan Mei 2020. 

15 Mei 2020

Baca selengkapnya di sini.

59. Film ‘Plandemic’ menyebarkan klaim sesat tentang COVID-19

Film “Plandemic” – berisi rekaman wawancara berdurasi hampir 26 menit – telah dibagikan dalam berbagai unggahan media sosial. Namun video itu, yang YouTube dan Facebook berupaya hapus karena melanggar kebijakan konten mereka, berisi sejumlah klaim salah atau menyesatkan, termasuk klaim tentang virus corona baru, menurut berbagai pakar.

15 Mei 2020

Baca selengkapnya di sini.

58. Video ini menunjukkan pelanggan wanita yang ditangkap karena mengganggu ketertiban di sebuah supermarket di Australia

Rekaman video yang memperlihatkan seorang wanita tengah diborgol oleh polisi telah ditonton puluhan ribu kali di Facebook, Twitter, YouTube dan TikTok dengan klaim yang menyatakan dia ditangkap karena meludahi buah-buahan di sebuah supermarket di Australia padahal ia terinfeksi virus corona. Klaim itu salah: video itu telah beredar di berbagai laporan media tentang wanita yang ditangkap karena mengganggu ketertiban di sebuah supermarket di Sydney, Australia. 

14 Mei 2020

Baca selengkapnya di sini

57. Foto ini telah disunting – foto yang asli telah beredar di laporan media tentang polisi Saudi yang salat di depan Ka’bah pada tahun 2020

Sebuah foto yang memperlihatkan seorang pria duduk di dekat Ka’bah telah dibagikan berulang kali di Facebook, Instagram, Twitter dan blog dengan klaim yang menyatakan petugas kebersihan masjid adalah satu-satunya orang yang diperbolehkan duduk di sekitar Ka’bah saat karantina wilayah. Klaim itu salah: laporan media menunjukkan foto itu menampilkan seorang polisi Saudi yang tengah salat di Ka’bah; foto tersebut juga telah disunting untuk menghilangkan dua orang yang berdiri dekat pagar yang mengelilingi bangunan suci itu.

11 Mei 2020

Baca selengkapnya di sini.

56. Video ini memperlihatkan perayaan di Dubai setelah otoritas setempat melonggarkan karantina wilayah

Rekaman video yang menunjukkan parade di jalanan telah ditonton lebih dari 160.000 kali di Facebook, Instagram, TikTok dan YouTube dengan klaim yang menyatakan klip itu memperlihatkan orang-orang merayakan berakhirnya karantina wilayah atau lockdown di Arab Saudi. Klaim itu salah: video itu direkam di Dubai dan cocok dengan laporan media tentang warga yang melakukan perayaan setelah otoritas Dubai melonggarkan lockdown 24 jam di dua distrik di kota itu. 

8 Mei 2020

Baca selengkapnya di sini.

55. Video ini menunjukkan monyet berenang di sebuah apartemen di India saat lockdown COVID-19

Sebuah video monyet berenang di kolam renang telah ditonton hampir ratusan ribu kali di Twitter, Facebook, dan YouTube dan diklaim terjadi di sebuah hotel di Bali saat karantina wilayah (lockdown) COVID-19. Klaim tersebut salah: video sesungguhnya menunjukkan monyet berenang di sebuah kolam apartemen di India saat terjadi karantina wilayah akibat pandemi virus corona baru.

​4 Mei 2020

Baca selengkapnya di sini

54. Video ini menunjukkan doa lintas agama di Italia untuk mengenang korban COVID-19 

Sebuah video telah ditonton puluhan ribu kali di Twitter, Facebook dan YouTube dan diklaim menunjukkan acara pembacaan Alquran yang diselenggarakan pemerintah Italia untuk melawan pandemi virus corona. Klaim tersebut menyesatkan: klip tersebut menunjukkan acara doa lintas agama yang diselenggarakan Keuskupan Carpi, di bagian utara Italia, untuk mengenang korban COVID-19.

​1 Mei 2020

Baca selengkapnya di sini

53. Peraih Nobel Tasuku Honjo membantah kutipan ‘salah’ tentang virus corona baru yang mengatasnamakan dirinya

Berbagai unggahan di Facebook, Twitter dan beberapa situs web membagikan kutipan tentang virus corona baru yang mengatasnamakan Tasuko Honjo, dokter asal Jepang yang juga peraih Nobel Fisiologi atau Kedokteran tahun 2018. Menurut unggahan yang telah dibagikan ratusan kali itu, Dr. Honjo konon mengatakan virus tersebut “tidak alami” dan “dibuat di Tiongkok” dan bahwa dia sebelumnya pernah bekerja di laboratorium di Wuhan, Tiongkok selama empat tahun. Klaim itu menyesatkan: Dr. Honjo mengatakan dia tidak pernah mengeluarkan pernyataan itu dan unggahan-unggahan tersebut menyebarkan “informasi yang salah”. Biografi Dr. Honjo di situs web Universitas Kyoto menunjukkan dia tidak pernah memegang posisi apapun di laboratorium di Tiongkok maupun di negara tersebut. 

​29 April 2020

Baca selengkapnya di sini

52. Polisi setempat menyebut berita itu hoaks dan ceritanya berasal dari berita lama

Sejumlah laporan media dan unggahan media sosial di bulan Maret 2020 mengklaim 59 jemaat gereja di Afrika Selatan tewas setelah meminum cairan Dettol atas rekomendasi seorang pendeta di gereja itu untuk mencegah penyakit virus corona baru, atau COVID-19. Walau berdasarkan kisah nyata, klaim tersebut salah – polisi Afrika Selatan membantah sedang melakukan penyelidikan atas kejadian itu.

​29 April 2020

Baca selengkapnya di sini

51.Informasi tentang virus corona yang dikaitkan dengan Universitas Johns Hopkins adalah hoaks

Sejumlah akun media sosial dan portal berita mengunggah informasi berisi poin-poin tentang virus corona baru dan informasi itu dikaitkan dengan Universitas Johns Hopkins,  salah satu sumber informasi utama tentang COVID-19. Namun program kedokteran universitas di Amerika Serikat itu membantah informasi tersebut berasal dari mereka; dan meskipun sebagian poin dalam unggahan akurat, pakar kesehatan mengatakan sebagian lainnya berisi klaim yang salah atau menyesatkan.

29 April 2020

Baca selengkapnya di sini

50. Ahli kesehatan mengatakan tidak ada bukti bahwa makan makanan alkali dapat mencegah COVID-19

Sebuah klaim yang menyatakan bahwa makanan dengan tingkat pH di atas tingkat pH virus corona baru dapat mencegah COVID-19 telah dibagikan ratusan kali setelah muncul berulang kali di Facebook, Twitter dan YouTube. Klaim itu salah: ahli kesehatan mengatakan tidak ada bukti untuk mendukung klaim tersebut; per April 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada “obat” untuk COVID-19 dan “tak ada data yang cukup” bahwa “diet alkali secara khusus dapat melindungi dari COVID-19”.

28 April 2020

Baca selengkapnya di sini.

49. Video ini menunjukkan demo di Hamburg dan telah beredar online sejak bulan Januari 2020

Rekaman video yang diklaim menunjukkan orang-orang di Italia meneriakkan “Allahu Akbar” dan meminta “pertolongan dari Allah” saat pandemi virus corona telah ditonton lebih dari sejuta kali di Facebook, Twitter, YouTube dan TikTok. Klaim itu salah: video itu direkam di Hamburg, Jerman, dan cocok dengan laporan tentang unjuk rasa di kota tersebut pada bulan Januari 2020 untuk menentang penindasan muslim Uighur di Tiongkok.

23 April 2020

Baca selengkapnya di sini

48. Video ini menunjukkan FBI menggrebek rumah tinggal seseorang, bukan sinagoge

Sebuah video telah ditonton puluhan ribuan kali di Twitter, Facebook dan YouTube dan diklaim menunjukkan penggerebekan sinagoge di Kota New York oleh anggota FBI karena digunakan untuk menimbun masker dan peralatan medis. Klaim tersebut menyesatkan: penggerebekan terjadi di sebuah rumah tinggal di Kota New York, bukan di sebuah sinagoge.

22 April 2020

Baca selengkapnya di sini.

47. Video ini sebenarnya memperlihatkan orang-orang berdoa di Peru pada tahun 2019 sebelum pandemi COVID-19

Rekaman video yang memperlihatkan puluhan orang sedang bersujud telah ditonton ribuan kali di Facebook dan YouTube dengan klaim yang menyatakan mereka adalah warga Italia yang tengah berdoa supaya wabah virus corona baru segera hilang. Klaim itu salah: video itu menunjukkan acara berdoa bersama di Peru pada bulan Desember 2019, beberapa minggu sebelum Italia melaporkan kasus pertama penyakit virus corona baru, atau COVID-19. 

17 April 2020

Baca selangkapnya di sini.

46. Video ini menunjukkan Presiden AS Donald Trump menghadiri acara doa lintas agama di gereja pada tahun 2017

Sebuah video yang diunggah di Facebook dan YouTube di bulan Maret dan April 2020 telah ditonton ratusan ribu kali, dan diklaim menunjukkan pembacaan ayat Alquran dalam pembukaan sidang Senat Amerika Serikat yang dihadiri Presiden Donald Trump di tengah pandemi COVID-19. Klaim tersebut salah: video itu menunjukkan acara doa lintas agama di sebuah gereja yang dihadiri Trump pada bulan Januari 2017, selepas pelantikan dirinya sebagai presiden.

17 April 2020

Baca selengkapnya di sini.

45. Video ini menunjukkan aksi unjuk rasa di Kota New York pada tahun 2017

Rekaman video telah ditonton ribuan kali di Facebook dengan klaim video itu menunjukkan muslim di AS ramai-ramai salat di jalanan saat pandemi virus corona. Klaim itu salah. Video tersebut telah beredar di internet sejak bulan Februari 2017 dan juga cocok dengan klip lain di laporan media tentang unjuk rasa menentang larangan pendatang Muslim yang dikeluarkan Presiden Donald Trump.

17 April 2020

Baca selengkapnya di sini.

44. Unggahan media sosial membuat klaim salah bahwa AS menangkap ilmuwan Harvard yang menjual virus corona ke Tiongkok

Sebuah video yang ditonton hampir dua juta kali di Twitter memperlihatkan pihak berwenang Amerika Serikat berbicara kepada jurnalis dengan klaim orang-orang di video sedang mengumumkan penangkapan seorang ilmuwan Universitas Harvard karena memproduksi dan menjual virus corona ke Tiongkok. Tetapi klaim tersebut salah: tayangan di video tidak ada hubungannya dengan COVID-19 dan para ilmuwan membantah bahwa virus corona jenis baru dibuat oleh manusia.

15 April 2020

Baca selengkapnya di sini.

43. Foto-foto ini telah beredar di internet setidaknya sejak bulan Maret 2019, sebelum pandemi COVID-19

Dua foto yang menunjukkan uang berserakan di jalanan telah dibagikan puluhan ribu kali di Facebook dengan klaim yang menyatakan itu adalah foto uang yang dibuang warga Italia karena uang tidak bisa melindungi mereka dari kematian. Klaim itu salah: foto-foto tersebut telah beredar secara online setidaknya sejak bulan Maret 2019 di dalam laporan tentang dua kejadian berbeda di Venezuela, yang dilanda krisis moneter.  

15 April 2020

Baca selengkapnya di sini.

42. Video ini menunjukkan konser paduan suara di Turki pada tahun 2011

Rekaman video yang dikatakan memperlihatkan para musisi dari latar belakang agama yang berbeda melantunkan 99 nama Allah saat wabah virus corona di Selandia Baru telah ditonton puluhan ribu kali di Facebook. Klaim itu salah; video itu telah beredar secara online tentang konser paduan suara yang diadakan di Turki pada tahun 2011. 

14 April 2020

Baca selengkapnya di sini.

41. Video ini telah beredar di laporan tentang unjuk rasa anti pemerintah di Azerbaijan pada tahun 2019

Sebuah video yang diunggah di berbagai postingan media sosial pada bulan Maret dan April 2020 diklaim menunjukkan polisi Italia sedang menangkap para lansia karena tidak mematuhi larangan keluar rumah saat pandemi COVID-19. Klaim tersebut salah: video itu pernah dimuat dalam berita tentang unjuk rasa anti pemerintah pada bulan Oktober 2019.

9 April 2020

Baca selengkapnya di sini.

40. Rekaman video diambil di Azerbaijan di bulan November 2019

Sebuah video ditonton ribuan kali di Facebook, YouTube dan Twitter dan diklaim menunjukkan azan pertama di Spanyol saat wabah virus corona setelah dilarang selama 500 tahun. Klaim tersebut salah: tayangan video itu diambil di Azerbaijan, di bulan November 2019, sebelum pandemi COVID-19. Tak ada larangan azan di Spanyol dalam beberapa waktu terakhir ini.  

9 April 2020

Baca selengkapnya di sini.

39. Foto ini memperlihatkan peti-peti jenazah korban gempa bumi di Italia pada tahun 2009

Sebuah foto yang dimaksudkan untuk menunjukkan peti-peti jenazah korban virus corona di Italia telah dibagikan ratusan kali di Facebook. Klaim itu salah: foto tersebut telah beredar di laporan media di tahun 2009 tentang peti-peti jenazah korban gempa bumi yang menghantam kota L’Aquila, di Italia. 

8 April 2020

Baca selengkapnya di sini.

38. Video ini memperlihatkan kerusuhan di London pada tahun 2011 – hampir sedekade sebelum wabah COVID-19

Rekaman video telah ditonton ribuan kali di Facebook, Instagram, Twitter dan YouTube dengan klaim video itu menunjukkan kerusuhan dan penjarahan berbagai toko di Inggris saat karantina virus corona. Klaim itu salah: video tersebut telah beredar secara online sejak bulan Agustus 2011 tentang kerusuhan di Peckham, London. 

8 April 2020

Baca selengkapnya di sini.

37. Video ini memperlihatkan latihan keamanan yang mensimulasikan penyanderaan di bandara di Dakar

Sebuah video yang dimaksudkan untuk menunjukkan penumpang asal Ethiopia yang panik akibat terinfeksi virus corona setelah kembali dari Italia telah ditonton ratusan kali di Facebook. Klaim itu salah: video tersebut telah digunakan dalam konteks yang menyesatkan karena sebenarnya memperlihatkan latihan keamanan yang mensimulasikan penyanderaan di sebuah bandara di Dakar, Senegal, pada bulan November 2019. 

3 April 2020

Baca selengkapnya di sini.

36. Suara dalam video itu telah disunting – di rekaman asli Saddam Hussein tak membicarakan COVID-19

Video mantan presiden Irak, Saddam Hussein, telah dibagikan di sejumlah unggahan media sosial dan diklaim menunjukkan di hadapan kabinetnya di tahun 1990, ia berkata bahwa Amerika Serikat telah mengancam negaranya dengan virus corona baru. Klaim tersebut salah: suara dalam rekaman video telah disunting; tidak ada sebutan virus corona di dalam video aslinya yang berasal dari arsip video Associated Press.

3 April 2020

Baca selengkapnya di sini.

35. Ahli kesehatan tidak merekomendasikan menggunakan tisu antiseptik sebagai masker

Sebuah unggahan di Facebook yang telah ditonton ratusan ribu kali berisi video seorang wanita yang memperagakan cara membuat “masker pelindung virus corona” dari tisu antiseptik atau tisu basah. Perusahaan pembuat tisu basah di video itu mengatakan tisu basah tidak boleh digunakan sebagai masker; dan ahli kesehatan juga mengingatkan bahayanya bagi kesehatan.

2 April 2020

Baca selengkapnya di sini

34. Foto ini memperlihatkan presiden Brazil menangis saat pidato di tahun 2019, bukan presiden Italia

Sebuah foto telah dibagikan ribuan kali di Facebook dengan klaim yang menyatakan itu adalah foto presiden Italia yang menangis karena epidemi virus corona yang telah merenggut ribuan nyawa di negaranya. Klaim itu salah: foto tersebut memperlihatkan Presiden Brazil Jair Bolsonaro menjadi emosional saat berpidato di acara Thanksgiving pada bulan Desember 2019. 

1 April 2020

Baca selengkapnya di sini

33. Foto singa ini diambil di Afrika Selatan pada tahun 2016 – tak ada hubungannya dengan pandemi virus corona

Tangkapan layar unggahan yang memperlihatkan seekor singa di tengah jalan kota dengan klaim yang menyatakan Rusia telah mengerahkan ratusan singa dan harimau untuk memaksa warga tinggal di rumah selama “lockdown” virus corona telah dibagikan ribuan kali di Facebook dan Twitter. Klaim itu salah: foto di unggahan tersebut diambil di Johannesburg, Afrika Selatan, pada tahun 2016; Rusia juga tidak memberlakukan lockdown dalam skala besar sampai saat ini. 

31 Maret 2020

Baca selengkapnya di sini.

32. Video itu telah ada di internet sejak tahun 2011 – beberapa tahun sebelum epidemi COVID-19

Sebuah video yang ditonton ratusan kali di media sosial diklaim menunjukkan warga Muslim Tiongkok sedang menunaikan ibadah salat Jumat secara berjamaah di sebuah masjid di tengah wabah COVID-19. Klaim tersebut salah: video itu menunjukkan warga Muslim menunaikan shalat berjamaah di sebuah masjid di kota Xining, Tiongkok, pada tahun 2011, beberapa tahun sebelum terjadinya wabah virus corona baru.

30 Maret 2020

Baca selengkapnya di sini

31. Video ini telah beredar secara online tentang lelucon yang terjadi di Brazil pada tahun 2019

Sebuah video yang memperlihatkan drone menembakkan kembang api ke sebuah bangunan telah ditonton ratusan ribu kali di Facebook, Twitter dan YouTube dengan klaim yang menyatakan peristiwa tersebut terjadi di Kuala Lumpur saat karantina secara nasional akibat virus corona. Klaim itu salah: suara di video telah dimanipulasi; video tersebut sebenarnya menunjukkan lelucon yang dilakukan oleh seorang influencer asal Brazil di bulan Juli 2019. 

27 Maret 2020

Baca selengkapnya di sini

30. Belum ada kesepakatan yang menetapkan klorokuin sebagai obat COVID-19

Sejumlah unggahan di media sosial membagikan gambar obat antimalaria, klorokuin fosfat, dan diklaim sebagai obat penyakit virus corona jenis baru, atau COVID-19. Klaim tersebut menyesatkan: meskipun sebuah penelitian menemukan “terlihat kemanjuran” molekul obat dalam penanganan virus corona baru, uji klinik masih terus dilakukan. 

26 Maret 2020

Baca selengkapnya di sini

29. Produsen Dettol belum menguji keefektifan produk-produknya terhadap virus corona jenis baru

Dua foto antiseptik cair Dettol telah dibagikan ratusan kali di Facebook dengan klaim yang menyatakan produk tersebut mampu melawan virus corona. Klaim itu menyesatkan: referensi produk tersebut mengenai “virus corona” menyatakan keefektifannya melindungi orang-orang dari kelompok virus secara umum, termasuk flu biasa; produsen Dettol mengatakan mereka belum menguji produk-produknya terhadap virus corona baru.

25 Maret 2020

Baca selengkapnya di sini.

28. UNICEF bantah keluarkan pedoman pencegahan penyakit virus corona jenis baru

Sebuah pesan tentang cara mencegah penularan virus corona jenis baru telah dibagikan ribuan kali di sejumlah unggahan di Facebook, Twitter, Instagram dan pesan WhatsApp dan diklaim pesan tersebut berasal dari lembaga UNICEF, lembaga dana anak-anak milik Perserikatan Bangsa-Bangsa. Klaim tersebut salah: UNICEF mengatakan lembaga itu tidak pernah mengeluarkan informasi seperti itu; beberapa poin dalam pesan itu bertentangan dengan saran para ahli tentang virus corona. 

24 Maret 2020

Baca selengkapnya di sini

27. Pakar kesehatan membantah klaim menyesatkan bahwa mandi dengan air panas bisa mencegah COVID-19

Sejumlah postingan di Facebook mengklaim bahwa mandi dengan air panas adalah cara efektif untuk menghindarkan penyakit virus corona jenis baru, atau COVID-19. Klaim tersebut menyesatkan: pakar kesehatan mengatakan tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa mandi dengan air panas bisa menghindarkan diri dari tertular virus corona, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan mandi dengan air yang sangat panas bisa “berbahaya”.

24 Maret 2020

Baca selengkapnya di sini

26. Pakar kesehatan membantah klaim yang menyatakan COVID-19 cocok dengan pola penyebaran wabah virus setiap 100 tahun sekali

Klaim yang menyatakan virus corona baru atau COVID-19 cocok dengan pola penyebaran wabah akibat virus yang terjadi setiap 100 tahun sekali telah dibagikan ratusan kali di Facebook, Twitter dan YouTube. Klaim itu salah. Pernyataan menyesatkan itu berisi informasi yang tidak akurat secara historis dan mengabaikan wabah lain yang tidak sesuai dengan pola yang diasumsikan. Pakar kesehatan mengatakan kepada AFP beberapa virus tertentu bersifat musiman tetapi tidak ada dasar untuk klaim yang menyatakan wabah akibat virus terjadi setiap satu abad sekali. 

23 Maret 2020

Baca selengkapnya di sini

25. Klaim bahwa Cristiano Ronaldo mengalihfungsikan hotelnya menjadi rumah sakit untuk pasien COVID-19 adalah berita hoaks

Sebuah klaim bahwa bintang sepakbola Portugal, Cristiano Ronaldo, telah mengalihfungsikan hotel miliknya di Portugal menjadi rumah sakit bagi korban penyakit virus corona jenis baru telah dibagikan ribuan kali di sejumlah berita media dan unggahan media sosial dalam berbagai bahasa. Klaim tersebut salah. Seorang juru bicara hotel tersebut mengatakan klaim itu “tidak akurat”; dan Ronaldo belum pernah menyebut rencana seperti itu di akun media sosialnya.

20 Maret 2020

Baca selengkapnya di sini 

24. Ahli kesehatan membantah wudhu bisa membunuh virus corona dan merekomendasikan mencuci tangan dengan air dan sabun

Sejumlah pemberitaan di media dan unggahan media sosial mengklaim bahwa air wudhu dapat menghancurkan virus corona jenis baru. Klaim itu salah: ahli kesehatan mengatakan air biasa tidak bisa membunuh virus, dan pedoman dari lembaga kesehatan merekomendasikan agar orang-orang mencuci tangan dengan air dan sabun untuk dapat membunuh virus.

18 Maret 2020

 Baca selengkapnya di sini

23. WHO mengatakan merokok tidak mencegah infeksi virus corona baru, tapi justru meningkatkan risiko penyakit lebih parah

Beberapa unggahan di Facebook mengklaim bahwa WHO mengatakan merokok dapat mencegah seseorang terinfeksi virus corona jenis baru. Klaim itu salah: WHO mengatakan merokok tidak melindungi orang dari infeksi virus corona baru dan memperingatkan bahwa merokok justru dapat meningkatkan risiko penyakit virus corona yang lebih parah. 

16 Maret 2020

Baca selengkapnya di sini

22. Pakar kesehatan mengatakan minum air putih setiap 15 menit sekali tidak mencegah infeksi virus corona

Sejumlah unggahan di Facebook yang telah dibagikan ratusan kali mengklaim bahwa minum air putih setiap 15 menit sekali bisa mencegah infeksi virus corona serta ada tes sederhana untuk mengetahui seseorang terinfeksi virus tersebut yaitu dengan menahan nafas selama lebih dari 10 detik. Klaim itu salah: pakar kesehatan mengatakan minum air putih setiap 15 menit sekali tidak mencegah infeksi virus corona, dan tidak ada referensi mengenai pengujian secara mandiri untuk mendeteksi infeksi virus tersebut di situs web WHO. 

13 Maret 2020

Baca selengkapnya di sini

21. Ini adalah foto tampilan dekat satu jenis kumbang

Sejumlah unggahan Facebook, YouTube dan Twitter membagikan sebuah foto dan diklaim menunjukkan bentuk virus corona setelah diperbesar 2.600 kali. Klaim tersebut salah; foto tersebut memperlihatkan tampilan dekat serangga yakni satu jenis kumbang. 

11 Maret 2020

Baca selengkapnya di sini

20. Sebuah gambar dari serial kartun The Simpsons telah disunting agar terlihat seperti meramalkan virus corona baru

Serangkaian tangkapan layar adegan dari kartun The Simpsons telah beredar secara online dengan klaim yang menyatakan serial kartun tersebut memprediksi wabah virus corona jenis baru. Klaim itu salah: potongan adegan kartun tersebut diambil dari dua episode yang berbeda, salah satunya telah disunting untuk menambahkan kata “corona virus” atau virus corona.

13 Maret 2020

Baca selengkapnya di sini

19. Kemlu mengatakan tak pernah menyediakan 1.000 tiket pulang gratis untuk WNI di luar negeri setelah wabah virus corona

Sejumlah unggahan Facebook mengklaim bahwa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyediakan 1.000 tiket gratis bagi WNI di luar negeri yang ingin pulang ke Indonesia setelah terjadinya wabah virus corona jenis baru di Tiongkok. Kemlu telah membantah klaim tersebut dan menyebutnya “hoaks”.

9 Maret 2020

Baca selengkapnya di sini.

18. Video ini telah dimuat di berbagai media tentang orang-orang yang mengantri masker di Singapura

Sebuah video telah ditonton puluhan ribu kali di berbagai unggahan media sosial dan diklaim menunjukkan orang-orang mengantri untuk membeli makanan halal di Singapura setelah wabah penyakit virus corona jenis baru. Video itu telah dibagikan dengan konteks yang menyesatkan: klip video itu sebelumnya telah dimuat di berbagai laporan media tentang orang-orang yang mengantri masker di Singapura setelah terjadinya wabah virus corona jenis baru.

2 Maret 2020

Baca selengkapnya di sini

17. Video ini sebelumnya telah dimuat dalam berita tentang pasangan lansia yang terkena penyakit berbeda

Sebuah video yang menunjukkan pasangan lansia terbaring lemah di ruangan rumah sakit sambil berpegangan tangan telah ditonton ratusan ribu kali di sejumlah laporan media dan postingan di berbagai media sosial dan diklaim pasangan itu terpapar virus corona. Klaim tersebut sesat: video tersebut sebelumnya telah dimuat dalam berbagai berita tentang pasangan lansia dari Tiongkok yang menderita penyakit yang tidak ada hubungannya dengan virus corona.

27 Februari 2020

Baca selengkapnya di sini.

16. Peta ini memperlihatkan prediksi berdasarkan data yang diperoleh di masa lalu, bukan pembacaan satelit waktu nyata

Sebuah peta telah dibagikan di berbagai unggahan di Facebook, Instagram, Twitter dan YouTube dengan klaim yang menyatakan peta itu menunjukkan peningkatan kadar sulfur dioksida di Wuhan, kota di Tiongkok yang merupakan pusat wabah virus corona baru. Unggahan-unggahan yang diterbitkan dalam berbagai bahasa tersebut mengklaim tingginya kadar sulfur dioksida bisa menjadi bukti adanya kremasi massal di dalam dan sekitar kota. Klaim itu salah: NASA, yang datanya digunakan untuk membuat peta itu, mengatakan kepada AFP bahwa peta itu dibuat berdasarkan angka perkiraan emisi sulfur dioksida buatan manusia dan gas gunung berapi, bukan rekaman satelit waktu nyata. 

26 Februari 2020

Baca selengkapnya di sini

15. Video ini menunjukkan acara pindah agama Islam di Arab Saudi di bulan Mei 2019 – beberapa bulan sebelum wabah virus corona muncul

Sebuah video telah ditonton puluhan ribuan kali di Facebook, Twitter dan YouTube dan diklaim menunjukkan orang-orang Tiongkok masuk Islam karena percaya epidemi virus corona jenis baru tidak menimpa umat Islam. Klaim tersebut salah: video itu menunjukkan acara pindah agama Islam di Saudi Arabia di bulan Mei 2019, sekitar setengah tahun sebelum virus corona baru mulai mewabah di kota Wuhan, Tiongkok, di akhir tahun 2019.

21 Februari 2020

Baca selengkapnya di sini

14. WHO mengatakan belum ada ‘obat khusus’ untuk virus corona jenis baru

Unggahan yang berisi tujuh foto telah dibagikan ratusan kali di Facebook dengan klaim bahwa petugas medis dari Israel telah menyembuhkan pasien virus corona baru di Tiongkok dengan vaksin baru. Klaim itu salah: sampai saat ini belum ada vaksin untuk penyakit virus corona jenis baru – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berkata belum ada “obat khusus” untuk “mencegah atau mengobati” penyakit tersebut tapi kini sedang “membantu mengoordinasi usaha dengan berbagai mitra untuk mengembangkan obat”. Selain itu, tak satupun foto mendukung klaim tersebut. 

20 Februari 2020

Baca selengkapnya di sini

13. Cerita pasangan Australia memesan anggur menggunakan drone di tengah-tengah karantina virus corona di kapal pesiar hanyalah ‘prank’

Sejumlah berita dan unggahan media sosial di bulan Februari 2020 mengklaim sepasang suami-istri asal Australia yang sedang menjalani karantina di kapal pesiar di perairan Jepang telah memesan anggur menggunakan drone. Klaim tersebut salah: pasangan dari Australia itu mengatakan pada sebuah stasiun radio Australia bahwa unggahan di media sosial mereka tentang pengiriman anggur menggunakan drone hanyalah “prank”.

19 Februari 2020

Baca selengkapnya di sini.

12. Video ini menunjukkan kebakaran di bangunan perumahan di Chongqing, kota lain di Tiongkok

Sebuah video yang memperlihatkan gedung yang terbakar telah ditonton puluhan ribu kali di berbagai unggahan Facebook, Twitter dan YouTube dengan klaim yang menyatakan klip itu menunjukkan hotel yang terbakar di Wuhan, kota di Tiongkok yang merupakan pusat wabah virus corona baru. Klaim itu salah: petugas pemadam kebakaran Wuhan dan Chongqing memberikan klarifikasi video tersebut sebenarnya memperlihatkan kebakaran di blok perumahan di kota Chongqing, yang tidak ada hubungannya dengan virus corona baru; citra tampilan jalan di Baidu Maps menunjukkan bangunan yang sama seperti yang terlihat di video tersebut.

19 Februari 2020

Baca selengkapnya di sini.

11. Video ini menunjukkan kawanan burung gagak di kota Tiongkok bernama Xining – sekitar 1.600 km dari Wuhan

Sebuah video telah ditonton puluhan ribu kali di sejumlah unggahan Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube di bulan Februari 2020 dan diklaim menunjukkan kawanan burung gagak di kota Wuhan di Tiongkok setelah mewabahnya virus corona jenis baru. Video itu telah dibagikan dengan konteks yang menyesatkan: tayangan tersebut sesungguhnya menunjukkan kawanan burung gagak di kota Xining, terletak lebih dari 1.600 km dari barat laut Wuhan.

18 Februari 2020

Baca selengkapnya di sini

10. Video ini menunjukkan salat Idul Fitri di Tiongkok di bulan Juni 2019 – beberapa bulan sebelum wabah virus corona

Sebuah video telah ditonton jutaan kali di sejumlah unggahan Facebook, Twitter dan YouTube dan diklaim menunjukkan warga Tiongkok non-Muslim beramai-ramai ikut salat Jumat agar tidak terkena virus corona. Klaim itu salah: video itu sesungguhnya menunjukkan salat Idul Fitri di Yiwu, kota di bagian timur Tiongkok yang banyak menarik pedagang Muslim dari mancanegara, pada bulan Juni 2019, beberapa bulan sebelum munculnya wabah virus corona jenis baru di negara itu.

17 Februari 2020

Baca selengkapnya di sini

9. Video ini menunjukkan bantuan kemanusiaan yang dikirimkan dari Kenya ke Tiongkok setelah virus corona baru mewabah

Sebuah video telah ditonton puluhan ribuan kali di berbagai unggahan di Facebook, Twitter dan YouTube dengan klaim yang menyatakan sebuah pesawat di Melbourne, Australia, membawa pasokan medis yang dikumpulkan oleh diaspora Tiongkok untuk dikirim ke Guangzhou, Tiongkok. Video ini telah dibagikan dalam konteks yang menyesatkan; klip itu sebenarnya menunjukkan sebuah pesawat di Nairobi, Kenya, yang membawa bantuan untuk Guangzhou. 

17 Februari 2020

Baca selengkapnya di sini.

8. Berita hoaks mengklaim Tiongkok meminta persetujuan pengadilan untuk membunuh 20.000 pasien virus corona

Berita hoaks yang mengklaim Tiongkok sedang meminta restu Mahkamah Agung untuk membunuh lebih dari 20.000 pasien virus corona untuk membatasi penyebaran penyakit mematikan itu telah dibagikan ratusan kali di Facebook, Twitter dan Reddit. Klaim tersebut salah: artikel itu dimuat di situs web yang seringkali membuat laporan hoaks, dan Tiongkok belum membuat pengumuman apapun terkait hal itu.

13 Februari 2020

Baca selengkapnya di sini.

7. Video ini menunjukkan Presiden Tiongkok Xi Jinping mengunjungi masjid di negaranya pada tahun 2016

Sebuah video telah ditonton ribuan kali di Facebook, Twitter dan YouTube dengan klaim yang menyatakan klip itu memperlihatkan presiden Tiongkok mengunjungi masjid dan meminta umat Islam untuk mendoakan negara yang tengah menghadapi wabah virus corona baru itu. Klaim itu salah: video ini telah beredar di berbagai laporan media sejak tahun 2016 tentang Presiden Tiongkok Xi Jinping mengunjungi sebuah masjid di bagian barat laut negara tersebut.

12 Februari 2020

Baca selengkapnya di sini

6. Ini adalah video kegiatan orientasi siswa sebuah SMA di Afrika Selatan

Sebuah video yang menunjukkan sejumlah orang tergeletak di tanah telah ditonton jutaan kali di berbagai unggahan media sosial dengan klaim bahwa orang-orang tersebut adalah korban virus corona di Tiongkok. Klaim tersebut salah: video itu menunjukkan kegiatan orientasi siswa salah satu SMA di Afrika Selatan.

12 Februari 2020

 Baca selengkapnya di sini

5. Foto ini menunjukkan dokter Mesir yang pertama kali mengidentifikasikan virus corona MERS namun dia tidak menemukan vaksin

Foto dokter asal Mesir telah dimuat di sebuah laporan berita dengan judul yang mengatakan dia telah menemukan vaksin virus corona. Laporan itu diterbitkan setelah virus corona yang baru mewabah di kota Wuhan, Cina, menjangkiti lebih dari 28.000 orang di awal bulan Februari. Klaim tersebut menyesatkan: dokter Mesir itu adalah orang pertama yang mengidentifikasi virus corona MERS (Sindrom Pernapasan Timur Tengah) dan dia tidak menemukan vaksin.

6 Februari 2020

Baca selengkapnya di sini.

4. Foto ini telah dimuat dalam berita tentang tim medis Jepang yang ke Cina di tahun 2008

Sebuah foto yang memperlihatkan anggota tim kesehatan telah dibagikan ribuan kali di berbagai unggahan media sosial dan diklaim orang-orang di foto itu adalah tim medis Jepang yang dikerahkan ke Wuhan, kota tempat dimulainya wabah virus corona jenis baru di Cina. Klaim tersebut salah: foto tersebut sesungguhnya menunjukkan anggota tim medis Jepang yang berangkat ke kota Chengdu di Cina setelah terjadinya gempa di tahun 2008. Kedutaan Besar Jepang di Filipina juga mengatakan kepada AFP bahwa laporan yang menyebut tim medis Jepang dikirim ke Wuhan “tidak benar”.

6 Februari 2020

Baca selengkapnya di sini

3. Jokowi ditawari tikus bakar saat kampanye Pilpres 2014 – tetapi ia menolaknya

Sebuah foto yang menunjukkan Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo memegang dua tusuk tikus bakar telah dibagikan ratusan kali di Facebook dimaksudkan untuk memperlihatkan dia memakan tikus tersebut. Foto itu digunakan dalam konteks yang menyesatkan: Jokowi ditawari tikus bakar saat dia mengunjungi pasar tradisional di Provinsi Sulawesi Utara ketika kampanye pilpres pada tahun 2014 tetapi dia menolaknya. 

4 Februari 2020

Baca selengkapnya di sini.

2. Ini adalah foto tahun 2014 yang memperlihatkan proyek seni untuk mengenang korban kamp konsentrasi Nazi Katzbach di Frankfurt

Sebuah foto yang menunjukkan orang-orang yang terbaring di tengah jalan telah dibagikan ratusan kali di Facebook dengan klaim yang menyatakan mereka adalah korban tewas akibat virus corona baru di Tiongkok. Klaim itu salah: foto itu telah digunakan dalam konteks yang menyesatkan karena sebenarnya menunjukkan orang-orang yang berpartisipasi dalam proyek seni tahun 2014 untuk mengingat para korban kamp konsentrasi Nazi Katzbach di Frankfurt, Jerman.

3 Februari 2020

Baca selengkapnya di sini.

1. Video ini menunjukkan Pasar Langowan di Indonesia -- bukan pasar di Wuhan, Tiongkok, di mana virus corona yang baru diduga berasal

A video has been watched tens of thousands of times on Facebook with claims that the clip shows the market in Wuhan, China, where the new corona virus is thought to originate. The claim is wrong: the video shows a market selling wild animals in Indonesia, specifically the Langowan Market in the province of North Sulawesi. 

January 29, 2020

Read more here

Adakah konten yang Anda ingin AFP periksa faktanya?

Hubungi kami